Mohon tunggu...
Mukhtaruddin Yakob
Mukhtaruddin Yakob Mohon Tunggu... Pekerja Media -

Saya seorang pekerja Pers untuk sebuah media televisi. Gemar menulis dan suka diskusi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Husnul Selamatkan Anak-Anak Pelosok dari Globalisasi

16 Mei 2015   12:43 Diperbarui: 20 Januari 2016   23:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya sangat sulit meyakinkan para orangtua bahkan anak-anak. Karena sangat susah meyakinkan mereka akan pentingnya cita-cita sederhana ini. Saya mengulirkan ide tersebut Husnul pun pernah dikira gila. Selain tidak ada dana, kuliah belum selesai, pekerjaan belum ada, relasi sempit, bagaimana ingin membangun perpustakaan dan lembaga pendidikan gratis. Putri Adnan ingin mewujudkan mimpi dan terus berusaha meyakinkan orang-orang untuk juga ikut percaya dan yakin akan hal itu.

Untuk menarik perhatian masyarakat luar, Husnul mempublikasikan setiap kegiatan di TPMT di akun media sosialnya, terutama di facebook. Dari pubilkasi tersebut, ia mendapat dukungan yang sangat luar biasa. Mulai dari sumbangan buku dari program “one man one book untuk TPMT” yang digagas oleh teman-teman di media sosial hingga relawan pengajar.

Usaha keras mereka ternyata tidak sia-sia. Dari 20 murid yang bergabung di TPMT, kini sudah ada 150 murid belajar di tempat itu. Manfaat yang dari kegiatan tersebut yang paling tampak adalah anak-anak mulai tidak lagi bermain game online, bahkan game online yang ada di kampong terpaksa ditutup dengan sendirinya, karena tidak ada lagi anak-anak yang bermain di sana. Saynngnya, Husnul tidak menyatakan apakah pemilik game online marah kepadanya.

Sistem belajar di TPMT pun disesuai dengan jadwal belajar formal di sekolah dan waktu anak-anak membantu orangtua. Mereka belajar setiap Rabu, Jumat, dan Minggu. Jika hari sekolah belajar mulai pukul 3 sore, sementara Minggu mulai pagi. Di TPMT bukan hanya belajar rutin, tapi juga shalat berjamaah, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

“Kalau musim turun sawah, waktu anak-anak agak tersita, karena mereka harus membantu orangtuanya,” ujar Husnul.

[caption id="attachment_383902" align="aligncenter" width="300" caption="Husnul di antara anak TPMT Lambirah: belajar sambil bermain"]

14317644261817097043
14317644261817097043
[/caption]Selain itu, semangat belajar dan minat baca anak-anak pun meningkat. Mereka kembali rajin bersekolah dan mengaji. Hal ini kami ketahui dari testimoni orang tua dan guru-guru mereka.Tak hanya itu, dengan adanya kegiatan belajar mengajar di TPMT yang sangat ramah anak, Desa Lambirah sendiri terpilih sebagai salah satu dari 6 desa di Kabupaten Aceh Besar untuk menjadi pilot project Gampong Layak Anak. Manfaat TPMT bukan hanya dirasakan oleh anak-anak Lambirah dan sekitarnya, akan tetapi juga mulai menginspirasi masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya. Saat ini, sudah ada dua teman sekampusnya yang mulai merintis kegiatan yang sama di daerah lain.

Butuh Dana

Meskipun TPMT ini berbentuk sukarela. Husnul berharap ada pihak-pihak yang meringankan beban dan mengembangkan TPMT. Saat ini lembaga nonformal ini baru memiliki tiga ruang belajar yang digunakan secara bergantian dengan TK dan satu perpustakaan. Sementara untuk keberlangsungan operasi, para pengajar bekerja sukarela alias tanpa diupah.

Selama ini, beberapa bantuan telah mereka terima termasuk dari Kementerian Pendidikan untuk merehab ruangan. Namun bantuan tersebut tidak cukup, karena lembaga ini membutuhkan buku-buku untuk menarik perhatian anak-anak dan wawasan mereka. Bagaimana pun, kiprah TPMT semata-mata untuk kepentingan anak-anak dan keberlangsungan masa depan mereka.

Geliat TPMT adalah kiprah Husnul bersama beberapa temannya. Karena kiprahnya, Husnul mererima beberapa penghargaan daerah dan nasional di antaranya:

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun