Mohon tunggu...
Afzil Ramadian
Afzil Ramadian Mohon Tunggu... Lainnya - Aparatur Sipil Negara di Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Dosen di Universitas Djuanda Bogor

Saya sebagai orang yang suka berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika dan Integritas Kepemimpinan Pancasila: Fondasi Stabilitas untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Sektor Kelautan dan Perikanan Menuju Indonesia Emas

12 Juli 2024   07:59 Diperbarui: 12 Juli 2024   08:02 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Etika kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk membuat keputusan moral yang tepat berdasarkan nilai-nilai moral yang dianutnya (Jones, 2010). Etika terdiri dari prinsip-prinsip moral yang mengarahkan bagaimana seseorang atau kelompok berinteraksi satu sama lain dalam interaksi sosial. Etika sangat penting dalam kepemimpinan karena menentukan keputusan yang diambil pemimpin dan bagaimana keputusan tersebut berdampak pada orang lain. Membangun kepercayaan dari bawahan dan memberikan teladan yang baik bagi seluruh organisasi adalah kemampuan seorang pemimpin yang memiliki etika yang baik. Hal Ini menunjukkan, bahwa etika tidak hanya harus dipikirkan secara teoretis, tetapi juga harus dipraktikkan dalam setiap langkah yang diambil oleh para pemimpin.

Munawar, A. (2021) menyatakan bahwa etika kepemimpinan Pancasila mengacu pada prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai luhur yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin saat menjalankan kepemimpinannya. Beberapa prinsip etika kepemimpinan Pancasila yang paling penting adalah sebagai berikut:

  • Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa: Seorang pemimpin harus memiliki iman dan ketakwaan yang kuat kepada Tuhan serta menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupannya. Ini akan menjadi dasar untuk tindakan dan keputusan pemimpin.
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pemimpin harus memperlakukan semua orang dengan adil, menghargai martabat manusia, dan menghormati hak asasi manusia. Keputusan yang dibuat harus berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan yang beradab.
  • Persatuan dan Kesatuan: Untuk menciptakan stabilitas dan keharmonisan dalam pengelolaan sektor kelautan dan perikanan, para pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempersatukan perbedaan yang ada di masyarakat serta menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan Pemimpin harus mendengarkan keinginan rakyat, mendorong partisipasi masyarakat, dan menggunakan musyawarah untuk membuat keputusan yang bijaksana untuk mencapai kemufakatan.
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Pemimpin harus memastikan bahwa keadilan sosial berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang bertanggung jawab atas pengelolaan industri kelautan dan perikanan. Kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama kebijakan yang dibuat.

Integritas sebagai Landasan Kepemimpinan

Luthans, (2003) menyampaikan bahwa Integritas adalah fondasi dari kepribadian seorang pemimpin, tanpanya tidak ada dasar kuat untuk membangun hubungan kerja yang saling percaya. Integritas merupakan keselarasan antara kata-kata dengan tindakan seseorang. Seorang pemimpin yang memiliki integritas tinggi akan mampu mempertahankan prinsip-prinsipnya tanpa kompromi, bahkan ketika menghadapi tekanan atau godaan dari luar. Integritas juga mencerminkan kejujuran dan konsistensi seseorang dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Hal ini menekankan pentingnya integritas sebagai landasan utama dalam membentuk hubungan kerja yang harmonis dan produktif.

Soepardi, E. M. (2020) Integritas kepemimpinan Pancasila mengacu pada konsistensi antara nilai-nilai yang dianut seorang pemimpin dengan perilaku dan tindakan mereka. Seorang pemimpin yang berintegritas akan menunjukkan keutuhan dan kejujuran dalam menjalankan kepemimpinannya. Salah satu ciri integritas kepemimpinan Pancasila adalah sebagai berikut:

  • Kejujuran dan Keterbukaan: Pemimpin harus jujur dalam setiap tindakan dan keputusannya, serta terbuka dalam menjalankan pemerintahan secara transparan dan akuntabel.
  • Tanggung Jawab: Pemimpin harus bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan yang mereka ambil, serta siap menanggung konsekuensi dari tindakan mereka.
  • Konsistensi: Pemimpin harus konsisten dalam memegang teguh prinsip-prinsip Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tindakan maupun ucapan.
  • Keteladanan: Pemimpin harus menjadi teladan bagi orang lain dengan berperilaku dengan baik dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
  • Keadilan dan Kesetaraan: Pemimpin harus memperlakukan setiap orang dengan adil dan setara tanpa membedakan agama, ras, atau suku mereka.

Implementasi Etika dan Integritas dalam Kepemimpinan Pancasila

Pancasilalah kita percayakan sebagai dasar negara kita (Soekarno, 1945). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai panduan utama dalam menjalankan kepemimpinan di Indonesia. Dalam konteks Indonesia sebagai negara dengan dasar negara Pancasila, implementasi etika dan integritas dalam kepemimpinan menjadi sangat penting. Pancasila sebagai ideologi negara mengandung nilai-nilai luhur seperti gotong royong, keadilan sosial, demokrasi deliberatif, ketuhanan yang Maha Esa, serta persatuan Indonesia.

Kontribusi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Pertumbuhan Berkelanjutan

Sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui ekspor komoditas perikanan serta peningkatan konsumsi ikan di pasar domestik. Namun, tantangan seperti overfishing, degradasi lingkungan laut, serta ketidakmerataan distribusi manfaat masih menjadi hambatan utama bagi pengembangan sektor ini.

Dengan menerapkan etika dan integritas dalam kepemimpinan sektor kelautan dan perikanan, diharapkan dapat tercipta stabilitas lingkungan hidup serta pemerataan manfaat bagi seluruh stakeholders terkait (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2021). Beberapa manfaat yang dapat diperoleh sebagai berikut:

  • Kepercayaan Masyarakat: Pemimpin yang beretika dan bermoral akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, mendorong partisipasi dan dukungan masyarakat dalam pengelolaan sektor kelautan dan perikanan.
  • Penegakan Hukum yang Adil: Pemimpin yang beretika dan bermoral akan menegakkan hukum secara adil dan konsisten, termasuk dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Hal ini akan mencegah tindakan yang melanggar hukum, seperti penangkapan ikan ilegal atau perusakan lingkungan laut.
  • Kebijakan Berkelanjutan: Kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan akan menjadi prioritas utama kebijakan yang dibuat oleh kepemimpinan yang berlandaskan Pancasila.
  • Investasi dan Kerja Sama Internasional: Moralitas dan integritas kepemimpinan Indonesia akan meningkatkan kepercayaan investor dan mitra internasional, mendorong investasi dan kerja sama internasional dalam sektor kelautan dan perikanan. Pada akhirnya, ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun