[caption id="" align="aligncenter" width="544" caption="Foto: entertainment.kompas.com"][/caption]
Tak terasa kurang dari satu bulan lagi kompetisi Indonesia Super League musim 2015 akan segera bergulir, jika tak ada aral melintang kick-off perdana kompetisi paling bergengsi di Indonesia ini akan mempertemukan jawara kompetisi ISL musim lalu yaitu Persib Bandung melawan Runner-up kompetisi musim lalu yaitu Persipura Jayapura pada tanggal 20 Februari 2015 mendatang. Para calon kontestan ISL ini pun sedang disibukkan dengan berbagai persiapan menjelang bergulirnya kompetisi ini.
Banyak berita atau kabar-kabar dari persiapan para kontestan kompetisi ini yang menarik untuk dicermati, salah satunya ialah mengenai keberadaan para pemain veteran yang masih berusaha untuk tetap eksis dan konsisten berkarir sebagai pemain sepakbola dikompetisi ISL meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi dan sudah memasuki masa-masa pensiun. Pemain-pemain tersebut nyatanya masih diminati dan dipercaya oleh klub-klub peserta Kompetisi ini untuk bermain membela klub-klub tersebut dimusim 2015 ini.
Kemampuan serta jam terbang mereka yang sudah lama melintang didunia sepakbola ini yang menjadi alasan mengapa masih banyak klub yang masih berminat untuk merekrut pemain-pemain veteran ini. Meskipun saat ini sudah banyak talenta-talenta muda baru yang bermunculan, nyatanya kemampuan serta skill para pemain veteran ini masih sangat dibutuhkan oleh para tim peserta kompetisi ISL musim2015 nanti. Dari sekian banyak nama pemain veteran ini, terdapat beberapa nama pemain yang masih eksis dan masih menjadi tulang punggung klubnya untuk mengarungi kompetisi ISL di musim 2015 ini, pemain-pemain tersebut diantaranya:
Firman Utina (33 Tahun)
Pemain kelahiran Manado 33 tahun silam ini, adalah jenderal lapangan tengah tim Persib Bandung hingga saat ini. Pemain yang mengantarkan Persib Bandung meraih trofi ISL musim lalu ini merupakan sosok yang sangat sulit tergantikan perannya baik di klub maupun tim nasional. Pemain yang bergabung bersama Persib Bandung sejak tahun 2012 lalu ini sebelumnya sudah malang melintang main disejumlah klub besar di Indonesia. Bukan hanya bermain, ia pun mampu memberikan gelar juara kepada beberapa tim yang pernah dibelanya tersebut. Sebut saja Arema Malang yang pernah dibawanya meraih dua gelar juara Copa Indonesia (Copa Dji Sam Soe) pada tahun 2005 dan 2006, lalu juga pernah membawa tim Sriwijaya FC meraih juara kompetisi ISL pada tahun 2012 silam.
Pemain yang dikenal karena memiliki akselerasi dan daya jelajah yang tinggi ini pertamakali ditemukan oleh salah satu pelatih ternama Indonesia yang saat ini melatih klub Sriwijaya FC yaitu Benny Dollo, mereka pertama kali bekerjasama di klub Persma Manado junior pada tahun 1988 dimana pada saat itu tim ini diarsiteki oleh coach Bendol sapaan akrab Benny Dollo. Diawal karirnya pun Firman selalu bermain di klub yang dilatih oleh Bendol, dimana Benny Dollo melatih disitu selalu ada Firman Utina, bahkan ketika Benny Dollo menjadi pelatih Timnas Indonesia pun mereka masih berkerja sama. Dimusim ini nampaknya Firman masih akan menjadi tumpuan utama skuad maung Bandung, meski disana juga terdapat nama beken lainnya seperti M Taufik dan juga pemain anyar asal Persebaya Surabaya Dedi Kusnandar.
Yandri Pitoy (34 Tahun)
Yandri Christian Pitoy nama lengkapnya, pemain berposisi sebagai penjaga gawang ini ialah satu dari beberapa pemain veteran yang bermain dikompetisi ISL musim depan. Pemain yang bermain untuk tim Persebaya Surabaya ini ialah mantan penjaga gawang nomor satu Indonesia, dan merupakan pemain langganan Timnas kala itu. Pemain berusia 34 tahun inipun telah malang melintang bermain disejumlah klub besar di Indonesia seperti Persipura Jayapura, Persib Bandung, dan Persija Jakarta. Pemain yang baru saja berulang tahun ke 34 pada 15 januari yang lalu ini juga memiliki segudang prestasi, salah satu yang paling berkesan ialah saat ia membawa tim Persipura Jayapura dua kali menjadi kampiun Liga Indonesia yaitu pada tahun 2005, dan pada tahun 2009.
Sebelum memilih pensiun dari Timnas Indonesia, pemain ini tercatat sudah tampil membela Timnas sejak tahun 2001 kala membela Timnas di ajang Sea Games, dan terakhir pada tahun 2007 saat membela Timnas diajang Piala Asia. Musim ini adalah musim keduanya ia bermain untuk Persebaya Surabaya, dan kemungkinan besar dimusim ini ia akan menjadi penjaga gawang utama tim Persebaya Surabaya, mengingat salah satu kompatriotnya dimusim lalu yaitu Ferry Rotinsulu memilih untuk pensiun sejenak dari dunia sepakbola.
Ponaryo Astaman (35 Tahun)
Popon sapaan akrab Ponaryo Astaman adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Pemain yang lahir di Balikpapan 35 tahun silam ini pernah menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia. Sama seperti Firman dan Jandry, Ponaryo pun sudah malang-melintang berkarir sebagai pesepakbola di Indonesia. Beberapa klub besar Indonesia pernah dibelanya, macam Persija Jakarta, Arema Malang, dan juga Sriwijaya FC. Ponaryo juga pernah berkiprah sebagai pemain sepakbola diluar Indonesia, ia pernah bermain di liga Malaysia bersama klub Telekom Malacca.
Masa keemasannya sebagai pesepakbola terjadi kala ia berhasil membawa klubnya Sriwjaya FC meraih gelar juara pada tahun 2012 lalu. Ponaryo adalah pemain yang memiliki akselerasi tinggi dan memiliki passing yang sangat akurat, dan karena kemampuannya itu ia selalu masuk dalam skuad inti di klub yang dibelannya, bahkan tak jarang karena kewibawaanya dilapangan ia dipercaya sebagai kapten tim. Munsim ini Popon kembali memperkuat PSM Makasar dimana musim sebelumnya ia dipinjamkan ke Persija Jakarta. Dibawah tangan dingin Alfred Riedl, musim ini nampaknya Ponaryo akan dipercaya oleh sang pelatih untuk menjadi jendral lapangan tengah tim PSM Makasar.
Bambang Pamungkas (34 Tahun)
BP sapaan akrab Bambang Pamungkas adalah nama yang tak asing ditelinga masyarakat Indonesia khususnya dikalangan pecinta sepakbola tanah air. Pemain berusia 34 tahun ini merupakan maskot tim Persija Jakarta, ia sangat dicintai oleh para the Jak mania sebutan untuk supporter Persija Jakarta. Lahir pada 10 Juni 1980 silam BP sudah banyak makan asam garam di dunia si kulit bundar ini, setumpuk prestasi dan gelar pemain terbaik adalah bukti bahwa ia salah satu pemain paling top kebanggan Negeri ini. Meski dianggap sebagai icon tim Persija Jakarta, namun sang pemain tercatat pernah tampil dibeberapa klub lain diluar Persija selama berkarir sebagai pemain sepakbola. Dimusim lalu pemain ini bermain bersama tim Pelita Bandung Raya yang merupakan tim se-kota dengan rival abadi Persija Jakarta yaitu Persib Bandung. Selain bersama PBR, BP juga tercata pernah bermain untuk Selangor FA, salah satu tim asal negeri jiran Malaysia dan juga EHC Norad yang merupakan tim divisi tiga Belanda pada saat itu.
Debut awalnya bersama Persija Jakarta, BP sudah menunjukkan taringnya dengan mencetak 24 gol dari 30 kali penampilannya bersama tim macan kemayoran ini dimusim pertamanya pada musim 1999-2000, namun pemain yang dikenal dengan sundulan mematikannya ini baru dapat memberikan gelar juara perdana kepada tim ibukota ini pada tahun 2001 silam. Karirnya bersama tim nasional ini pun tak kalah mentereng seperti saat ia bermain bersama klub, pemain yang berposisi penyerang ini sudah tampil sebanyak 85 kali dan mencetak 37 gol. Dimusim ini BP kembali ke klub kebesarannya Persija Jakarta dan kembali menjabat sebagi kapten tim di klub ini, diprediksi pemain gaek satu ini akan menjadi tumpuan tim Persija Jakarta untuk meraih target maksimal mereka yaitu merebut gelar juara kompetisi ISL musim 2015 dari tangan Persib Bandung yang tak lain adalah rival abadi mereka.
Christian “El Locco” Gonzales (38 Tahun)
Christian Gerard Alvaro Gonzales nama lengkapnya, Pemain yang lahir di Montevideo Uruguay 38 tahun silam ini mungkin dapat dinobatkan sebagai pemain tertua yang bermain di kompetisi ISL musim mendatang. Berposisi sebagai penyerang, Gonzales bak seorang predator yg siap merobek jala lawan-lawannya, insting mencetak gol tingkat tinggilah yang membuat banyak klub besar kepincut ingin menggunakan jasanya. Chris gol orang meyebutnya, ialah pemain dengan bandrol yang cukup fantastis di Liga Indonesia, bahkan di Tahun 2006 Gonzales dinobatkan menjadi pemain termahal Liga Indonesia dengan nilai kontrak mencapai 1,2 Milyar. Gonzales menginjakan kaki nya pertama kali di Indonesia dan bergabung bersama tim PSM Makasar tahun 2003 silam, tampil satu musim penuh bersama PSM Makasar Gonzales berhasil mencetak 27 Gol, Gonzales berhasil membawa tim ini menjadi Runner-Up Liga Indonesia.
Tahun keemasan nya terjadi semusim kemudian kala ia hijrah ke Persik Kediri. Dua musim bersama Persik Kediri, Gonzales sukses membawa tim ini meraih gelar juara Liga Indonesia Tahun 2006 dan mampu membawa tim ini tampil di Liga Champion Asia pada tahun 2007. Selama bermain di Persik Kediri Gonzales telah mencetak 100 Gol dalam 105 penampilan. Saat ini Gonzales bermain untuk Arema Cronous Malang, ini adalah tahun keduanya bersama Arema, dmana sebelumnya ia bermain untuk Persisam Samarinda dan juga Persib Bandung. Kini Gonzales telah menginjak usia 38 tahun, usia yang cukup tua untuk ukuran pemain sepakbola. Namun usia bukanlah penghalang bagi dirinya untuk terus berkarir sebagai pesepakbola. Pemain yang resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada tahun 2010 silam ini nyatanya masih dipercaya oleh klub sebesar Arema Malang untuk menjadi juru gedor tim Singo Edan dimusim ini. Setelah Ginzales ditinggal dua rekan duet nya Alberto Beto Goncalves dan juga Gostavo Lopez yang pindah ke Liga Malaysia, nampaknya lini depan Arema Malang akan bertumpu pada dirinya, terbukti di laga-laga pramusim Arema, Gonzales selalu menjadi pilihan utama coach Suharno.
Tua-tua keladi adalah sebuah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bagaimana kehebatan para pemain veteran ini. Mereka seolah membuktikan bahwa umur bukanlah penghalang bagi sesorang untuk dapat terus berkarir dan mengejar prestasi. Besarnya kontribusi mereka untuk tim, membuat posisi mereka sulit tergantikan di tim mereka. Semangatmereka dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi para talenta muda negeri ini untuk terus berusaha dan berjuang menjadi pesepakbola besar yang dapat memberikan prestasi bagi sepakbola negeri ini. Firman, Bambang, Yandri, dan Gonzales tak selamnya akan terus berkarir sebagai pesepakbola, namun yang pasti semangat dan dedikasi mereka untuk sepakbola akan terus hidup dan tak akan pernah padam ditelan waktu, nama mereka akan terus dikenang sebagai bintang-bintang besar yang pernah mengharumkan sepakbola negeri ini.
Salam,,,
Rujukan:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI