Mohon tunggu...
Ahmad AY
Ahmad AY Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Aktifitas mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tawa-MU: Bahaya Iri dalam Kehidupan Sehari-hari

6 November 2024   16:17 Diperbarui: 6 November 2024   16:23 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangkaian program Tawa-Mu (Tausiyah Siswa Mupat), yang rutin diadakan setiap pekan, para siswa berkesempatan untuk belajar dan mengasah keterampilan berbicara di depan umum sembari menyampaikan pesan-pesan moral. Pada kesempatan kali ini (Rabu, 06 November 2024), Ananda Naufal Fawwas Abdillah, siswa kelas 5, membawakan tema yang sangat relevan: Bahaya Iri dalam Kehidupan Sehari-hari.

Dengan gaya bicara yang lugas dan penuh semangat, Naufal menjelaskan kepada teman-temannya tentang bahaya sifat iri. Ia menjelaskan bahwa iri merupakan perasaan tidak senang terhadap keberhasilan atau kebahagiaan orang lain. "Iri hati hanya akan membawa keburukan bagi diri kita sendiri dan dapat memicu sifat-sifat buruk lain seperti kebencian dan sikap tak acuh terhadap teman. Jika tidak dikendalikan, sifat iri ini bisa menjadi penghalang kebahagiaan kita sendiri," ungkap Naufal dengan penuh penekanan.

Naufal menambahkan dalil dari Al-Qur'an, yaitu dalam Surat Al-Falaq ayat 5 yang artinya "dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki." Dengan ayat ini, ia mengingatkan para siswa tentang pentingnya menghindari perasaan iri agar dapat menjaga hubungan baik dengan sesama teman.

Selain itu, Ananda Naufal mengajak teman-temannya untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah dan menghindari membandingkan diri dengan orang lain. "Kita perlu belajar menerima dan menghargai apa yang kita miliki, karena Allah memberikan rezeki kepada masing-masing kita dengan adil," katanya.

Sambutan dari para guru dan siswa lain sangat positif. Pak Cahya, salah satu guru pengajar di SD Mupat, menyampaikan apresiasi kepada Naufal atas tausiyah yang penuh hikmah. "Ini adalah topik yang luar biasa untuk anak seusia Naufal. Sangat baik untuk memperkenalkan nilai-nilai kebaikan sejak dini. Semoga dengan program Tawa-Mu ini, siswa dapat terus mengembangkan karakter yang berakhlakul karimah," ujarnya.

Kegiatan Tawa-Mu terus menjadi salah satu sarana bagi SD Muhammadiyah 4 Kota Malang untuk mendidik siswa agar tidak hanya cerdas dalam akademik, namun juga memiliki karakter yang islami dan berakhlakul karimah. Tausiyah dari Ananda Naufal kali ini berhasil memberikan pelajaran berharga bagi para siswa agar senantiasa menjauhi sifat iri dan selalu bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun