"Ini merknya Yashica, bukan?"
Saya terkejut pertanyaan ini datang dari seorang kakek sepuh bersepeda onthel yang sedang menjajakan perkakas dapur. Ia bertanya sembari menunjuk kamera DSLR bermerk Canon yang saya kalungkan.
Berikutnya ia bercerita dulu pernah punya kamera bermerk Yashica itu yang dibelinya pada tahun 1957. Kamera itu hilang jejaknya setelah dipinjam temannya. Saya agak terheran-heran tahun segitu ada warga biasa, orang desa, yang bisa punya kamera.
Mbah Adi Suwito, namanya, usianya saat ini sudah mencapai 89 tahun. Hari itu saya tak sengaja melihatnya menggelar dagangannya berupa aneka macam pisau, arit, dan golok di halaman Kantor Desa Sumberrahayu, Moyudan, Sleman.
Berupa-rupa benda tajam itu dihamparnya di atas selembar karung plastik berwarna putih bekas karung beras. Di sebelahnya sepeda onthel yang gagah dan mengkilap terparkir.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/31/kecil2-5b5fcf65bde5752e955c49d2.jpg?t=o&v=770)
Mbah Adi Suwito bersama cucunya di rumahnya di Kentheng, Nanggulan, Kulonprogo, 10 kilometer jauhnya dari sini. Setiap hari ia berkeliling berjualan, biasanya di kantor pemerintah, sekolah, atau dimanapun ada orang berkumpul.
"Itu yang rapat di dalam masih lama selesainya?" tanyanya dalam bahasa Jawa halus.
Ia agak kecewa waktu saya menjawab selesainya masih nanti sore, sedangkan sekarang masih siang menjelang Dzuhur.
Mbah Adi Suwito berjualan sejak tahun 1965 seusai pensiun dari pekerjaan kantorannya. Lagi-lagi saya terheran-heran karena di tahun itu kedua orang tua saya masih balita sedangkan bapak ini malah sudah pensiun.
Saya senang setiap mengobrol dengan kaum sepuh karena mereka selalu mendoakan saya. Semoga murah rejeki, sehat, dan lainnya yang baik-baik. Mendoakannya pun dengan tutur kata lembut, menenangkan, membesarkan hati, dan sangat bijak.
Padahal saya pikir, merekalah contoh sebenarnya bagaimana hidup itu seharusnya. Siapapun saya kira akan mendambakan bisa pensiun dengan kondisi badan masih sehat, dan kondisi jiwa luar biasa kuat. Apalagi di jaman sekarang ketika usia harapan hidup makin menurun, dan penyakit degeneratif sekarang juga semakin muda penderitanya. Belum pensiun sudah disergap penyakit macam-macam, belum lagi diserang persoalan hidup yang berat-berat. Utang bertebaran, cicilan seperti hantu yang selalu tahu dimana kita bersembunyi, cekcok rumah tangga, anak-anak, sengketa dan sebagainya.
Persoalan itu terasa makin berat ketika menonton televisi, membuka ponsel, yang dijumpai adalah berita-berita buruk, sinetron yang mengerikan, acara menyanyi yang panggungnya bagus, sound systemnya bagus, cahanya bagus, semuanya bagus kecuali nyanyiannya. Selain itu masih ada viral-viral yang sebenarnya tidak bermanfaat apa-apa buatmu yang melihatnya.
Setelah mengemasi dagangannya, Mbah Adi Suwito pun pulang. Saya sempat melihatnya di Jalan Gedongan ketika menyetir dalam perjalanan pulang.
Saya senang, hari ini saya didoakan oleh orang baik.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/31/kecil3-5b5fcf72bde57519d57883a2.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI