Mohon tunggu...
AF Yanda
AF Yanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

Suka sepak bola dari lahir,,, Tifosi Milan (Milanisti),,,

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Turnamen Pra-Musim Batal, Benarkah Ini Blunder PT. Liga?

20 Mei 2015   20:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="653" caption="Sekretaris PT Liga Indonesia (kiri) dan Direktur Keuangan PT Liga, saat melakukan jumpa pers di Kantor PT Liga, Jakarta, Rabu (20/5) / sumber foto: kompas.com"][/caption]

Setelah kemarin, Selasa (19/05) Tim transisi Kemenpora dalam rapatnya mengeluarkan himbauan kepada PT.Liga Indonesia untuk secepatnya berkonsoldiasi dengan pihaknya perihal turnamen yang diadakan oleh PT.Liga Indonesia, hari ini Rabu (20/05) PT.Liga Indonesia memberikan responnya terkait himbauan tim transisi Kemenpora tersebut.

Namun sayangnya respon yang diberikan oleh PT.Liga Indonesia ini nampaknya justru menimbulkan kekecewaan dan keterkejutan cukup mendalam bagi sebagian besar insan sepakbola Indonesia khususnya bagi para klub peserta turnamen yang notabene merupakan kontestan kompetisi ISL dan juga para supporter pendukungnya.

Bagaimanan tidak, PT.Liga Indonesia secara mengejutkan mengeluarkan putusan untuk membatalkan turnamen pra-musim yang sebenarnya dapat menjadi pelipur lara bagi sebagian besar insan sepakbola nasional khususnya para klub kontestan kompetisi setelah dihentikannya kompetisi ISL musim 2015 oleh PSSI dengan alasan Force Majeur.

Alasan PT. Liga Indonesia ini tidak lepas dari tidak keluarnya rekomendasi izin penyelenggaraan pertandingan dari BOPI perihal turnamen yang akan mereka adakan, alih-alih mendapatkan izin penyelenggaraan turnamen, PT.Liga Indonesia justru mendapatkan saran dari BOPI untuk berkonsolidasi dengan tim transisi Kemenpora terlebih dahulu jika ingin rekomendasi izin penyelenggaran turnamen tersebut dikeluarkan.

Tim transisipun sebelumnya dalam rapat yang berlangsung pada hari Selasa (19/05) lalu sudah menegaskan tidak akan mengeluarkan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi jika PT.Liga Indonesia tidak mau berkonsolidasi terlebih dahulu dengan Kemenpora. Secara tersirat sebetulnya bisa dilihat jika Kemenpora dan tim transisi ingin agar turnamen yang diadakan oleh PT.LI ini berada dibawah supervisi mereka, karena tidak bisa dipungkiri hingga saat ini Kemenpora masih mengharapkan agar PT.Liga Indonesia mau bekerja dibawah supervisi mereka.

Itulah yang kemungkinan menjadi “dilemma tersendiri” bagi PT.LI hingga akhirnya memutuskan untuk membatalkan penyelenggaraan turnamen pra-musim yang sebenarnya akan berlangsung kurang dari enam hari lagi ini, karena tidak memungkinkan jika dalam pelaksanaanya nanti turnamen tersebut harus berada dibawah supervisi Kemenpora.

Seperti yang ditegaskan oleh sekertaris PT.LI, Tigor Salaboboy kepada sejumlah awak media, dimana ia mengatakan bahwa PT.Liga Indonesia tidak memiliki hierarki untuk berhubungan atau berkoordinasi dengan tim transisi Kemenpora khususnya dalam penyelenggaraan turnamen pra-musim ini, karena seluruh properti turnamen maupun kompetisi ialah milik PSSI, termasuk saham perseroan PT.Liga Indonesia yang juga adalah milik PSSI.

