Mohon tunggu...
Rd.Agah Handoko
Rd.Agah Handoko Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan Bodrex

Diam itu emas, tapi jika diam mu di injak bicaralah agar mereka diam

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah Perlawanan Sri Bintang Pamungkas, Oposan Orde Baru Terdepan

22 Juli 2024   19:41 Diperbarui: 22 Juli 2024   21:42 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa komentar Buya Ismail Metareum? "Se- harusnya Bintang bertanya dirinya sendiri, sampai sejauhmana dia mendapat dukungan," katanya kepada DTIK, Jumat (8/3).

Buya bahkan seperti menyangsikan langkah Bintang akan mengundang perhatian orang. "Saya yakin banyak orang tidak akan mengang- gap langkah itu sebagai sesuatu yang menge- jutkan. Bintang kan memang dikenal sebagai figur yang sangat berani melawan suasana."

Meski memang berani melawan suasana, me- nurut mantan calon Wapres HJ Naro, langkah yang diambil Bintang sangat tidak strategis. Alasannya, langkah itu diambil bukan pada saat yang tepat. "Bintang terlalu pagi mengambil langkah itu. Pak Harto kan baru setahun men- jalani masa tugasnya pada periode 1993-98. Nggak bisa dong main seenaknya bikin skenario sendiri,"kata Naro.

Naro juga menyatakan kesangsiannya bahwa Bintang akan mampu menggalang dukungan

ril. "Apa memang dia sudah dikenal betul oleh rakyat? Bahkan, apa memang dia juga sudah - dikenal oleh kalangan intern PPP sendiri yang n berada di cabang-cabang? Saya akhirnya kuatir akan merosotnya kredibilitas Bintang di depan bangsanya sendiri."

Masih kata Naro pula, Bintang seharusnya memikirkan sarana pendukung pencalonannya. "Apa dia sudah siap? Mencalonkan diri sebagai presiden itu kan membutuhkan sarana yang sangat kuat. Tak bisa sekadar melontarkan ga- gasan saja. Kalau sekadar gagasan, semua orang juga bisa. Tapi nantinya, bisa-bisa malah dike- tawain," kata mantan Ketua Umum PPP itu.

Namun apa pun dalih, menurut pakar politik dari UGM Dr. Amien Rais, Bintang tetap perlu diacungi jempol. Paling tidak, katanya, dia sudah mampu menampilkan keberanian moralnya untuk membuat suasana politik menjadi segar, tidak beku dan membosankan seperti selama ini."  

Sayang tak sampai tahun 1998 , di bulan Mei 1997 ,Sri Bintang Pamungkas keburu dijebloskan Soeharto ke dalam jeruji besi dengan tuduhan subversif melawan pemerintahan yang sah. 

Sri Bintang Pamungkas meringkuk dalam tahanan selama 1 tahun 20 hari. Pasca kejatuhan Pemerintahan otoriter Soeharto, Sri Bintang Pamungkas menghirup udara bebas setelah dibebaskan Presiden Habibie bersama puluhan tahanan politik lain. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun