Mohon tunggu...
Hina Kala
Hina Kala Mohon Tunggu... lainnya -

di kaki gunung Rinjani, di antara hamparan sawah aku mencari rejeki

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Flash Back

9 Desember 2014   12:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:43 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu peganglah tanganku.. Aku berjanji takkan menyakitimu lagi, takkan mengkhianati cinta kita.."

"Dan siapapun diantara kita yg berkhianat, tidak akan tenang selamanya.. langit dan bumi menjadi saksi.. "

"iyah, langit dan bumi menjadi saksi"

Suasana sunyi sesaat. Lalu si gadis menyandarkan kepalanya di pundak pemuda itu...

ahhh... Dasar pemuda bodoh, dia diam saja :D
Mungkin karena kepolosannya membuatnya menjadi bodoh
(xixixixi....)

Dan lima belas tahun kemudian...

Sebuah percakapan inbox pada sebuah akun Facebook:

"Kamu kah itu, Di...?"
"kamu tidak pakai namamu sih.. coba kalau tidak melihat foto-fotomu, aku pasti takkan tahu bahwa itu kamu"

"iya.. saya..."
"akhirnya saya menemukanmu juga setelah lima belas tahun, Alhamdu lillah...".

"Iya lima belas tahun.. waktu yg begitu lama.. tak henti2nya aku menanyakan tentangmu, mencari tahu keberadaanmu"
"dan kini pertemuan ini adalah anugerah yg sangat besar buatku
aku mohon maafmu.. sudilah kamu memaafkan kesalahan kesalahanku..
semoga dengan begitu akan terang jalanku ke depannya nanti.."
"maafkan aku, Di... "

Tirtanadi, 09 Desember 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun