Mohon tunggu...
Rd.Agah Handoko
Rd.Agah Handoko Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan Bodrex

Diam itu emas, tapi jika diam mu di injak bicaralah agar mereka diam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pangkeng Pendaringan, Kearifan Lokal yang Mulai Tergerus Jaman

24 Juli 2024   04:27 Diperbarui: 24 Juli 2024   04:47 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pankeng pendaringan. Dokpri

Meski sering dikatakan musrik tapi Maja (bukan nama sebenarnya) putra nenek Ijah beranggapan lain, kepada Saya , Maja mengatakan semua itu tergantung niat di hati dan Allah yang paling tahu niat hambanya

Kita lihat sisi positifnya, leluhur kita mengajarkan kedisiplinan bahkan dalam masalah yang sepele kata orang modern, seperti menyimpan beras dan lagi beras sebagai makanan pokok ketika dijaga dan ditempatkan secara terhormat aroma nya pun akan terjaga baik dan akan lebih terasa nikmat ketika di konsumsi," ujar Maja

Maja beranggapan tradisi leluhur kita sejatinya mengajarkan kedisiplinan dan penghormatan terhadap alam ciptaan Allah SWT, sehingga tidaklah tepat bila dibenturkan dengan dogma agama.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun