Ya, Vangadesh. Adalah Charles de Brosses yang membuat nama Sundaland dalam risalahanya pada tahun 1756 yang berjudul “Histoire de Navigations aux terres Australes”. Beberapa ahli berpendapat bahwa ia mendapatkanya dari Bahasa latin untuk kata “ Asia Selatan”. Namun setelah mempelajari rekaman sejarah kuna, saya tidak yakin dengan hal tersebut. Charles de Brosses, saya meyakini dengan kuat, pasti sudah pernah mempelajari tentang Sunda dan Warga Sunda dari berbagai literatur sehingga akhirnya menambahkan kata “land” dibelakang kata Sunda.
SUNDARA KANDA : THE BEAUTIFUL EPISODE
( The Fifth Part Of Ramayana)
Kisah Ramayana, epik yang paling terkenal di kepulauan kita menjelaskan tentang keindahan dan kekayaan pulau Yavadvipa (Jawa) dan Svarnadvipa (Sumatra). Kish ini ditulis sekitar 10.000 tahun yang lalu dengan tokoh utamanya adalah Sri Rama.
“ Setelah menjelaskan pulau dengan dinding emas (Svarnadwipa atau Sumatra), dengan segala Upaya capailah Yavadwipa (the island of Java), adorned oleh 7 Kerajaan, pulau emas dan perak, dipenuhi oleh tambang emas, kemudian setelah Yavi (Java) kamu akan menemukan gunung Shishira yang puncaknya menyentuh langit dan tempatnya para dewa dan setan berdiam” (Source. “India and Java” by Bijan Raj Chatterjee, 1993)
Sundara, Sunda, Yavadvipa, Svarnadvipa. Dalam Kisah Ramayana, dalam kisah Sundara Kanda, kisah di Negeri yang Indah, menyebutkan tentang kepulauan kita yang Makmur, beradab dan maju. Artin ya, kita adalah bangsa yang sudah berbudaya dan maju sejak dulu kala. Kita tidak mengimpor budaya dari India, Sundaland, Jambudvipa, adalah satu daratan yang mewarisi peradaban yang sama. Dan peradaban kita adalah Peradaban , Sindhu, Hindu, Indus atau Sanatan Dharma yang berasal dari Sunda, Sundaland. (ah.penulis)
(Anand Krishna. The Wisdom of Sundaland: The Ancient Urecorded Prehistory of the Indonesian Archipelago. 2021. PT. Gramedia Pustaka Utama)