[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Sumber foto:lipsus.kompas.com"][/caption]
“Kok sampai segitunya (dipecat), padahal ini yang panggil Timnas,”
Kalimat itulah yang terlontar dari mulut Muhammad Yogi Novrian, pemain yang dikabarkan dipecat oleh klubnya karena dirinya memenuhi panggilan PSSI untuk mengikuti seleksi Timnas U-23 tanpa seizin klubnya Sriwijaya FC. Pemain berusia 20 tahun ini ngotot mengikuti seleksi TimnasU-23 meski pihak klub tidak memberikan izin kepada sang pemain untuk mengikuti seleksi tersebut. Konsekuensi nya manajemen klub mengancam akan memecat sang pemain apabila tetap ngotot mengikuti seleksi tersebut.
Lebih lanjut, pemain yang merupakan talenta lokal Sumatera Selatan ini mengatakan bahwaketika dirinya mendapat panggilan seleksi Timnas tersebut, dirinya terlebih dahulu meminta izin kepada pihak klub (Sriwijaya FC), namun sayang pihak klub justru tidak memberikan izin kepadanya untuk mengikuti seleksi tersebut. Yogi yang tetap ngotot ingin mengikuti panggilan seleksi tersebut akhirnya dipersilahkan untuk mengikuti seleksi tersebut namun tidak usah lagi bermain di Sriwijaya FC.
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-23 Aji Santoso mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui perihal masalah yang dihadapi anak asuhnya tersebut, dan akan sesegera mungkin berbicara kepada sang pemain perihal konflik yang sedang dihadapinya dengan pihak klub tersebut. Sebelumnya PSSI melalui Badan Tim Nasional (BTN) memanggil sebanyak 30 pemain untuk mengikuti seleksi Timnas U-23 yang bertempat di Lapangan Sawangan, Depok, Jawa Barat sebagai persiapan menghadapi beberapa even turnamen dalam waktu dekat ini diantaranya, kualifikasi Piala Asia U-23 pada bulan maret tahun depan dan kejuaraan Sea Games 2015 pada bulan Juni 2015 di Singapura.
Dari 30 nama pemain yang dipanggil untuk mengikuti seleksi Timnas tersebut lima diantaranya berasal dari klub Sriwijaya FC (SFC), empat pemain berasal dari Sriwijaya FC senior dan satu Pemain dari Sriwijaya FC U-21, empat pemain dari tim Sriwijaya FC senior tersebut diantaranya Muhammad Yogi Novrian, Jajang Maulana, Yogi Triana, dan Rizky Dwi Ramadhana, sedangkan dari Sriwijaya FC U-21 ialah Zainando yang oleh pihak klub diperbolehkan mengikuti seleksi tersebut.
Dari empat nama pemain senior SFC tersebut hanya Yogi Novrian yang berangkat untuk mengikuti seleksi Timnas meski tidak diberi izin oleh pihak klub, sedangkan tiga pemain lagi baru diperbolehkan mengikuti seleksi setelah manajemen mengetahui bahwa terdapat aturan atau sanksi tegas bagipemain yang tidak memenuhi panggilan Timnas yang diatur dalam Kode Disiplin PSSI bernomor 06/PO-PSSI/III/2008 pasal 78 dimana apabila terdapatpemain yang tidak memenuhi panggilan Timnas maka akan mendapatkan sanksi berupa larangan beraktifitas disemua kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola (dibawah yurisdiksi PSSI) selama enam bulan, dan menghukum pemain tersebut dengan denda sebanyak seratus juta rupiah.
Meski akhirnya pihak klub mau melepas para pemain-nya untuk mengikuti seleksi Timnas U-23 tersebut, nyatanya pihak klub Sriwijaya FC tetap pada pendirianya untuk mencoret nama Yogi Novrian dari daftar skuad Sriwijaya FC Senior karena dianggap melawan perintah klub. Beredar kabar alasan manajemen klub Sriwijaya FC enggan melepas pemainya mengikuti seleksi Timnas U-23 karena saat inimereka sedang fokus mempersiapkan tim guna menghadapi kompetisi ISL musim 2015 yang akan bergulir pada awal tahun 2015 nanti.
Pihak klub sendiri beberapa waktu yang lalu membantah kabar yang beredar bahwa mereka menghalang-halangi para pemainnya untuk tampil memenuhi panggilan Timnas, dan perihal pemecatan Yogi Novrian dari skuad SFC Senior tidaklah benar, karena pemain yang berposisi sebagai striker ini, saat ini masih tercatat dalam skuad tim Sriwijaya FC U-21 (Junior) bukan di skuad Sriwijaya FC Senior. Pernyataan pihak klub ini agak membingungkan sebenarnya, karena Yogi Novrian pada kompetisi ISL musim sebelumnya tercatat sebagai pemain yang promosi dari skuad Sriwijaya FC U-21 ke tim Sriwijaya FC Senior dan sudah tampil sebanyak 11 kali bersama Sriwijaya FC Senior dibawah asuhan coach Subangkit
Ironis sebenarnya jika kabar ini ternyata benar adanya, ketika ada pemain sepak bola yang sangat antusias ingin memenuhi panggilan Negara justru ditentang oleh pihak klub dengan alasan yang tidak jelas. PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia tidak boleh tinggal diam menanggapi masalah ini, PSSI harus bisa bersikap tegas dan turun tangan langsung serta menyelidiki perihal kebenaran masalah tersebut, apabila fakta dilapangan ternyata menunjukkan bahwa benar ada pihak klub yang coba menghalang-halangi pemainnya untuk memenuhi panggilan tim nasional, PSSI harus bisa bertindak dan memberi teguran keras kepada pihak klub, karena masalah seperti ini bisa berdampak langsung terhadap persiapan tim nasional terlebih lagi ketika Timnas harus tampil di even atau kejuaraan Internasional.
Sikap manajemen klub yang mencegah atau menahan pemain untuk tampil bersama Timnas adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir, sanksi tegas harus diberikan untuk memberikan efek jera kepada setiap klub yang membangkang tersebut agar tidak berbuat sewenang-wenang terhadap para pemainnya dan agar supaya masalah atau konflik seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Membela Tim Nasional adalah kewajiban bagi setiap pemain sepak bola, suatu kebanggaan besar apabila mereka (para pemain) bisa membela tim nasional negaranya, karena tidak semua pemain memiliki kesempatan yang sama untuk bisa membela tim nasional. Impian besar setiap pemain sepak bola sejatinya adalah bermain untuk tim nasional, dan harusnya pihak klub menyadari akan hal itu dan bisa menerima dengan tangan terbuka apabila ada pemainnya yang terpilih untuk membela negaranya.
Salam,,,
Rujukan:
http://www.sumeks.co.id/index.php/gelora/sfc/9957-terima-dicoret-senior
