Apa komentar Buya Ismail Metareum? "Se- harusnya Bintang bertanya dirinya sendiri, sampai sejauhmana dia mendapat dukungan," katanya kepada DTIK, Jumat (8/3).
Buya bahkan seperti menyangsikan langkah Bintang akan mengundang perhatian orang. "Saya yakin banyak orang tidak akan mengang- gap langkah itu sebagai sesuatu yang menge- jutkan. Bintang kan memang dikenal sebagai figur yang sangat berani melawan suasana."
Meski memang berani melawan suasana, me- nurut mantan calon Wapres HJ Naro, langkah yang diambil Bintang sangat tidak strategis. Alasannya, langkah itu diambil bukan pada saat yang tepat. "Bintang terlalu pagi mengambil langkah itu. Pak Harto kan baru setahun men- jalani masa tugasnya pada periode 1993-98. Nggak bisa dong main seenaknya bikin skenario sendiri,"kata Naro.
Naro juga menyatakan kesangsiannya bahwa Bintang akan mampu menggalang dukungan
ril. "Apa memang dia sudah dikenal betul oleh rakyat? Bahkan, apa memang dia juga sudah - dikenal oleh kalangan intern PPP sendiri yang n berada di cabang-cabang? Saya akhirnya kuatir akan merosotnya kredibilitas Bintang di depan bangsanya sendiri."
Masih kata Naro pula, Bintang seharusnya memikirkan sarana pendukung pencalonannya. "Apa dia sudah siap? Mencalonkan diri sebagai presiden itu kan membutuhkan sarana yang sangat kuat. Tak bisa sekadar melontarkan ga- gasan saja. Kalau sekadar gagasan, semua orang juga bisa. Tapi nantinya, bisa-bisa malah dike- tawain," kata mantan Ketua Umum PPP itu.
Namun apa pun dalih, menurut pakar politik dari UGM Dr. Amien Rais, Bintang tetap perlu diacungi jempol. Paling tidak, katanya, dia sudah mampu menampilkan keberanian moralnya untuk membuat suasana politik menjadi segar, tidak beku dan membosankan seperti selama ini." Â
Sayang tak sampai tahun 1998 , di bulan Mei 1997 ,Sri Bintang Pamungkas keburu dijebloskan Soeharto ke dalam jeruji besi dengan tuduhan subversif melawan pemerintahan yang sah.Â
Sri Bintang Pamungkas meringkuk dalam tahanan selama 1 tahun 20 hari. Pasca kejatuhan Pemerintahan otoriter Soeharto, Sri Bintang Pamungkas menghirup udara bebas setelah dibebaskan Presiden Habibie bersama puluhan tahanan politik lain. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H