Mohon tunggu...
Agaprita Eunike Sirait
Agaprita Eunike Sirait Mohon Tunggu... Dokter - Salam hangat!

Seorang dokter yang sedang mengejar mimpinya, tertarik dengan kesehatan anak, dan senang menyalurkan pengalaman serta pengetahuannya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan featured

Hari Kesehatan Dunia dan Cakupan Kesehatan Semesta

6 April 2019   20:07 Diperbarui: 7 April 2020   07:54 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi petugas medis. (sumber: Freepik)

Demi tercapainya SDGs, pemerintah juga mendukung UHC dengan membentuk program UHC komprehensif yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan adanya JKN, pemerintah menargetkan UHC tercapai di Indonesia pada tahun 2019.

Bagaimanakah pencapaian Indonesia saat ini? Berdasarkan panduan dari WHO, terdapat tiga indikator untuk menentukan pencapaian UHC. Populasi yang ter-cover, pelayanan yang ter-cover, serta jumlah biaya yang ter-cover. Tahun 2019 sudah sampai di bulan keempat. Sekarang JKN merupakan sistem single-payer terbesar di dunia dengan 203 juta anggota pada Oktober 2018 atau sekitar 75.8% dari total penduduk di Indonesia. 

Dalam segi pelayanan, persentase masih sangat minimal hanya 18% yang ter-cover, serta jumlah biaya pribadi yang dikeluarkan untuk pelayanan tersebut juga masih sangat tinggi yaitu 48,3%. 

Target yang harus dicapai adalah 100% populasi yang ter-cover, lebih dari 90% pelayanan ter-cover, serta pengeluaran biaya pribadi tidak lebih dari 20%.

Perjalanan Indonesia untuk mencapai UHC memang cukup menantang dengan jumlah penduduk yang sangat besar hingga 262 juta jiwa, serta wilayah yang luas dan terdiri dari 17744 pulau yang tersebar. Kesenjangan sosial serta persebaran penduduk tidak merata juga merupakan tantangan tersendiri bagi bangsa ini. Namun, tujuan tersebut bukan hal yang mustahil. 

Pelayanan kesehatan primer di Indonesia telah menunjukkan peningkatan selama dua dekade terakhir. Puskesmas di Indonesia telah meningkat dari 7669 pada tahun 2005 menjadi 9754 pada 2015, dengan lokasi di 92% kecamatan di Indonesia. Puskesmas dapat menangani beberapa masalah kesehatan yang lebih sederhana, dan jika dibutuhkan dapat melakukan rujukan ke rumah sakit.

Mewujudkan kesehatan bagi masyarakat bukan hanya sekadar upaya kuratif, namun juga preventif dan promotif. Usaha pencegahan untuk menghindari faktor-faktor risiko penyakit dengan mengubah gaya hidup seperti tidak merokok, memilih makanan yang sehat, aktivitas fisik, serta kesehatan mental merupakan komponen penting untuk mewujudkan kesehatan. 

Dengan gaya hidup sehat, diharapkan risiko terkena penyakit berkurang sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Kesehatan dapat meningkatkan produktivitas yang menambah daya saing bangsa, dan pada akhirnya membentuk pembangunan yang berkelanjutan. Selamat Hari Kesehatan Sedunia!

(Sumber data dari Journal Review: Universal health coverage in Indonesia: concept, progress, and challenges)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun