Sebab kehidupan antar tetangga dalam satu lorong ini kebanyakan mereka  sudah saling mengenal dan saling bekerjasama  dengan  baik satu dengan lainnya.  Sehingga mereka mudah untuk berinteraksi dan saling mengawasi satu dengan lainnya. Sehingga memudahkan pemberdayaan ekonomi mereka.  Karena mereka merasa  tidak ada sekat atau beban mental dalam berinteraksi dan bekerjasama. Sehingga mereka  paham betul akan kebutuhan mereka. Jadi mereka paham betul, apa yang  dapat mereka jadikan sebagai mata pencaharian bersama. Kalau  salah seorang dari anggota lorong tidak mau terlibat. Maka akan  mendapat sangsi moral dari tetangganya. Seperti dikucilkan dari pergaulan hidup di lorong tersebut. Bahkan bisa diusir dari lorong tersebut.
Oleh karena itu,  kalau mau memberdayakan ekonomi masyarakat, jangan lagi mempergunakan model lama. Dimana pemberdayaan hanya diberikan pada satu kelompok tertentu yang tidak terikat batinnya untuk saling bekerjasama dan bergotong royong untuk  memajukan usaha bersama. Mereka biasanya  hanya  saling bersaing untuk menghabiskan bantuan yang diberikan.Bahkan gara-gara  bantuan tersebut bisa jadi menjadi motif pemicu sengketa di tengah masyarakat.  Maka dengan  adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan fokus pada kelompok antar tetangga.  Maka semangat kebersamaan ini  akan menjadi  modal yang sangat berharga dalam upaya mengentaskan kemiskinan  di  Aceh. Mudah-mudahan para pemimpin di Aceh terketuk hatinya.. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H