Mohon tunggu...
afwi zulfa
afwi zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya akan mencoba suka dengan menulis, saya tertarik dengan hal-hal baru yang belum pernah saya temui.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemaknaan Museum dengan Teori Sosiologi Pengetahuan

27 Desember 2023   23:59 Diperbarui: 28 Desember 2023   00:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan masyarakat mengenai keberadaan pameran seni sangat beragam. Mulai dari pandangan seniman yang memandang pameran seni sebagai tempat untuk memamerkan beberapa seni yang ditata sedemikian rupa. Hingga pandangan orang awam yang tidak tahu menahu tentang pameran seni dan hanya untuk mengikuti trend saja. Hal tersebut berkaitan dengan teori sosiologi pengetahuan yang didalamnya terdapat unsur ideologi dan utopia menurut Karl Mannheim. 

Sosiologi pengetahuan menurut Mannheim yaitu pemikiran yang dapat dipahami secara baik jika faktor-faktor dibalik pemikiran tersebut dipahami dengan baik pula. Kemudian Mannheim membagi konsep sosiologi pengetahuan menjadi dua yaitu weltanshauung rasional yaitu pandangan dunia yang nyata atau bisa dilihat dengan mata telanjang, dan juga weltanschauung irrasional yang berarti pandangan yang rasional dan tidak rasional. 

Kemudian Mannheim juga mengerucutkan lagi tentang sosiologi pengetahuan tersebut yaitu dengan konsep ideologi dan utopia yayng lebih condong terhadap psikologis. Ideologi merupakan suatu kesadaran individu yang membayangkan kenyataan dengan kebutuhannya saat itu dan kemudian menutup kemungkinan-kemungkinan yang dapat merusak bayangan tersebut. Pengertian utopia menurut Mannheim yaitu pemikiran ynag dapat membuka pandangan individu bahwasannya peristiwa indah yang dibayangkan akan terjadi, tetapi jika tidak itu akan menimbulkan kekecewaan yang sangat dalam. 

Karl Mannheim merupakan sosiolog asal Budapest yang mencetuskan teori sosiologi pengetahuan. Mannheim berguru kepada Georg Simmel. Mannheim juga belajar di Budapest dan juga di Berlin. Awal mula ketertarikan Mannheim terhadap sosiologi yaitu ia sering mengunjungi majelis Marianne Weber (janda Max Weber) karena dalam majelis itu Mannheim bertemu dengan Alfred Weber (saudara Max Weber) yang juga sosiolog dalam bidang budaya. Karya-karya Mannheim di awal karirnya yang terkenal yaitu tentang teori interpretasi, historisme, dan juga sosiologi pengetahuan. 

Karir Mannheim turun ketika ia diketahui asal usulnya dari keluarga Yahudi yang membuatnya kehilangan jabatannya. Hal tersebut tidak membuat Mannheim putus semangat karena setelah ia bermigrasi ke Inggris, ia diterima bekerja di London. Setelah kesibukannya dengan dunia pendidikan, Karl Mannheim meninggal tahun 1947 di London, Inggris.

bibliografi

Jl, Palu, Pangeran Diponegoro No, Palu Sulawesi, Tengah Email, Abstrak Karl Mannheim, dan Karl Mannheim. 2006. "64-Article Text-125-1-10-20200706." (23).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun