Mohon tunggu...
Friyana Wiradikarta
Friyana Wiradikarta Mohon Tunggu... -

Saya seorang laki-laki sudah berkeluarga mempunyai anak tiga dari satu satu istri, sempat putus sekolah kemudian mencari nafkah jadi tukang foto keliling di kebun raya Bogor dan sekitarnya sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Belajar dan kreatif adalah kewajiban seumur hidup

30 Agustus 2010   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Suatu hari saat mencetak hasil project, saya bertemu dengan seorang fotografer gaek dan terlibat diskusi tentang apakah fotografi harus tetap analog atau berganti digital atau dua-duanya harus ditekuni. Asyik juga dua aliran yang bertolak belakang saling bertukar pikiran. Sebut saja Si A beliau sangat fanatik dengan 35mm-nya sementara saya tidak sebegitunya. Diskusi itu terhenti karena hasil cetakan project saya selesai lebih dahulu dan Si A melihatnya dengan penuh takjub dan antusias sampai menanyakan price per projectnya dan kaget karena hampir 10X dari harga paketnya dia. Sebulan maksimal 4 kali project Si A mendapatkan benefit 1,5 juta begitu katanya. Dan menanyakan kalau menggeluti digital berapa profit diperoleh, saya jawab usaha ini adalah sampingan paling banyak 8 project perbulan hanya ngisi hari sabtu dan minggu saja. Dengan jawaban itu saja Si A sudah terperangah...! (mungkin membayangkan 8/4 X (10X1,5), padahal kalkulasinya tidak selalu seperti itu). Akhir dari pertemuan itu Si A berujar...saya gaptek dengan masalah komputer Mas dan nggak kuat investasinya..... Sebetulnya di balik diskusi itupun sudah terjawab bahwa walau bagaimanapun apalagi untuk konteks comercial photography digital adalah mutlak dikuasai. Ketidakmampuan membeli perlengkapan dan SDM-nya tidak bisa mengatasnamakan fanatisme 35 mm...!. Kecuali memang tidak mau usahanya berkembang dan cukup puas dengan 1,5 per bulan!...ada-ada saja! Analoginya begini saya penggemar berat Land rover tua tapi kalau punya duit bukan berarti tidak ingin memiliki Range Rover..........hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun