Sebuah gagasan atau rencana yang bagus dan cukup realistis jika melihat dinamika yang terjadi di persepakbolaan Indonesia saat ini masih tidak menentu, meski begitu gagasan ini sebenarnya masih menyisakan pertanyaan terkait efektivitas dan tujuannya apabila nantinya turnamen yang digadang-gadang setara dengan kompetisi ini dalam pelaksaanya ternyata tidak memiliki jenjang dan arah yang jelas bagi perkembangaan persepakbolaan Indonesia kedepannya, khususnya dalam hal mengakomodir semua aspek yang ada dalam agenda kegiatan persepakbolaan Nasional salah satunya terkait program pembinaan prestasi berjenjang.
Apalagi PT.Liga Indonesia sendiri menyatakan serta mewanti-wanti para pemain khususnya para pemain asing yang bermain di event ini (ISC) nantinya untuk bisa benar benar memahami dan melihat secara detail isi kontrak yang akan mereka sepakati dengan pihak klub, karena apabila nantinya terdapat masalah perihal tunggakan gaji atau sengketa lain sebagainya, pemain tidak dapat membawa atau mengadukan permasalahan/sengketa ini ke FIFA, alasannya tak lain karena turnamen/kompetisi yang diadakan oleh PT.Liga kali ini bukanlah kompetisi resmi dan tidak berada dibawah kontrol Federasi (PSSI).
Sebagai catatan saja, kompetisi regular yang resmi dan Profesional sendiri berdasarkan statuta hanya bisa dijalankan oleh federasi resmi (PSSI) yang berafiliasi dibawah naungan FIFA dan AFC. Dimana hal ini ditegaskan dan diatur dalam statuta PSSI pasal 79 ayat (1), (2) dan (3). Dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) pun mengatakan hal yang demikian, seperti yang diatur di Pasal 48 ayat (2) jo Pasal 43 Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional, dimana pada intinya menyatakan bahwa induk organisasi cabang olahraga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelenggaraan kejuaraan olahraga baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga Internasional.
Dan meski berada dibawah naungan Federasi, kompetisi Liga Profesional Indonesia sendiri baru bisa dijalankan oleh Federasi dan badan Liga jika sudah mendapatkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sebagai syarat pengajuan izin keramaian (penyelenggaraan pertandingan) ke pihak Kepolisian, BOPI sendiri adalah lembaga nonstruktural yang dibentuk, bertanggung jawab dan berada dibawah naungan Kemenpora.
Artinya kompetisi sepakbola Indonesia yang resmi, professional, dan diakui oleh FIFA dapat kembali bergulir jika ada koordinasi dan sinergi yang baik antara Pemerintah (Kemenpora) dan juga Federasi (PSSI), namun jika melihat situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, dimana konflik masih saja berlangsung dan belum jelas muaranya, banyak kalangan yang justru pesimistis jika kompetisi atau Liga yang vakum hampir setahun ini, bisa kembali diselenggarakan dalam waktu dekat ini.
Kembali ke judul diatas, menjadi dilema tersendiri khususnya bagi para pelaku sepakbola dan para pecinta sepakbola Nasional dimana ketika para stakeholder sepakbola ini sebenarnya memiliki satu suara yang sama yaitu mengharapkan agar kompetisi resmi bisa kembali berjalan, justru terbelenggu akibat konflik yang masih terjadi yang melibatkan Federasi (PSSI) dan juga Pemerintah (Kemenpora) yang sudah berlangsung hampir satu tahun ini.
Masalah lainnya ialah baik PSSI maupun Kemenpora belum memiliki dan belum pernah memaparkan secara jelas dan terperinci terkait planning dan langkah konkrit yang akan mereka ambil untuk menyelamatkan persepakbolaan Indonesia saat ini, situasi atau hal yang justru bisa berdampak negatif bagi perkembangan sepakbola itu sendiri dan dapat menimbulkan rasa pesimistis diantara sebagian besar insan sepakbola Nasional akan nasib sepakbola bangsa ini kedepannya.
Lagi-lagi kita sebagai pecinta sepakbola Nasional hanya bisa menunggu dan berharap agar konflik yang terjadi saat ini bisa segera menemui jalan penyelesaiannya, agar kompetisi reguler yang resmi dan professional baik dari kasta tertinggi (ISL dan Divisi Utama) hingga kasta terendah (Liga Nusantara/Amatir) di Liga Indonesia dapat kembali bergulir.
Sikap, langkah, dan kedewasaan dari dua belah pihaklah (PSSI dan Kemenpora) yang dapat menentukan nasib dan arah perkembangan sepakbola bangsa ini kedepannya, entah akan menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk kedepannya.
Salam…
Sumber Terkait: