Mohon tunggu...
AF Yanda
AF Yanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

Suka sepak bola dari lahir,,, Tifosi Milan (Milanisti),,,

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Persiapan dan Polemik Timnas Indonesia di AFF Cup 2016

11 Agustus 2016   14:38 Diperbarui: 12 Agustus 2016   08:33 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Indonesia merayakan gol Cristian Gonzales ke gawang Filipina pada semifinal Piala AFF di Stadion Gelora Bung Karno, 19 Desember 2010. | Foto: BAY ISMOYO/AFP

Sebagaimana kita ketahui, Timnas Indonesia sendiri mematok target menembus partai final di even ini, sekaligus sebagai ajang pembuktian kembali bergeliatnya sepakbola Nasional pasca lepas dari jeratan saksi FIFA akibat konflik yang terjadi beberapa waktu belakangan.

Untuk bisa berbicara banyak di ajang ini, tentu saja pesiapan matang sejak jauh hari sangat wajib dilakukan, apalagi jika target yang dibebankan pada tim ini ialah menyabet gelar juara atau minimal menembus hingga partai final Piala AFF.

Pelatnas jangka panjang sebenarnya menjadi salah satu syarat mutlak yang diperlukan apabila target-target tersebut ingin terpenuhi. Namun jangankan bicara Pelatnas jangka panjang, untuk bisa mengumpulkan para pemain yang akan dipersiapkan untuk ajang AFF ini saja sudah sangat sulit bahkan menimbulkan polemik tersendiri.

Polemik atau permasalahan ini terjadi lantaran operator turnamen Indonesian Soccer Championship (ISC/TSC) mengeluarkan kebijakan pembatasan kuota pemain yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi tim nasional menghadapi ajang AFF Cup 2016 mendatang. Tim Nasional Indonesia hanya boleh mengambil maksimal dua pemain dari masing-masing klub peserta turnamen ISC, kecuali jika klub mengizinkan, maka tim pelatih Timnas dapat memanggil lebih dari dua pemain dari satu klub..

Alasanya selain karena turnamen ISC saat ini masih berlangsung, dan akan tetap berlangsung ketika Piala AFF bergulir November nanti, hak siar televisi, kontrak pemain dengan klub dan lain sebagainya juga sudah dilakukan hingga akhir Desember nanti, sehingga sebagian besar klub-klub peserta turnamen ISC enggan untuk melepas pemainnya mengikuti tahapan seleksi maupun Pelatnas atau Training Camp.

Sebagai catatan saja Torabika Soccer Championsip atau Indonesian Soccer Championship sendiri ialah sebuah turnamen “tak resmi” dengan format kompetisi yang mempertemukan tim-tim peserta kompetisi ISL, dimana tujuan diselenggarakannya turnamen ini sendiri ialah untuk mengisi kekosongan kegiatan persepakbolaan Nasional akibat vakumnya kompetisi selama sanksi FIFA dijatuhkan pada Indonesia beberapa waktu lalu.

Sebuah kebijakan atau keputusan yang sebenarnya bisa dibilang "sangat konyol dan arogan" dimana kebijakan pembatasan kuota pemain seperti ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah terjadi dipersepakbolaan manapun dipenjuru dunia ini.

Pelatih kepala Timnas Indonesia, Alfred Riedl pun menyatakan bahwa akibat kebijakan tersebut, proses seleksi hingga pembentukan tim untuk persiapan ajang AFF kali ini menjadi sangat tidak ideal dan menyulitkan dirinya maupun jajaran tim pelatih. Alfred juga sempat mengutarakan bahwa dengan kondisi rumit yang mengiringi pembentukan Timnas seperti saat ini, bisa mampu melangkah hingga partai semifinal saja sudah sangat realistis.

Sebuah nada pesimistis, namun cukup beralasan memang apa yang diutarakan oleh Alfred Riedl tersebut, karena kebebasan atau haknya sebagai seorang pelatih untuk bisa memilih pemain sesuai skema yang diinginkannya justru terkekang karena adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak lain.

Bagaimana bisa seorang pelatih mematok target tinggi sementara hal-hal teknis yang menjadi hak preogratifnya sebagai seorang juru taktik justru dibatasi atau diintervensi oleh pihak lain, hanya karena alasan-alasan non-teknis yang salah satu disebabkan karena masih bergulirnya turnamen ISC.

Lalu yang menjadi pertanyaan saat ini bagaimana sikap dan solusi yang dimiliki PSSI sebagai induk organisasi tertinggi persepakbolaan Nasional menyikapi permasalahan ini. Jika PSSI mau bersikap tegas, PSSI hanya perlu menegakan aturan dimana PSSI melalui komite disiplinnya dapat menjatuhkan sanksi kepada pihak manapun termasuk manajemen klub apabila menghalang-halangi para pemain yang mendapat panggilan untuk memperkuat Tim Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun