Mohon tunggu...
Rd.Agah Handoko
Rd.Agah Handoko Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan Bodrex

Diam itu emas, tapi jika diam mu di injak bicaralah agar mereka diam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Buruh untuk Siapa?

30 Juli 2024   19:55 Diperbarui: 30 Juli 2024   20:13 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan Buruh di tahun 2022 menggegerkan dunia Perpolitikan Nasional, kenapa?. Karena di tahun ini para pimpinan Serikat Pekerja bersepakat untuk mendeklarasikan sebuah Partai Politik yakni Partai Buruh.

Hampir seluruh konfederasi serikat buruh bergabung dalam naungan Partai Buruh.

Kenapa bisa menggegerkan dunia perpolitikan sedangkan Partai Buruh di Indonesia bukan hal baru?, ini dikarenakan saat ini banyak Serikat yang tergabung dalam barisan. Jika dulu Muchtat Pakpahan hadir dengan Partai Buruh nya di Pemilu 1999 dan 2004. itu hanyalah kendaraan Politik Serikat Buruh Sejahtera Indonesia ( SBSI) saja. Selama ini para aktivis Buruh cenderung terkotak-kotak, jadi ketika mereka tiba-tiba bisa kompak dalam satu partai Buruh tentulah jadi sorotan dan ke khawatiran Parpol lain.

Kaum Buruh saat ini sepertinya sadar bahwa mereka harus punya kendaraan sendiri tidak "ngontrak" Di Partai orang, yang bisa sewaktu-waktu bisa terusir dari kontrakan bila sang empu kontrakan sudah tak sudi lagi Terima dia.

Cita-cita Buruh Sejahtera akan tercapai dengan lebih mudah bila mereka bersatu dalam satu Partai Buruh ketimbang sekarang terpecah belah dalam "kontrakan" Masing - masing.

Impian yang indah tapi juga terasa butuh perjuangan yang sangat berat. Ketika memilih "Buruh " Sebagai identifikasi diri, berarti mereka sudah memberi batasan sendiri antara Buruh dengan yang bukan Buruh.

Hal ini bisa menemukan pembenaran ketika Partai Buruh nyaris ha pernah hadir dalam isu-isu non Buruh. Sebaliknya mereka gegap gempita hadir dalam setiap gerakan demonstrasi yang di inisiasi Serikat Pekerja dalam isu -isu perburuhan.

Ini jadi pertanyaan besar bagi pemilih di pemilu 2024 dan jadi senjata empuk bagi Parpol pesaing. Sayang para elit Partai Buruh tidak menyadari nya dan tidak segera memperbaiki strategi kampanye politik nya, hingga akhirnya mereka gigit jari di pemilu 2024.

Harapan saya dulu ketika melihat hadirnya Partai Buruh adalah, Sebuah Partai yang mengaka kuat di masyarakat karena lahir dari para pekerja yang notabene selama ini dianggap masyarakat kelas bawah.

Partai Buruh pun tidak lagi sekedar menjadi corong kaum Pekerja tapi sudah naik kelas menjadi corong kaum tertindas, kaum lemah, kaum terpinggirkan. Sehingga dikemudian hari menjadi tumpuan mereka untuk merubah nasib.

Partai Buruh tidak melulu hanya memainkan isu-isu perburuhan tapi turut juga hadir dalam isu-isu rakyat terpinggirkan. Jangan sampai ada pandangan dari rakyat bahwa Partai Buruh itu Partai Karyawan ,sementara para karyawan berpandangan bahwa Partai Buruh adalah Partai nya Serikat Buruh, sementara Anggota Serikat Buruh berpandangan bahwa Partai Buruh adalah Partai nya KSPI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun