Padahal saya pikir, merekalah contoh sebenarnya bagaimana hidup itu seharusnya. Siapapun saya kira akan mendambakan bisa pensiun dengan kondisi badan masih sehat, dan kondisi jiwa luar biasa kuat. Apalagi di jaman sekarang ketika usia harapan hidup makin menurun, dan penyakit degeneratif sekarang juga semakin muda penderitanya. Belum pensiun sudah disergap penyakit macam-macam, belum lagi diserang persoalan hidup yang berat-berat. Utang bertebaran, cicilan seperti hantu yang selalu tahu dimana kita bersembunyi, cekcok rumah tangga, anak-anak, sengketa dan sebagainya.
Persoalan itu terasa makin berat ketika menonton televisi, membuka ponsel, yang dijumpai adalah berita-berita buruk, sinetron yang mengerikan, acara menyanyi yang panggungnya bagus, sound systemnya bagus, cahanya bagus, semuanya bagus kecuali nyanyiannya. Selain itu masih ada viral-viral yang sebenarnya tidak bermanfaat apa-apa buatmu yang melihatnya.
Setelah mengemasi dagangannya, Mbah Adi Suwito pun pulang. Saya sempat melihatnya di Jalan Gedongan ketika menyetir dalam perjalanan pulang.
Saya senang, hari ini saya didoakan oleh orang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H