Bila Anda melintasi Jalan Nasional Tapaktuan-Blangpidie, maka Anda akan menjumpai beberapa tumpukan sampah yang berserakan hingga ke badan jalan. Tepatnya  di lintasan Desa Kutatrieng, Labuhan Haji Barat dan juga di beberapa lokasi  di Kecamatan Labuhan Timur dan Meukek Aceh Selatan. Â
Pemandangan seperti ini sudah lazim dan seakan sudah menjadi pemandangan yang tidak asing lagi. Â Akibatnya, setiap pengendera kenderaan roda dua yang melintasi jalan tersebut terpaksa tutup hidung, karena tidak tahan menghirup bau busuk yang berasal dari tumpukan sampah tersebut.Â
 Bau busuk tersbut  terasa sekali pada pagi hari saat-saat jam sibuk, dimana anak-anak pergi sekolah, ASN dan pedagang dalam menjalankan aktivitas  mereka terpaksa menghirup udara busuk  yang berasal dari sampah tersebut.
Akibatnya,  jelas sangat mengganggu pernapasan dan  juga dapat menyebarkan penyakit di tengah masyarakat. Bukan hanya itu saja, akibat sampah yang berserakan di sepanjang jalan tersebut juga bertebaran ke dalam areal persawahan penduduk yang berada di sisi kanan-kiri jalan raya.Â
Sehingga menyebabkan para petani yang sedang menggarap sawahnya, terpaksa memungut sampah yang berserakan di dalam sawah mereka. Sebab hal ini berpengaruh terhadap hasil panen  padi mereka yang cenderung menurun.
Demikian juga bila musim hujan  seperti sekarang ini,  maka sampah-sampah tersebut bertebaran dilingkungan penduduk dan disepanjang jalan raya yang terbawa oleh  genangan air yang meluap sampai ke badan jalan.  Sehingga  dalam waktu singkat terjadi banjir di badan jalan.
Hal ini tentu beresiko kecelakaan  terhadap para pengguna jalan raya. Setelah hujan reda, terlihat sampah semakin bertambah banyak di sepanjang jalan raya tanpa ada yang membersihkannya.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, sebab selain  menimbulkan penyakit dan pencemaran lingkungan juga terkesan jorok dan kumuh. Sehingga di mata pelancong yang melintasi daerah ini, maka  akan terkesan daerah ini daerah yang jorok. Hal ini tentunya sangat merugikan daerah.Â
Sebab kepala daerah sedang gencar-gencarnya mempromosikan daerah Aceh Selatan sebagai daerah tujuan wisata. Tapi jalan-jalan yang dilalui menumpuk sampah yang dibuang masyarakat.
Penumpukan  sampah rumah tangga di sepanjang jalan raya t  memang sudah lama terjadi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya tempat pembuangan sampah di sekitar pemukiman penduduk maupun tidak adanya lokasi akhir tempat  pembuangan sampah.Â