Aku mebalas dengan senyuman, anggukan dan mengacungkan dua jempolku. Aku pun menemani Bang Dennis sampai dia tidur. Aku beranjak dari tempatku semula yang dimana aku duduk di pinggir tempat tidur Bang Dennis, menuju ke salah satu sofa yang berada di dekat tempat tidur sambil membuka beberapa album foto yang ada di kamar itu.
Satu bulan setelah itu, Bang Dennis meninggal. Tepat  dua minggu setelah pengumuman kelulusan, Bang Dennis masuk rumah sakit dan kondisinya lama – kelamaan drop. Aku ingin menangis apabila mengingat saat itu, detik – detik Bang Dennis menginggal aku saksikan sendiri. Tapi setidaknya selama satu bulan aku telah berusaha untuk membuat gembira Bang Dennis membuat momen – momen yang dapat aku dan dia kenang. Meskipun pada sat itu, aku merasa bahwa Bang Dennis semakin lama semakin seperti anak kecil. Tapi aku dengan senang hati menuruti permintaannya dan mencoba memanfaatkan waktu yang sebentar itu untuk benar-benar memberikan hatiku sepenuhnya untuk Bang Dennis.^^
Sekian :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H