Mohon tunggu...
agata wahyu
agata wahyu Mohon Tunggu... Lainnya - Low profil blogger

Bio

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Multifungsi Data Jurnalisme

15 Juni 2016   21:41 Diperbarui: 15 Juni 2016   22:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara tentang data jurnalisme tentulah menjadi hal yang masih sedikit asing bagi kita. Sebagai pengantar, definisi dari jurnalisme data merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang bertumpu pada sekumpulan data yang bervolume besar. Paul Bradshaw, salah satu wartawan online dan blogger berpendapat jika data jurnalisme adalah bentuk dari konvergensi dari sejumlah bidang penelitan investigatif dan statistik untuk merancang atau melakukan pemograman. Data jurnalisme cukup berguna bagi jurnalisme sendiri, karena data jurnalisme cukup membantu para jurnalis untuk menentukan angle dari suatu pemberitaan dengan mengakses data jurnalisme yang ada.

Data jurnalisme juga dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk inovasi yang bisa digunakan oleh jurnalis untuk menceritakan suatu peristiwa yang kompleks dan jurnalis juga bisa menggunakan data jurnalis untuk bisa menyajikan peristiwa yang kompleks tersebut secara utuh dengan tampilan yang menarik, interaktif, dan juga mudah untuk dibaca dan dipahami oleh para pembacanya meskipun peristiwa yang disajikan berbentuk visualisasi data sekalipun.  Adanya data jurnalisme bisa membantu wartawan untuk dapat menceritakan ulag peristiwa yang sudah terjadi melalui info grafis. Cara untuk menggunakan data jurnalsime agar tampilan berita bisa lebih menarik adalah dengan mengakses “data driven journalism”.

Yang dimaksud dengan data driven journalism atau yang juga disebut sebagai DDJ merupakan suatu  cara yang memungkinkan wartawan untuk menceritakan kisah yang tak terhitung, menemukan sudut pandang baru atau cerita yang lengkap melalui suatu alur kerja, dan juga memungkinkan wartawan untuk dapat mengolah dan menyajikan data dengan atau tanpa alat open source. Data drivenjournalism juga merupakan suatu proses pembuatan berita yang bisa juga memanfaatkan data sebagai semacam “narasumber” dalam pemberitaan. Data driven journalism berusaha untuk bisa mencapai tingakatan baru demi memberikan layanan kepada para pengaksesnya agar bisa semakin lebih nyaman dalam mengakses suatu berita dan juga membantu para pembacanya untuk bisa lebih memahami pola dan membuat keputusan berdasarkan data yang ada.

Untuk bisa mengahasilkan data jurnalisme yang menarik, ada beberapa tahapan yang  harus dilakukan melalui pengaksesan data driven journalism, yaitu:

  • Cari: yaitu mencari data yang diinginkan pada web
  • Membersihkan: merupakan proses untuk menyaring dan mengubah data. Tahapan ini merupakan tahapan dalam mempersiapkan visualisasi pemberitaan
  • Mevisualisasikan: tahapan ini merupakan tahapan yang dilakukan untukk menampilkan pola, baik dalam bentuk statistik, anlimasi, ataupun visual
  • Mempublikasikan: dalam tahapan ini  visual diitegrasikan, data-data yang sudah terkumpul sudah harus dilampirkan ke dalam cerita atau pemberitaan
  • Mendistribusikan: pada tahapan ini akses pada berbagai perangkat seperti web, tablet, dan moblie mulai diaktifkan
  • Mengukur: pada tahapan terakhir ini, jurnalis tinggal melakukan pelacakan penggunaan cerita data dari waktu ke waktu dan pelacakan dilakukan diseluruh spectrum yang digunakan (sejauh mana data atau berita yang dibuat oleh jurnalis dilihat)

Dan untuk menggunakan data driven journalism bisa diakses melalui beberapa aplikasi, diantaranya adalah Excel/Google spreadshee, Google Fusion Tables, Google Charts, Tableau Public, Many Eyes, Open Heat Map, Tile Mill, Documen Cloud, Overview, Meograph, Zeega, dan beberapa aplikasi lainnya.

Dalam hal ini data jurnalisme menjadi sangat penting mengingat visualisasi data yang dapat dilakukan menjadi lebih unggul, terlebih dalam menggambarkan dimensi fakta suatu peristiwa kompleks yang dikemas ke dalam satu kesatuan visualisasi jika dibandingkan dengan media konvensional yang harus membutuhkan berlembar-lembar teks untuk dapat benar-benar menggambarkan peristiwa yang kompleks secara utuh.

Refrensi

Ninok Hariyani. Pengertian Jurnalisme Data. Retrieved from: http://akademidata.org/index.php/pengertian-jurnalisme-data/. Diakses pada 15 Juni 2016, 21.30 WIB.

Intro To Data Journalism disampaikan oleh Marc Ellison Sunne, Samantha. 2016. How Data Journalism is Different from What We've Always Done. Retrieved from: https://www.americanpressinstitute.org/publications/reports/strategy-studies/how-data-journalism-is-different/. Diakses pada 15 Juni 2016, 21.30 WIB.

Mikro Lorenz. 2010. DataDriven Journalism Five Ws (and One H). Retrived from: https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/data-driven-journalism.pdf. Diakses pada 15 Juni 2016, 21.25 WIB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun