Tujuan keempat ialah mencanangkan berkat dari Allah ta'ala yang diperoleh karena upaya permohonan dan kekhusukan seseorang. Hal itu terangkum dalam kata:
"Arrahiim"
Tujuan kelima adalah mengingatkan manusia akan adanya kehidupan setelah di dunia ini yaitu kehidupan di akhirat yang dirangkum dalam ayat:
"Maaliki yaumiddiin" (Yang mempunyai hari pembalasan)
Tujuan Al-Qur'an yang keenam adalah untuk mengemukakan ketulusan batin, peribadatan dan pensucian kalbu dari segala hal lainnya kecuali Allah ta'ala semata dan sebagai obat penawar bagi penyakit kerohanian, reformasi nilai-nilai akhlak dan penegakan ketauhidan Ilahi dalam peribadatan. Semua ini termaktub dalam ayat:
"Iyyaka na'budu"
"Hanya Engkau-lah yang kami sembah".
Tujuan yang ketujuh adalah menegaskan Allah ta'ala sebagai satu-satunya sumber dari semua tindakan, semua kekuatan dan pengalihan, semua pertolongan dan keteguhan, kepatuhan dan kebebasan dari dosa, pencapaian segala sarana untuk berbuat baik, perbaikan kehidupan di dunia dan akhirat serta kebutuhan akan pertolongan-Nya dalam segala hal. Tujuan ini diringkas dalam pernyataan:
"Iyyaka nasta'iinu" (hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan".
Tujuan kedelapan dari Al-Qur'an adalah mengemukakan mutiara hikmah dari jalan yang lurus dan perlunya jalan itu dicari melalui doa dan sholat. Hal tersebut diungkapkan dalam:
"ihdinash-shiroothol mustaqiima" (Tuntunlah kami kepada jalan yang lurus)