Menurut hemat penulis yang patut digali lagi diantaranya adalah apakah ada pengaruh  pola makan masyarakat dengan tingkat kekebalan tubuh melawan  virus yang mematikan tersebut.
Sebab ada satu pola makan masyarakat Aceh yang menurut hemat penulis yang berbeda dengan masyarakat lain di tanah air. Dimana dalam pola makan masyarakat Aceh yang telah menjadi tradisi sejak zaman dulu sampai sekarang adalah bahwa  mereka terbiasa dalam setiap menu masakannya tidak terlepas dengan asam sunti.Â
Asam sunti ini merupakan bumbu  penyedap masakan yang berasal dari belimbing wulung yang dijemur hingga  kering. Sehingga mereka sangat yakin bahwa dengan mengkonsumsi asam sunti, mereka tidak terlular dengan berbagai penyakit.
Sebab asam sunti  telah dipergunakan masyarakat Aceh sebagai bumbu masakan,sejak masa perang dulu.  Makanya dalam sejarah peperangannya, masyarakat Aceh  dapat bertahan dalam jangka waktu lama di dalam hutan. Karena mereka cukup memakan asam sunti sebagai sambal pengganti lauknya.Â
Mudah-mudahan kebiasaan nekad masyarakat Aceh ini dapat menjadi obat penangkal virus corona. Daripada kalung kayu yang belum tentu terbukti khasiatnya.