Mohon tunggu...
Afzar Harianja
Afzar Harianja Mohon Tunggu... Lainnya - Bhumi

Bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Wujud Sakti

21 April 2024   16:14 Diperbarui: 21 April 2024   16:36 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dcngan bekal intuisi yang tajam dan pcrasaannya yang Icmbut --- pcrcmpuan Iebih cocok mcnjadi jaksa, hakim, pcmimpin bangsa. Biarlah pria mcnjadi polisi dan pcdagang dan pcngcmudi taksi... Pcmbagian tugas bcrdasarkan kcmampuan tidak tcrgantung pada cmansipasi.

Bila scorang suami mampu mcmbiayai kcluarganya, maka sang istri harus mcnggunakan waktu serta cncrginya unluk sesuatu yang lain. Tidak pcrlu ikut mcncari uang. la bisa melakukan banyak hal bagi masyarakat. Dcngan menjadi guru, dengan melayani tanpa pamrih..

Seorang "Pemikir" Tidak Bisa Menerima Perempuan sebagai Pcmimpin Bangsa. Alasannya "kuat": "Lha, dia kan mcnstruasi dan datang bulan segala."

Mau bilang apa?

Pemikir itu beranggapan bahwa ketika "didatangi bulan" scorang wanita menjadi "kotor". Bahkan, ia tidak boleh sembahyang: "Tidak bolch mcngotori tempat ibadah."

Bung, soal kotor-mengotori itu dulu. Dulu tidak ada pembalut. Dulu memang payah. Maka perempuan dibebaskan dari berbagai kewajiban.

Lain Dulu, Lain Sekarang. Sekarang, perempuan berhak atas cuti haid --- cuti yang jarang sekali diambil, dimanfaatkan. Karena, memang tidak perlu. Banyak produk yang diiklankan lewat teve. Semua itu telah mengubah keadaan perempuan, Para Sita, Draupadi, Rabiah, Maria dan Kartini sekarang sudah tidak perlu mengurung diri dalam rumah saat haid. Mereka bisa bekerja seperti biasa, bisa mengendarai mobil. Bisa melakukan apa saja.

Teman "pemikir" itu berang: "Kamu tidak memikirkan kesucian tempat ibadah. la tidak boleh mengotori tempat ibadah."

Mengotori tempat ibadah?

Maafkan saya bung, tapi saya, secara pribadi, yakin seyakin-yakinnya bahwa Kesucian Tempat Ibadah tidak selentur itu. la tidak akan hilang karena suatu proses biologis yang sangat alami.

Bagaimana dengan burung-burung yang "mengotori" atap tempat-tempat ibadah, bahkan rumah kita sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun