Mohon tunggu...
Mukhtaruddin Yakob
Mukhtaruddin Yakob Mohon Tunggu... Pekerja Media -

Saya seorang pekerja Pers untuk sebuah media televisi. Gemar menulis dan suka diskusi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran Penting Piala Dunia 2018

1 Juli 2018   14:12 Diperbarui: 3 Juli 2018   10:08 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergelaran turnaman sepakbola sejagat FIFA World Cup 2018 tengah berlangsung. Rusia, tengah menjadi perhatian dunia. Bukan karena  sebagai negara maju, tapi sedang menjadi tuan rumah sepakbola dunia. 

Hampir setiap penjuru demam dengan perhelatan empat tahunan ini. Tak mengenal usia, agama atau suku bangsa sekali pun, Ada fans  yang "gila" rela ke negara beruang merah khusus untuk menyaksikan bintang favoritnya berlaga. Banyak juga harus kecewa karena tak mendapatkan tempat untuk bisa terbang ke sana. Namun, yang terpenting adalah World Cup telah menyatukan perbedaan bangsa, latar belakang juga status negara. 

Negara berkembang bisa setara degan negara adidaya. Negara maju harus bisa bekerjasama dengan lawan tanding mereka di lapangan bola. Olahraga memang hanya  menyatukan bangsa, tapi juga menjalin sikap profesional atau fair play dalam setiap laga. 

Pendidikan

Terlepas dari profesional dan kerjasama, ada  nilai pendidikan yang tak perlu diabaikan. Pendidikan saling menghargai hingga pendidkan tak kenal menyerah dari laga sejumlah tim di Piala Dunia Russia kali ini. 

Ada tim unggulan malah mendapat pelajaran dari tim underdog atau tim lemah. Ada juga motivasi semangat bagi tim kelas dua yang  tidak diperhitungkan. Yang pasti, hikmah dan Piala Dunia tetap menjadi pelajaran sosial bagi fans dan penduduk dunia. 

Beberapa pembelajaran  semangat tangguh bisa dilihat pertandingan Portugal melawan Iran. Hanya karena tak beruntung, Iran tersingkir dari Piala Dunia. Demikian juga dengan semangat Jerman dan Swiss saat menjungjal lawannya. Tak luput juga semangat tangguh  Argentina yang lolos dramatis di menit akhir melawan tim Afrika, Nigeria. 

Tim kelas dua, Saudi Arabia menjungkal Mesir saat laga terakhir mereka. Tim Padang Pasir yang sempat dpermalukan tuan rumah Russia pada laga pembuka mampu mencuri poin 3 saat mengalahkan Mohammad Salah dan kawan-kawan. Itulah semangat juang yang bisa dipetik dari babak awal penyisihan Piala Dunia kali ini. 

Beberapa pelajaran penting lainnya lahir dari pertandingan Argentina kontra  Prancis. Karena diluap emosi, terjadi beberapa pelanggaran, salah satunya saat Mbappe ditarik pemain Argentina di kotak penalti sehingga menghasilan gol. Keganasan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo juga tak berarti apa pun ketika tim mereka kalah debutan.

Tak hanya Messi, Ronaldo pun harus bertekuk lutut saat dikalahkan Uruguay dalam perdelapan final . Maka, kekompakan dan  saling berbagi jadi pelajaran penting dalam membangun. 

Brazil Beruntung

Jika dilihat soal kerjasama tim, kesebelasan  setingkat juara dunia, Brasil pun nyaris kehilangan muka jika tak cerdik melesatkan gol ke gawang Mexico.  Neymar JR boleh saja "dikuliti" pemain bawah Mexico, tapi kerjasama tim yang menentukan. Gol pertama Neymar untuk Brasil pertannda kerjasama tim yang apik. Begitu juga gol Roberto Firmino yang baru saja masuk menjelang babak kedua berakhir. Tentu saja dua gol Brasil disambut antusias para penggemar Neymar cs yang memadati sejumlah warung kopi . Namun, menonton para aksi bintang lapangan bola tak lengkap jika tanpa camilan. Maka "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda" . 

Setelah Brasil masih ada tim unggulan seperti Inggris yang harus berhati-hati yang harus waspada terhadap kuda hitam Kolombia. Tim asal benua Amerika bisa bangkit setelah sempat dikalahkan Jepang pada pertandingan di fase penyisihan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun