Mengunjungi wisata alam memang tiada habisnya. Jika anda merasa pusing atas rutinitas mulai dari pekerjaan, kuliah, atau sekolah, merefresh otak dengan keindahan alam merupakan pilihan yang sangat tepat. Mengunjungi wisata alam dapat menyegarkan pikiran sejenak sebelum kembali menghadapi rutinitas yang menanti.
Destinasi wisata alam kali ini berasal dari Yogyakarta, tepatnya dibawah kaki Gunung Merapi dan masih berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Destinasi ini bernama Plunyon Kalikuning, terletak di Kedungsriti, RT.01/RW.06, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Plunyon Kalikuning juga dekat dengan destinasi wisata sekitar kaki Gunung Merapi, seperti Merapi Lava Tour, Petilasan Mbah Marijan, dan Bunker Kaliadem.
Meskipun lokasinya berada sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta, destinasi ini menjadi salah satu dari sekian destinasi wisata alam yang menawarkan ketenangan bagi para pengunjungnya. Hal ini menjadikan Plunyon Kalikuning ini menjadi tempat wisata primadona bagi para pencari ketenangan di wilayah Jogja dan sekitarnya.
Akomodasi untuk mengunjungi destinasi ini pun terbilang mudah dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil. Jika perjalanan di mulai dari Tugu Jogja, maka Anda hanya harus ke utara melalui Jalan Kaliurang hingga sampai ke Plunyon Kalikuning.
 Usahakan jika Anda hendak mengunjungi destinasi ini hindari tanggal merah dikarenakan baik di lokasi maupun dalam perjalanan akan ramai orang serta lalu lalang kendaraan. Serta usahakan apabila hendak ke destinasi wisata ini berangkat pada pagi hari. Selain karena udara yang sejuk dan jalanan yang lenggang, jika beruntung Anda dapat menyaksikan sunrise yang indah di Plunyon Kalikuning ini.
Jika sudah sampai di lokasi maka Anda dapat memakirkan kendaraan di parkiran dengan rincian parkir motor seharga Rp 3.000 dan untuk parkir mobil seharga Rp 5.000. Setelah membayar retribusi parkir lalu ada loket tiket masuk dengan harga Rp 12.000. Untuk waktu bukanya, Plunyon Kali kuning terbuka untuk umum setiap hari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.
Untuk fasilitas yang terdapat pada spot wisata ini tergolong lengkap mulai dari toilet hingga terdapat warung-warung yang menyediakan berbagai macam makanan serta minuman. Selain itu di Plunyon Kalikuning juga terdapat spot camping. Jika Anda berlibur dan hendak melakukan camping bersama keluarga, teman, maupun pasangan maka Plunyon Kalikuning ini dapat Anda jadikan referensi karena letaknya yang masih dapat dijangkau dan tidak terlalu jauh dari pusat Kota Yogyakarta.
Setelah melewati pos loket ketenangan sudah dapat dirasakan akan keindahan yang tersaji di Plunyon Kalikuning. Udara segar dan bersih yang tidak akan didapatkan di pusat Kota Jogja akan memasuki rongga hidung lalu akan bertukar di alveoli yang terdapat di paru-paru dan akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa inilah udara yang dibutuhkan oleh paru-paru yakni udara yang bersih.
Hamparan pepohonan yang hijau akan memanjakan mata dengan angin sepoi-sepoi yang sejuk. Terlihat jembatan yang menjadi ikon Plunyon Kalikuning. Jembatan yang memiliki panjang 700 meter ini juga merupakan spot syuting film KKN Desa Penari yang tayang pada 2022 lalu.
Melansir dari Kompas.com, jembatan yang menjadi ikon spot wisata ini dibangun sekitar tahun 1982-1983 dengan tujuan irigasi warga desa. Seringkali banyak disinformasi bahwa jembatan ini merupakan peninggalan jajahan kolonial Belanda yang masih tersisa. Akan tetapi, fakta yang ada adalah jembatan ini dibangun oleh para warga sekitar Plunyon Kalikuning. Dari jembatan ini juga nampak akan kegagahan Gunung Merapi yang menjadi simbol Kota Yogyakarta.
Plunyon Kalikuning juga memiliki aliran air yang jernih. Konon katanya aliran air ini tidak pernah sekali pun kering meskipun Yogyakarta sedang mengalami musim kemarau. Aliran air yang jernih ini juga sangat segar ketika tersentuh oleh kulit. Dapat bermain air sambil menikmati udara segar dan suasana sejuk di pegunungan di satu tempat merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai harganya. Duduk diantara bebatuan diiringi oleh suara gemericik air dengan ditemani orang yang bermakna seperti keluarga, teman, atau pasangan kemudian melakukan obrolan santai sambil minum dan memakan makanan ringan akan menjadikan momen tersebut sangat bermakna dan akan dinantikan kembali oleh setiap orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H