Premier League merupakan salah satu liga paling bergengsi di dunia. Setiap pekannya selalu menghadirkan tontonan yang memanjakan mata para penikmat sepak bola. Liga bergengsi tentu memiliki deretan klub-klub hebat di dalamnya.
Manchester United salah satunya. Klub yang deras akan adanya sejarah gemilang ini selalu menjadi highlight dan bahan perbincangan penikmat bola. Bukan tak mungkin bahwa peraih gelar Liga Inggris terbanyak ini selalu menghadirkan talenta-talenta hebat di setiap musimnya.
Jajaran talenta berbakat yang telah dicetak oleh Manchester United antara lain: Paul Scholes, David Beckham, Garry Neville, Paul Pogba, Marcus Rashford, dan lain-lain. Akan tetapi, akhir-akhir ini publik dibuat kagum oleh penampilan talenta baru Manchester United yaitu Kobbie Mainoo.
Lahirnya Talenta Baru
Kobbie Boateng Mainoo lahir pada 19 April 2005 di Stockport, Inggris. Ia memulai karier pertamanya di Cheadle & Gatley Junior FC, lalu dia memutuskan untuk bergabung ke Manchester United pada tahun 2014 di usianya yang baru menginjak 9 tahun.
Kobbie Mainoo kemudian berkembang menjadi calon talenta yang berbakat di kemudian harinya. Hal ini terbukti ketika Kobbie Mainoo berhasil membawa United U-18 memenangkan FA Youth Cup pada musim 2021/2022. Pelatih Manchester United U-18, Travis Binnion menyadari bahwa kualitas Kobbie di atas rata-rata pemain se-usianya. Lalu Kobbie Mainoo dipromosikan ke United U-21 meskipun umurnya masih 17 tahun.
Potensi yang terus berkembang di Premier League 2 dengan catatan 4 gol pada 13 laga membuat pelatih tim utama Manchester United, Erik ten Hag tertarik untuk memberi Kobbie kesempatan dengan berlatih bersama tim utama pada Oktober 2022. Tidak sampai di situ, namanya juga terpampang di bangku cadangan pada 16 Oktober 2022 ketika Manchester United melawan Newcastle United pada ajang Premier League.
Dengan menunjukkan kualitasnya, Kobbie mampu menembus tim utama dengan melakukan debutnya di tim utama pada 10 Januari 2023 dengan menjadi starting kesebelasan saat United menjamu Charlton Athletic pada laga Carabao Cup dan berhasil membantu United menang 3-0. Lalu Kobbie menjalani debut Premier League pada 19 Februari 2023 dengan menjadi pemain pengganti saat United menang 3-0 melawan Leicester City. Seakan-akan prestasi tidak ada habisnya, pada tahun 2023 Kobbie mendapatkan penghargaan Jimmy Murphy Young Player of the Year: 2022-2023
Pada musim 2023-2024 Kobbie ikut tour pra-musim Manchester United. Kobbie tampil menawan saat pra-musim berlangsung. Namun sangat disayangkan kenyataan pahit harus diterima Kobbie tatkala dia mengalami cedera yang lumayan parah saat pra-musim United melawan Real madrid pada 26 Juli 2023 lalu.
Cedera bukan menjadi alasan bagi Kobbie untuk terpuruk. Kobbie kembali bangkit dan bermain pada 26 November 2023 saat United menghadapi Everton dengan kemenangan 3-0. Kariernya terus melesat dan berkembang dengan baik di bawah asuhan Ten Hag. Dan yang terbaru, Kobbie mencetak gol pertamanya di Premier League saat laga tandang melawan Wolves pada 2 Februari lalu dengan menjadi penentu kemenangan United saat mencetak gol di menit 97.
Keistimewaan Sang Talenta Muda
Kobbie bermain sebagai gelandang tengah yang versatile. Saat berada di bawah asuhan Travis Binnion, Kobbie menjadi gelandang bertahan murni yaitu gelandang nomor 6. Saat ini karena Kobbie menjadi tandem pada formasi 2 gelandang bertahan, dia ditempatkan gelandang nomor 8 yang artinya lebih ke arah box to box. Bahkan saat berada di tim U-21 dia ditempatkan sebagai gelandang serang atau nomor 10. Â
Selain versatile, hal yang menjadi identitas Kobbie Mainoo adalah ketenangannya dalam mengolah bola. Hal ini bukan tanpa alasan, pada usia 18 tahun dia menunjukan ketenangan yang luar biasa saat bermain bola. Premier League terkenal akan tempo permainannya yang keras dan cepat. Setiap pemain selalu under pressure ketika bermain di Premier League. Namun, Kobbie Mainoo memiliki jawaban atas semua itu.
Saat dia mendapatkan pressure dari lawan, dia selalu memiliki segala cara untuk lolos dari pressure tersebut. Pada umur 18 tahun dia menunjukan pada dunia bahwa dia memiliki visi yang sangat matang. Dia tahu kapan harus membuka ruang untuk rekannya, kapan harus menjemput bola, kapan harus mengoper bola, dan kapan harus menggiring bola.
Kobbie juga sangat baik dalam mempertahankan bola dan duel udara karena dia memiliki body balance yang sangat baik. Hal ini cocok dengan skema Ten Hag yang menerapkan counter press secepat mungkin ketika kehilangan bola.
Sebagai pemain tengah dia juga memiliki kecepatan yang baik. Hal ini karena banyak momen penting ketika Kobbie berusaha merebut bola dari lawan dengan beradu sprint. Karena ketenangannya serta memiliki timing yang apik dia sering kali melakukan tackle bersih ketika mematahkan serangan-serangan lawan.
Dengan melihat kecocokannya yang sesuai dengan tempo permainan Liga Inggris, bukan tanpa alasan jika menyebutkan bahwa pemain ini akan survive dengan waktu yang panjang di Liga Inggris karena memiliki 3 aspek penting yang harus dimiliki pemain EPL, yaitu visi, kekuatan, dan kecepatan.
Harapan Sebagai Fans
Sebagai fans Manchester United saya sangat senang lahir kembali talenta muda yang berbakat. Masih berpegang teguh pada filosofi klub yang di mana harus mengembangkan potensi pemain dari akademi sendiri untuk bersaing dengan klub lainnya.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa menjadikan Kobbie sebagai pemain utama saat ini bukan merupakan keputusan yang benar-benar bijak. Alasan Kobbie Mainoo dapat bermain reguler saat ini karena  Manchester United sedanv dilanda badai cidera yang mau tak mau Ten Hag memutar otak agar United tetap berada di papan atas Premier League. Salah satu caranya dengan memainkan Kobbie Mainoo.
Kita tidak bisa memungkiri bahwa Kobbie Mainoo masih terlalu muda untuk mengemban tugas berat sebagai gelandang United. Karena pada awalnya dia diberi kesempatan bermain untuk memperbanyak jam terbangnya di tim utama.
Yang banyak orang takutkan ketika pemain muda terlalu banyak diberi waktu bermain adalah rentan cedera di masa yang akan mendatang. Sudah banyak contohnya seperti Michael Owen saat hijrah dari Liverpool ke Real Madrid. Dan yang baru-baru ini datang dari Barcelona yaitu Pedri yang kualitas permainannya menurun karena sering dilanda cidera.
Hal ini dapat dicegah dengan mendatangkan beberapa gelandang untuk menjadi kompetitor dari Kobbie Mainoo sehinga dia dapat termotivasi untuk bertarung dan berkembang lebih baik lagi tanpa mengekploitasi bakatnya di usia muda.
Kobbie Mainoo belum mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Namun dengan usaha yang giat serta mampu membuktikan pada pelatih jika dia pantas untuk menjadi pilihan utama di sektor gelandang, maka bukan tak mungkin jika di masa mendatang dia akan menjadi legenda Manchester United yang akan selalu dikenang oleh para penggemarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H