Bagi umat muslim terutama yang telah mampu melaksanakan ibadah umrah dan haji tentu mengetahui tentang keberadaan Hajar Aswad. Batu yang konon berasal dari surga ini diketahui memiliki kemuliaan tertentu bagi umat Islam.Â
Muslim yang melakukan umrah dan haji selalu berusaha agar memperoleh kesempatan untuk menyentuh bahkan mencium Batu Hajar Aswad.
Baru-baru ini, Pemerintah Arab Saudi akhirnya mendokumentasikan penampakan Hajar Aswad saat ini. Foto dengan resolusi tinggi pun diperoleh menggunakan teknologi Fox Stack Panorama.Â
Dikutip dari portal Skynewsarabia, foto dengan resolusi 4900 megapiksel diperoleh dari pengambilan 1500 foto Hajar Aswad dalam kurun waktu 7 jam yang kemudian mengalami proses pengerjaan selama lebih dari 50 jam.Â
Lantas mengapa Pemerintah Arab Saudi sampai mendokumentasikan Hajar Aswad seistimewa ini? Bagaimana Hajar Aswad dapat memiliki kemuliaan dalam Islam? Yuk, kita cari jawabannya bersama melalui ulasan berikut ini.
1. Sejarah Hajar Aswad
Ketika terdapat satu sisi yang masih kosong pada Ka'bah, Nabi Ibrahim meminta anaknya Nabi Ismail untuk mencari batu. Hajar Aswad pun diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Ismail. Nabi Ibrahim yang senang memperoleh batu tersebut segera menciuminya beberapa kali.
Ketika Hajar Aswad akan ditempatkan, keduanya mengitari Ka'bah (tawaf) terlebih dahulu sebelum meletakkan Hajar Aswad pada salah satu sisi Ka'bah. Hajar Aswad pun menjadi tempat yang menandai dimulai dan diakhirinya tawaf hingga saat ini.
2. Hajar Aswad Awalnya Bukan Berwarna Hitam
Konon katanya Hajar Aswad tidaklah berwarna hitam, namu memiliki warna putih bersih seperti susu. Hal ini diungkapkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ahmad yang artinya :
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah SAW bersabda, "Hajar Aswad turun dari surga dalam kondisi putih yang lebih putih dari pada susu. Dosa-dosa manusia lah yang telah menjadikannya berwarna hitam".
Batu ini pun dinamakan Hajar Aswad karena secara harfiah Hajar memiliki arti "batu" dan Aswad memiliki arti "hitam" sehingga diartikan sebagai batu hitam yang berasal dari surga.
3. Keistimewaan Hajar Aswad
Berdasarkan sejarah yang telah diketahui tentu saja Hajar Aswad adalah batu istimewa dan paling mulia yang diletakkan oleh Nabi Ibrahim di sisi Ka'bah yang merupakan rumah ibadah umat Islam pertama yang pernah dibangun.
Keistimewaan Hajar Aswad ini juga diriwayatkan dalam hadits oleh At-Tirmidzi yang artinya :
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat. Ia akan memiliki dua mata yang bisa melihat dan memiliki lisan yang dapat berbicara. Dan ia akan menjadi saksi bagi siapa yang benar menyentuhnya."
4. Hukum Menyentuh dan Mencium Hajar Aswad
Menyentuh dan mencium Hajar Aswad kemudian juga menjadi syariat Islam, sebagai salah satu ibadah sunnah ketika beribadah disekitar Ka'bah. Sebagaimana kisah Umar bin Khatab yang menyentuh dan mencium Hajar Aswad setelah melihat Rasulullah SAW melakukannya.Â
Kisah ini terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dengan artinya sebagai berikut :
Sahabat Umar bin Khatab pergi mendatangi dan mencium Hajar Aswad lalu berkata, "Sungguh, aku tahu kamu hanyalah batu yang tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku tak pernah melihat Rasulullah SAW menciummu, aku pun enggan menciummu".
Nah, dari hal-hal yang diuraikan diatas sekarang kita telah mengetahui kemuliaan Hajar Aswad bagi umat Islam hingga diperlakukan dengan seistimewa itu. Semoga bagi kita umat muslim kelak juga akan mendapat kesempatan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad seperti yang telah disunnahkan. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H