Mohon tunggu...
Agastya Pinangkesti
Agastya Pinangkesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional - UPN "Veteran" Yogyakarta

I love outdoor activities!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Korea terhadap Komunikasi Lintas Budaya di Indonesia

31 Maret 2023   20:47 Diperbarui: 31 Maret 2023   20:50 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang kita gunakan sehari-hari. Dalam komunikasi lintas budaya, bahasa membawa peran penting dalam keberlangsungan komunikasi. Hal ini dikarenakan bahasa menjadi alat utama dalam komunikasi. Bahasa akan menjadi media yang mudah untuk menjalin komunikasi ketika tiap individu memiliki pemahaman yang sama berkaitan dengan bahasan. Namun, bahasa dapat menjadi suatu hambatan ketika tiap individu yang berinteraksi memiliki pemahaman yang berbeda berkaitan dengan bahasa. 

Bahasa dapat menjadi suatu hambatan dikarenakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor yang mempengaruhi bahasa adalah perbedaan bahasa masing-masing individu dan budaya yang dianutnya. Perbedaan bahasa akan menimbulkan perbedaan pemahaman yang berujung pada kesalahpahaman. Hal ini tentu saja menjadi suatu hambatan dalam berkomunikasi. Oleh sebab itu, pemahaman akan bahasa menjadi penting dalam upaya keberlangsungan komunikasi.

Dalam komunikasi lintas budaya, kita akan mudah untuk melakukan komunikasi dengan individu dari latar belakang yang berbeda dengan adanya pemahaman dan toleransi. kita tidak dituntut untuk mahir dalam berbicara dengan bahasa lawan bicara kita. Dalam komunikasi lintas budaya, pemahaman bahasa dan persamaan perspektif/pengartian bahasa cukup mampu membantu memberikan kemudahan dalam keberlangsungan komunikasi.

Di era globalisasi ini, pertukaran informasi dapat berjalan dengan pesat dan mudah. Kemudahan ini tentu saja memberikan pengaruh terhadap bagaimana kita berkomunikasi dengan individu dari berbagai wilayah. Kemudahan ini membuat kita dengan mudah melakukan pertukaran budaya antar individu. Pertukaran budaya antar individu pada akhirnya memberikan dampak terhadap kedua belah pihak terkait.

Kita dapat mengambil contoh dari maraknya budaya K-Pop di Indonesia. Mulai awal tahun 2000 drama korea dan K-pop mulai merambah dunia hiburan Indonesia. Kita diperkenalkan dengan berbagai budaya khas korea dan bahasanya. hal ini semakin di dukung dengan peningkatan tekonologi informasi dan peningkatan popularitas para pemain.

Seiring berkembangnya zaman, orang orang mulai mengenal bahasa dan budaya korea yang di sebarkan melalui media hiburan. Baik mereka yang mulai menggemari budaya korea maupun yang tidak tertarik dengan budaya korea mulai mengetahui bahasa korea. Meski tidak sepenuhnya dapat berinteraksi, banyak masyarakat awam yang mulai paham akan bahasa korea. Ini menjadi sebuah bukti bahwa pemahaman bahasa dapat memberi pengaruh dalam komunikasi lintas budaya. 

Saat ini kita dapat melihat di sekeliling kita, banyak orang-orang yang mulai mempelajari bahasa dan budaya korea. Banyak anak muda yang mulai mengikuti tren yang ada di Korea. Komunikasi yang tadinya hanya menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa internasional mulai berkembang. tak jarang kita melihat orang Indonesia yang mulai menyenandungkan lagu-lagu Korea di tempat umum. Bahkan terkadang kita dapat menemukan dua anak remaja yang saling berbincang dengan menggunakan bahasa Korea.

Komunikasi yang terjalin dari maraknya K-Pop tentu saja semakin memperkaya keberagaman di Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi wisatawan asing. Wisatawan Korea yang datang ke Indonesia merasa sangat tersanjung dengan kemampuan orang Indonesia memahami bahasanya. Hal ini menjadi suatu kesuksesan terjalinnya komunikasi antar budaya.

Meski bisa dianggap sukses dalam menjalin komunikasi antar budaya, tidak sedikit orang melakukan kritik akan fenomena tersebut. Banyak orang menganggap dengan hadirnya budaya lain di Indonesia, dirasa mampu mengikis budaya asli dan melunturkan rasa kepemilikian. Hal tersebut semakin di dukung dengan pola perubahan gaya hidup anak jaman sekarang.

Hal ini tentu saja menciptakan suatu dilema masyarakat. Dimana sebagian orang ingin untuk mempelajari budaya dan bahasa lain dalam rangka menjalin komunikasi lintas budaya. Sedangkan sebagian lain merasa hadirnya budaya dan bahasa lain mampu melunturkan identitas dan jati diri. Untuk itu kita sebagai individu yang berilmu sudah sepatutnya untuk lebih kritis dan selektif terhadap munculnya berbagai hal baru, salah satunya bahasa dan budaya.

Sebagai masyarakat global, mempelajari budaya dan bahasa asing merupakan suatu nilai plus yang dapat kita banggakan. Dengan mempelajari dan memahami bahasa asing, komunikasi antar budaya dapat terjalin dengan baik. Selain itu, dengan memahami budaya asing kita dapat menjalin interaksi lebih baik dan dapat mempererat hubungan antar individu.

Meski begitu, sebagai bagian dari Indonesia sudah sepatutnya kita turut serta mempertahankan identitas bangsa dan jati diri. Bila kita diposisikan sebagai "world citizen" memang sepatutnya kita memahami bahasa dan budaya asing sebagai salah satu wujud nyata peran masyarakat global. Namun jika diposisikan sebagai seorang nasionalis, Sebagai bangsa yang berbudaya merupakan kewajiban kita untuk mempertahankan dan melestarikan budaya dan bahasa kita. Jangan sampai perasaan sebagai world citizen melunturkan jiwa nasionalis kita. Karena bahasa dan budaya merupakan identitas kita.

Jika kita mengalami krisis identitas, bukan berarti tidak mungkin kita mengalami penjajahan dari bangsa lain. Hal ini tentu saja membuat perjuangan para pahlawan terdahulu menjadi sia-sia. Oleh sebab itu, kita sebagai individu berilmu diwajibkan untuk turut serta mempertahankan identitas bangsa dikala memperkaya wawasan akan budaya dan bahasa asing dalam rangka menjalin komunikasi lintas budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun