Mohon tunggu...
Jusman Jati
Jusman Jati Mohon Tunggu... -

Just a Man

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sisi Lain Dakwah Ahmadiyah

2 Mei 2011   04:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:10 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.(an-Nahl [16]:125)

Di dalam ayat ini Allah SWT sendiri yang memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk melakukan dakwah. Orientasi dakwah yang Allah SWT perintahkan adalah menyeru dan mengajak manusia kepada jalan Tuhan (ilâ sabili rabbika) yaitu menjadi hamba-hamba Allah SWT yang tunduk dan patuh kepadaNya dengan cara-cara yang bijaksana (bil hikmah) dan memberikan nasehat-nasehat dengan cara yang baik pula(wal mau’izhatil hasanah). Rasulullah SAW pun dalam implementasinya terhadap ayat tersebut bersabda ballighû ‘annî walau ayah wa hadditsû ‘an banî isrâîl wa lâ haraja wa man kadzaba ‘alayya muta’ammidan falyatabawwa’ maq’adahu min an-nâr.(H.R Bukhari). Yang artinya : sampaikanlah dariku walaupun satu ayat. Kalian boleh menyampaikan riwayat (yang benar) dari kalangan Bani Israil, namun juga tidak berdosa (jika kalian tidak menyampaikannya). Barangsiapa yang sengaja berdusta dengan mengatasnamakan aku, maka bersiap-siaplah masuk neraka.(H.R Bukhari). Begitu pentingnya perintah untuk berdakwah ini sehingga Rasulullah SAW menekankan kepada umatnya untuk berdakwah walaupun yang disampaikan hanyalah satu ayat al-Quran saja. Oleh karena itu dakwah adalah bagian integral dari umat Islam yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Syaikh Ali Mahfuzh yang juga murid dari Syaikh Muhammad Abduh memaparkan pandangannya mengenai konsep dakwah dan batasannya sebagai berikut : Membangkitkan kesadaran manusia di atas kebaikan dan bimbingan, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar, supaya mereka memperoleh keberuntungan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jadi salah satu cara untuk memperoleh keberuntungan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat yaitu dengan cara menjadikan dakwah bagian dari kehidupan orang-orang mukmin. Tetapi dakwah tidak hanya terbatas pada oral (bil-lisân) ataupun literal (bit-tadwin) saja, Keadaan ekonomi dan politik yang serba tak menentu di suatu masyarakat misalnya, menuntut kita untuk lebih membumi dalam implementasi dakwah bil-hâl yaitu dakwah dengan mengedapankan karya nyata (amal shaleh). Dibutuhkan solusi-solusi yang brilian dan aplikatif untuk mengatasi berbagai macam krisis yang tengah melanda negara kita. Dalam tulisan ini saya ingin mengangkat bagaimana kiprah Ahmadiyah dalam dakwah bil hal mereka, terlepas dari pro kontra terhadap Ahmadiyah. Setidaknya ada sisi lain yang bisa kita terapkan untuk Islam secara umum. Dalam menjawab tantangan kemiskinan global, Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Jemaat Ahmadiyah Internasional dalam acara The third Annual Peace Conference di Morden-UK (29/3) menyerukan pembagian kembali kekayaan dari bangsa-bangsa maju untuk mengembangkan dunia dengan membantu negara-negara miskin. Ia juga mengungkapkan : Jika sebagai ganti dari bantuan perlengkapan senjata, negara-negara yang sedang dilanda kerusuhan akibat konflik dibantu dengan makanan ,maka kerusuhan akan berkurang. Usaha harus dibuat untuk memperluas fasilitas medis dan bidang pendidikan untuk semua daerah. Hak kaum fakir miskin dan sangat kekurangan tidaklah terbatas pada makanan tetapi juga meliputi pendidikan dan peluang untuk maju, jika tidak konflik tidak akan pernah berhenti. (www.alislam.org) Dakwah yang dilakukan Ahmadiyah di benua Afrika pun menunjukkan bahwa dakwah bil hâl mengambil peranan yang sangat signifikan. Ahmadiyah di Afrika lebih menitikberatkan untuk ikut memajukan sektor pendidikan, sosial, pertanian dan kesehatan masyarakat dengan banyak mendirikan sekolah-sekolah serta rumah sakit-rumah sakit untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jemaat Ahmadiyah juga berhasil mengembangkan pertanian gandum di Afrika. Dalam rangkaian kunjungan Imam Jemaat Ahmadiyah ke negara-negara Afrika tahun ini, ia juga mendapat kesempatan berjumpa dengan presiden Ghana, John Agyekum Kufour di Istana Negara Ossuin Accra (16/4). Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai masalah pendidikan dan pertanian di Ghana. Presiden Kufour juga memuji sumbangsih Ahmadiyah atas keberhasilannya mencapai swasembada gandum dan tingginya taraf pendidikan di Ghana. Atas kontribusinya tersebut maka tak heran apabila Jemaat Ahmadiyah menyelenggarakan pertemuan tahunannya di beberapa negara Afrika, selalu dihadiri oleh para perdana menteri, anggota perlemen dan pejabat-pejabat negara yang lain. Sudah waktunya umat Islam di Indonesia pun ber-fastabiqul khairat, berlomba-lomba untuk memberikan kontribusi yang terbaik sehingga bangsa kita dapat segera terlepas dari krisis multidimensional yang sekarang ini terjadi. Allah SWT telah menggariskan umat Islam menjadi khairul ummah (umat terbaik) yang selalu dapat memberikan manfaat kepada umat manusia di manapun mereka berada. Keberadaan mereka harus selalu menjadi solusi positif bagi setiap permasalahan yang ada. Oleh karena itu, bagi Ahmadiyah janganlah mundur dari arena perlombaan ini. Amal shaleh adalah kata kunci untuk dapat unggul di dalam ber-fastabiqul khairat. Melihat begitu besarnya kontribusi Ahmadiyah di Afrika maka apabila cara itupun diterapkan di negara ini, keberadaan Ahmadiyah di Indonesia akan menjadi sebuah potensi yang akan turut serta berjuang bersama dengan elemen anak bangsa yang lainnya untuk memajukan NKRI. Tunjukan dan buktikanlah bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘âlamin (rahmat bagi semesta alam). Bahwa Islam tidak hanya sebatas dalam tataran iman tetapi juga  memberikan manfaat terhadap pembangunan bangsa ini. Wa Allahu a’lamu bi ash-shawab [caption id="attachment_106616" align="alignright" width="201" caption="Masjid Ahmadiyah di Pedro Abad Spanyol"][/caption] Beberapa fakta lain tentang Ahmadiyah :

  1. Mempunyai pengikut sekitar 200 - 250 juta pada 185 negara di dunia.
  2. Masjid pertama di Pedro Abad Spanyol setelah lebih dari 500 tahun kekalahan islam dibangun oleh Ahmadiyah.
  3. Masjid Terbesar di Eropa Barat Masjid Baitul Futuh terletak di Mordern Inggris dibangun oleh Ahmadiyah
  4. Masjid Pertama di Kota London Inggris dibangun oleh Ahmadiyah
  5. Masjid Pertama di beberapa Negara Eropa Utara seperti di Swedia, Denmark, Norwegia, dibangun oleh Ahmadiyah.
  6. Ahmadiyah giat menerjemahkan Al Quran dalam berbagai bahasa di dunia (Program Penerjemahan Al Quran dalam 100 Bahasa)
  7. Ahmadiyah giat mempromosikan wajah keindahan dan kedamaian islam di dunia. Saat ini sedang melakukan pembangunan Masjid di Vancouver Canada.
  8. Tokoh Islam Ahmadiyah yang dikenal luas sebagai tokoh internasional:

    -  Muhammad Zafrullah Khan : Ketua Mahkamah Internasional PBB, pernah memimpin Sidang Umum PBB.

    -  Prof. Dr. Abdussalam : Peraih Nobel Muslim Pertama di Bidang Fisika pada tahun 1979. Yang Unik kata pengantar pada penyerahanHadiah tersebut dibuka dengan mengumandangkan ayat ayat suci al-Quran.

  9. Pandangan Ahmadiyah banyak mempengaruhi Awal Modernisasi Islam di Indonesia dan para pemikir Islam seperti HOS Cokroaminoto. dan Bung Karno.
  10. Di Jerman telah mencanangkan Proyek Pembangunan 100 buah Masjid menghadapi 100 tahun Khilafat islam Ahmadiyah.
  11. Ketua Panitia Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI Pertama adalah Anggota Ahmadiyah
  12. Arief Rahman Hakim Pahlawan Ampera adalah anggota Pemuda Ahmadiyah
  13. Ahmadiyah giat berdiskusi dengan Missioaris Kristen di Afrika, Ahmadiyah maju pesat di Afrika terutama di Afrika Barat seperti Ghana, Nigeria, Burkina Faso, Sierra Leon dll. Di Afrika Ahmadiyah banyak membangun Sekolah dan Rumah sakit yang menjadi contoh dari organisasi islam yang penting.

Muhammad Idris WP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun