Mohon tunggu...
Agate Level Up
Agate Level Up Mohon Tunggu... Game Developer -

Gamification Development and Learning Solutions Provider company based in Bandung. Visit our website: agatelevelup.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Pro dan Kontra Gamification Marketing

7 Juni 2018   10:05 Diperbarui: 7 Juni 2018   10:05 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gamification, istilah yang digunakan ketika mengaplikasikan unsur dari gim seperti poin dan badge kepada konteks yang bukan merupakan gim. Dalam marketing, gamification ini adalah strategi yang kita bisa lihat hampir di setiap perusahaan modern. Apalagi dalam perusahaan asing. Tetapi sebenarnya apa yang bisa kita dapatkan ketika mengaplikasikan strategi tersebut demi menarik perhatian konsumen? Dan apa resikonya?

Gambar via Source

Loyalty Program dengan Gamification

Dalam bidang bisnis manapun, siapa yang tidak mengenal istilah loyalty program? Ketika kita butuh daya konsumen tambahan, promosi seperti diskon dan 'beli 2 gratis 1' biasa tak pernah mengecewakan. Tetapi apa sejauh itu saja loyalty program yang bisa lakukan?

Tentunya barang gratis itu memang menarik, tetapi jika berbicara loyalty atau kesetiaan, untuk apa kita memberi produk kita secara gratis kepada mereka yang sudah berkemungkinan membayar untuk produk itu? Kalau dipikir lagi, itu akan terdengar tidak masuk akal.

Starbucks rewards logo
Starbucks rewards logo
Gambar via Source

Contoh penggunaan gamification pada loyalty program adalah dengan pemberian status daripada barang sebagai hadiah bagi pelanggan kita yang setia. Sesuatu yang dipraktekkan dengan sempurna oleh perusahaan asing, Starbucks dengan program mereka: My Starbucks Rewards Yang, dengan memberi perhatian khusus dan status eksklusif pada pelanggan-pelanggan paling setia mereka, berhasil menunjakkan pendapatan Starbuck sebanyak 16 triliun dollar.

Dan tanpa mengeluarkan uang untuk hadiah mahal ataupun produk gratis yang merugikan, loyalty program seperti ini hanya akan bekerja untuk menjatuhkan 2 burung dengan 1 batu.

Gamified Digital Marketing dan Distribusi

autodesk-5b188ff3cf01b42f1d0c6563.png
autodesk-5b188ff3cf01b42f1d0c6563.png
Gambar via Source

Contoh kasus terbaik untuk ini adalah ketika Autodesk, sebuah perusahaan perangkat lunak untuk 3D modelling, menggunakan gamification pada free trial dari software mereka. Dengan memberi pengguna tujuan, poin dan engagement dalam free trial mereka, Autodesk yang tadinya sulit mendatangi pelanggan karena kesulitan dan kerumitan untuk membuat model 3D mengalami kenaikkan revenue sebanyak 30$ dan pembelian dari free trial hingga 16%.

Jika membicarakan Pro dari gamification, artikel ini saja bisa semakin panjang hingga ribuan kata, karena jika kamu kreatif, 2 hal di atas bersama tak terhingga metode lain memang lah cara yang bisa kamu contohi ketika mengaplikasi gamification dalam rencana marketingmu. Belum termasuk pula tipe gamification seperti Black dan White Hat Gamification yang mengeksploitasi sisi-sisi otak tertentu pada manusia untuk secara alami menarik kaingin tahuan dan kemauan konsumen kita untuk melakukan hal sesuai yang kita mau, baik itu menjalani iklan hingga memainkan gim yang kita buat.

Kontra dalam Gamification

crash-5b188e21ab12ae45070df7e3.jpg
crash-5b188e21ab12ae45070df7e3.jpg

Gambar via Source

Secara intinya sendiri, sebenarnya tidak terlalu banyak kontra yang layak disebut dalam gamification selain biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengaplikasikannya, tetapi dalam rencana atau strategi apapun dalam bisnis, kedua hal tersebut seharusnya sudah dapat di ekspektasikan. Akan tetapi, yang bisa diketahui adalah keburukan atau kontra gamification jika gagal di aplikasikan. Resiko yang datang dengan hal itu termasuk:

  • Menjadikan enviromen kerja terlalu kompetitif
  • Membuat pegawai muda justru jengkel dan dikira diremehkan
  • Kehilangan sumber daya yang digunakan untuk investasi
  • Bisa mencemar nama baik perusahaan
  • Justru dapat merugikan secara tidak sengaja jika sistem bisa di eksploitasi

Tetapi tentunya itu hanya jika kamu gagal. Sesuatu yang, membuat 80% perusahaan gagal gamification hanya jika dan karena mereka tidak sepenuhnya mengerti apa itu gamification sebenarnya dan/atau desain gamification yang buruk.

Yang Perlu Diingat Mengenai Gamification

Gamification, walau, seperti solusi lain, hanya benar-benar efektif jika berupa jawaban sesuai pada masalah yang dihadapi perusahaanmu, bukanlah sebuah strategi ajaib yang bisa menghilangkan semua masalahmu begitu saja. Aplikasi dari strategi ini harus kreatif dan inovatif. Dua hal yang sangat berat untuk dilakukan dalam waktu singkat, terutama jika yang mengaplikasinya tidak atau kurang berpengalaman dalam hal seperti ini.

Sekedar menempel sistem poin dan badge tidak akan berguna apapun. Dan walau mereka berdua adalah alat penting dalam dunia gamification dan bisa sangat berguna jika di implementasikan dengan benar, jika diimplementasikan secara asal, justru bisa berakibat malapetaka untuk perusahaanmu.

Tetapi jangan biarkan itu terlalu menakutimu. Dengan riset dan pengetahuan yang benar, atau mungkin dengan mempekerjakan pihak ketiga yang lebih mengerti soal gamification, kenaikkan pendapatan, kesetiaan pelanggan hingga naiknya kamu di atas sainganmu, adalah sesuatu yang hampir terjamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun