Buku yang ditulis oleh Ceasilnika nama pena dari Cicilia Nian Erika ini mengisahkan tentang pengalamannya sendiri selama 27 tahun 10 bulan.
Buku ini merupakan kumpulan puisi bebas. Semua puisi yang ia bawakan dalam buku ini berkaitan langsung dengan hidupnya. Kerikil dalam hidup, masalah dalam hidup, kebahagiaan, serta mayoritas adalah teman dan mantan pacar turut larut dalam buku kumpulan puisi setebal 57 halaman ini.Â
Membaca satu persatu puisi bebas yang ia buat saya merasa mengenal penulis lebih dekat. Banyak hal tangguh dan berprestasi selama 26 tahun penulis hidup. Penulis menceritakan pula pengalaman-pengalaman cinta, bahagia, pahit, getir, dan manisnya kehidupan.
Kumpulan puisi dalam buku ini dirangkai dengan tanpa judul bab yang sesuai dengan sub-judulnya.Â
Semua halaman langsung mengarah ke judul puisi tentu saja tidak ada sub judul karena sudah tidak ada bab di awal. Salah satu buku yang simple dan tanpa tedeng aling-aling, walau menurut saya pribadi di beberapa judul puisi bisa dijadikan 1 bab yang berisi puisi dengan judul yang sama.
Buku Tinta Hidupku memang berisi pengalaman-pengalaman yang membekas di pikiran penulis dengan nilai moral yang mungkin bisa sedikit memberikan semangat bagi anak muda untuk menuangkan pikirannya dalam sebuah tulisan. Buku ini juga menggugah rasa dan memiliki banyak pelajaran hidup bagi kita, khususnya untuk para remaja yang relate dalam setiap puisi dan mungkin sedang mengalami struggle dalam menjalani kehidupannya.Â
Namun sayang,
sebagai sebuah puisi menurut saya terlalu berkepanjangan, penulis senang menggunakan titik-titik dan beberapa kata di dalam buku typo, pilihan diksi bahasa terlalu random karena kadang penulis memaparkan cerita dengan formal dan tiba-tiba berganti ke informal, mungkin karena puisi bebas jadi penggunaan tanda baca nya beberapa tidak teratur. Pemaparan puisi agak klise, dan kurang puitis, kadang berima dan kadang tidak.
"Ikhlaskan dan Relakan untuk dapatkan yang terbaik"
dari halaman 47 merupakan salah satu quotes dari buku ini yang saya sukai. Mungkin jika dilihat dari dari halaman mana saya mengutip dapat dikatakan bahwa quotes-nya diambil cukup dekat dengan halaman akhir buku. Buku yang mengandung banyak puisi ini cukup membuat saya terhanyut karena serasa langsung mendengarkan penulis menceritakan orang-orang yang pernah hadir di hidupnya di hadapan saya, walaupun pada akhirnya setelah selesai membaca saya merasa overwhelming.Â
Setiap puisi yang disampaikan memiliki pesona-nya sendiri sehingga hal tersebut dapat menjadi salah satu daya tarik dari buku ini. Lebih menarik karena pengalaman-pengalaman yang dituliskan di sini semuanya berdasarkan kisah nyata yang terjadi
pada diri sang penulis sendiri. Sehingga hal tersebut dapat membuat para pembaca pun semakin percaya dan terdorong dan memiliki pikiran positif saat membaca buku ini.
Saya merekomendasikan buku ini bagi kalian para remaja yang sedang struggle, punya masalah friendship dan cinta, memiliki pengalaman yang traumatis, memiliki orang tua yang protektif, sedang mengalami dilema dalam hal apapun dan yang lainnya. Bagi kalian para remaja yang sedang mempertanyakan mengapa aku hidup, tentang apa pentingnya keberadaan kalian dan bagi yang sedang merenungkan apa yang sebelumnya kalian lakukan, baru lakukan, dan akan lakukan ke depannya nanti.Â
Buku ini dapat menjadi inspirasi bahwa segala sesuatu bisa ditulis dan menulis itu menyembuhkan. Terima kasih Ceasilnika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H