PT.Liga Indonesia pun berdalih bahwa langkah yang mereka ambil inipun sebenarnya bertujuan untuk menyelamatkan para klub pserta turnamen pra-musim ini dari ketidakpastian bergulirnya turnamen karena tidak keluarnya rekomendasi izin penyelenggaraan pertandingan oleh BOPI yang menjadi syarat mutlak bagi PT.Liga Indonesia untuk bisa mengajukan izin keramaian kepihak Kepolisian.

Banyak pihak yang menyayangkan keputusan PT.Liga Indonesia yang membatalkan turnamen yang bertajuk QNB Indonesia Championship Cup 2015 ini, dan tidak sedikit pula yang menganggap bahwa putusan PT.Liga ini merupakan sebuah blunder yang justru akan membuat para klub peserta Liga Indonesia menjadi gerah dan memilih untuk berpaling kepada tim transisi Kemenpora yang juga saat ini sedang berusaha menarik simpati para klub-klub Liga Indonesia untuk mau berkompetsi dibawah supervisi mereka.

Berdasarkan rapat terakhir yang dilakukan oleh tim transisi bersama Kemenpora selasa kemarin (19/06), Tim Transisi berencana akan sesegera mungkin melakukan persiapan untuk penyelenggaraan even turnamen yang bertajuk Piala Kemerdekaan yang pesertanya berasal dari klub-klub lokal Indonesia dan juga klub dari luar negeri ini, yang pelaksanaanya direncanakan akan berlangsung pada bulan Juni mendatang. Dalam waktu dekat ini tim transisipun berencana akan membuka pendaftaran bagi setiap klub-klub sepakbola di Indonesia dan luar negeri yang berminat untuk mengikuti turnamen ini.

Namun turnamen Piala Kemerdekaan bentukan tim transisi inipun bukannya tanpa kendala, salah satu kendala yang dihadapi oleh tim transisi saat ini ialah terkait pendanaan untuk peyelenggaraan turnamen ini. Ketua tim transisi sendiripun belum bisa memastikan darimana sumber dana untuk menyelenggarakan turnamen ini nantinya, mengingat pihaknya belum berkoordinasi lebih jauh perihal permasalahan tersebut dengan pihak Kemenpora, namun kabar yang berkembang mengatakan bahwa terkait anggaran atau dana untuk penyelenggaran turnamen ini nantinya merupakan tanggung jawab dari pihak Kemenpora, dan tidak menutup kemungkinan akan mengandeng pihak sponsor untuk ikut menyemarakan even turnamen Piala Kemerdekaan tersebut.

Bola panas saat ini berada ditangan para klub kontestan Liga Indonesia baik ISL, Divisi Utama, dan Liga Nusantara, akankah mereka akan tetap kompak dan memilih untuk setia dengan PSSI sebagai federasi resminya yang hingga saat ini keberadaanya masih diakui oleh FIFA, atau mereka akan berpaling kepangkuan Kemenpora dan tim transisi karena tidak adanya kejelasan terkait nasib mereka dikancah persepakbolaan nasional kedepannya.

Kita tunggu saja akan seperti apa kedepannya nasib persepakbolaan Indonesia. Sebagai supporter dan pecinta sepakbola nasional, kita hanya bisa berdoa dan berharap agar suatu saat permasalahan-permasalahan serta konflik persepakbolaan di Indonesia ini bisa segera diselesaikan, agar kita bisa benar-benar fokus untuk kembali menata dan membangun sepakbola Indonesia menjadi lebih baik dan lebih berprestasi kedepannya.

Namun yang harus selalu diingat bahwa apapun kegiatan persepakbolaan di Indonesia, entah itu berbentuk turnamen atau kompetisi, dan pihak mana yang nantinya akan menyelenggarakan even-even tersebut, selama itu dilaksanakan dengan niatan untuk menyelamatkan dan memajukan persepakbolaan Indonesia, kita sebagai supporter dan pecinta sepakbola nasional harus selalu mendukung dan mendoakan yang terbaik bagi kemajuan sepakbola bangsa ini.

Salam,,,

Sumber Rujukan: disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun