Mohon tunggu...
Mukhtaruddin Yakob
Mukhtaruddin Yakob Mohon Tunggu... Pekerja Media -

Saya seorang pekerja Pers untuk sebuah media televisi. Gemar menulis dan suka diskusi

Selanjutnya

Tutup

Money

Elpiji Nonsubsidi Saatnya Mengembalikan Hak Si Miskin

17 September 2014   02:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Setiap kenaikan harga elpiji, pasti timbul protes. Tak hanya mereka yang menggunakan elpiji, tapi juga yang tidak membeli elpiji. Tidak percaya, lihat saja sikap anggota dewan yang bersuara lantang setelah pemerintah melalui Pertamina menaikkan elpiji. Seolah-olah mereka membela rakyat, padahal sudah ada deal sebelumnya.

Kenaikan Elpiji 12 kg secara berkala atau per semester di sisi lain memang berpengaruh. Pengaruhnya tentu saja pada pedagang makanan atau minuman. Tapi, tak berdampak pada rakyat kecil, karena memang memang sudah mendapatkan elpiji subsidi.

Namun, kita lupa bahwa kenaikan elpiji nonsubsidi untuk menekan defisit APBN yang terjadi setiap tahun. Bayangkan, kerugian Pertamina akibat disparitas atau selisih harga yang jauh sebesar Rp 5,7 triliun bisa ditekan. Nah, wajar saja jika uang sebesar itu bisa dimanfaatkan pada sektor lain yang membutuhkan, misalnya memperbanyak beasiswa anak miskin.

Kenaikan elpiji 12 kg kali ini, hendaknya dijadikan momentum mengembalikan hak simiskin yang kadung dirampas karena disubsidi. Bukankan, subsidi ini untuk mereka yang kurang mampu. Lalu, mana ada kaum miskin yang bisa membeli elpiji 12 kg sehingga harus diributkan. Toh, yang pakai elpiji 12 kg kebanyak rumah tangga menengah ke atas, rumah makan dan restoran. Belajar memahami hak orang lain adalah langkah yang bijaksana. Jadi, bersikap dewasalah hai orang kaya dan para golongan yang mampu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun