Mohon tunggu...
Agatha Atika
Agatha Atika Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan sepenuh hati untuk orang lain...

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips Ajarkan Puasa Ramadhan pada Anak

24 Maret 2023   14:31 Diperbarui: 24 Maret 2023   14:33 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa Ramadhan telah datang, banyak orang berbondong-bondong menyiapkan berbagai kebutuhan yang diperlukan selama masa berpuasa. Mulai dari persiapan bahan pokok, persiapan psikis dan fisik, serta persiapan menyambut liburan lebaran.

Bagi para orang tua yang memiliki anak usia dini mengajarkan puasa ke anak adalah sebuah kewajiban. Lalu bagaimana cara yang perlu diterapkan bagi para orang tua ini agar anak mau ikut menerapkan puasa Ramadhan?

Berpuasa bagi anak memang bukanlah kewajiban, hal ini dikarenakan anak-anak masih berada di tahap perkembangan. Jadi orang tua harus jeli-jeli memperhatikan kondisi psikis dan fisik anak jika memang ingin menerapkan puasa kepada anak. Artikel ini dapat menjadi tambahan informasi bagi para orang tua yang ingin mengajarkan puasa Ramadhan bagi anak.

Wajibkan puasa Ramadhan untuk anak? 

Sumber: Freepik
Sumber: Freepik

Umumnya, anak sudah bisa diajarkan puasa di usia 6 tahunan, namun terdapat kondisi khusus yang harus Anda persiapkan jika memang anak belum terlalu siap untuk berpuasa. Anak masih berada di masa pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang didukung dengan asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus dari orang tua untuk mengarahkan anak berpuasa.

Dilansir dari Tribun, menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, terdapat kondisi khusus anak yang tidak disarankan berpuasa, misalnya jika tubuh anak yang terlalu kurus. Perlu adanya pengecekan ke dokter untuk mengetahui apakah anak benar-benar sehat dan tidak mengalami gangguan gizi atau gizi buruk.

Jika anak mengalami gizi buruk, perlu adanya asupan makanan yang bergizi dan cukup. Kondisi ini membuat anak tidak diperbolehkan berpuasa. Akan tetapi, jika anak benar-benar sehat dan telah memasuki tahap usia yang paham akan arti berpuasa, orang tua diwajibkan mengajari anak berpuasa. Berikut akan dibahas berbagai tips yang bisa Anda terapkan saat ingin mengajari anak untuk berpuasa.

Tips puasa Ramadhan untuk anak

Sumber: Freepik
Sumber: Freepik

Bagaimana cara mendidik anak untuk bisa berpuasa menahan haus, lapar, dan ego? Berikut berbagai tips yang bisa Anda terapkan saat ingin mengajari anak untuk berpuasa.

  • Jelaskan mengenai berpuasa

Ketika masih kecil anak belum mengetahui banyak hal, di sini peran orang tua harus mengambil alih. Orang tua harus mengajarkan berbagai hal termasuk nilai agama dan tanggung jawab yang anak harus kerjakan ketika dewasa nanti. Sebelum memasuki usia dewasa anak perlu diajarkan apa saja nilai agama seperti makna, manfaat, serta hikmah dari puasa yang sedang mereka jalani. Selain itu orang tua juga perlu memberikan penjelasan akan tanggungjawab anak ketika dewasa seperti tarawih, sahur, tadarus, bersedekah, melakukan zakat fitrah, ronda malam, dan lainnya.

  • Puasa setengah hari

Sebelum mengajari anak berpuasa sehari penuh, sebaiknya Anda mengajari anak untuk berpuasa setengah hari terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak kaget ketika menjalani puasa untuk pertama kalinya.

  • Mengajarkan puasa jajan

Jika anak masih susah untuk berpuasa baik setengah hari atau sehari penuh, Anda bisa mengajari anak untuk menjalani puasa jajan terlebih dahulu. Puasa jajan adalah puasa makanan atau minuman yang digemari si kecil. Misalnya, camilan, cokelat, jus, permen, dan kegemaran si kecil lainnya. Puasa jajan ditujukan agar anak terbiasa menahan ego dan bisa mencoba berpuasa seharian penuh.

  • Siapkan makanan favorit saat berbuka puasa

Menyiapkan makanan favorit untuk anak saat berpuasa dapat memberikan motivasi kepada anak, sehingga mereka akan lebih bersemangat menyambut puasa. Anda dapat memasakan hidangan yang disukai si kecil dan jangan lupa siapkan makanan yang bergizi agar selain bisa mengenyangkan juga bisa menyehatkan.

  • Bangun aktivitas ngabuburit menyenangkan

Selain menyiapkan makanan favorit si kecil, Anda juga bisa menyiapkan aktivitas menyambut berbuka atau ngabuburit yang seru dengan si kecil. Misalnya, ajak si kecil berjalan-jalan mencari takjil, menyiapkan kartu lebaran, atau bereksperimen ala ahli parfum dengan Habbie Telon Oil.

Anda bisa mencampur aroma Telon Habbie dan menemukan aroma terbaik sesuai preferensi Anda sendiri. Banyaknya varian Habbie Aromatik merupakan peluang bagi Anda mengeksplorasi berbagai wangi aromatik yang menenangkan dan meningkatkan konsentrasi anak.   

  • Berikan hadiah jika berhasil berpuasa

Sumber: Freepik
Sumber: Freepik

Jika sebelumnya Anda bisa menyiapkan makanan favorit anak untuk meningkatkan motivasi anak berpuasa, kali ini ada bisa memberikan hadiah atau reward kepada anak yang berhasil menjalani puasa. Adanya hadiah akan mendorong rasa penasaran si kecil yang pastinya sangat senang jika diberi hadiah dan membuat mereka bersemangat saat puasa.

Apabila ia berhasil menjalankan puasa bertahap sesuai target dan kesepakatan, maka berikan pujian atau hadiah kecil untuk membangkitkan semangatnya. Namun, jika anak belum berhasil, sebaiknya jangan dimarahi. Orang tua tetap harus memberikan semangat agar ia mampu berpuasa lebih baik esok hari.

Beberapa tips di atas bisa Anda terapkan jika ingin mengajari anak yang akan berpuasa untuk pertama kalinya. Namun, tetap konsultasikan ke dokter jika anak Anda memiliki keluhan kesehatan. Semoga artikel ini dapat membantu membuat puasa pertama si kecil lancar ya Moms, Dad!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun