Mohon tunggu...
Afwa Sabrina
Afwa Sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa psikologi yang hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Asumsi Konsep Diri dalam Pembelajaran Orang Dewasa

17 Juni 2022   03:47 Diperbarui: 17 Juni 2022   04:04 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep diri positif membawa pelakunya lebih memahami dan menerima fakta yang ada dalam dirinya dan menerima kekurangan serta kelebihan dengan bijak; 

(2) Konsep diri negative berarti ketika seorang individu memiliki pandangan tentang dirinya yang tidak teratur dan tidak terkonsep. Biasanya, individu yang memiliki konsep diri negative, akan sulit mengenali dirinya, mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Individu ini tidak memiliki goals yang baik dalam hidupnya.

Pembelajaran orang dewasa yaitu suatu proses yang menumbuhkan keinginan bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. 

Belajar bagi orang dewasa menunjukan adanya keterlibatan dari kematangan konsep diri seseorang. Orang dewasa yang sudah terbentuk konsep diri melalui kesadaran diri atau interaksi dengan orang lain serta pengalaman hidup, membuat seseorang memiliki jenis konsep diri yang positif atau negative bergantung dari interaksi dan pengalamannya dalam menjalankan peran sesuai status yang dimilikinya. 

Sehingga, orang dewasa akan mampu mengetahui kebutuhan atau kesiapan belajar, yang berarti bahwa seseorang tersebut memiliki Konsep diri positif. Konsep diri positif yaitu individu yang dapat mengenali dirinya sendiri, mengetahui apa kebutuhannya, memiliki keyakinan atas keputusan yang diambil, dan tentunya memiliki tujuan dan arah hidup. 

Oleh karena itu, asumsi yang dikatakan oleh knowless bahwa dalam belajar orang dewasa benar terdapat keterlibatan konsep diri. Karena, implikasi konsep diri dalam pembelajaran orang dewasa memberikan kemudahan untuk berjalannya kegiatan belajar, memudahkan menciptakan iklim belajar, mengetahui kebutuhan belajar, memiliki tanggung jawab dalam prses belajar, serta mampu mengevaluasi diri. 

Selain itu, individu yang memiliki konsep diri dan menyadari dirinya membutuhkan pendidikan berkelanjutan sebagai bentuk aktualisasi diri. Belajar bagi orang dewasa biasanya ada pada program pendidikan luar sekolah, seperti program pemberantasan buta aksara, program keaksaraan, pendidikan dan latihan ketrampilan atau kursus. Maka dari itu, pendektan andragogi sering digunakan dalam kegiatan belajar orang dewasa pada program pendidikan luar sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun