Memasuki sepertiga akhir bulan Ramadhan tentunya umat Islam mulai menantikan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Terdapat berbagai ibadah sunnah yang dapat dilakukan selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ini, salah satunya adalah melakukan i'tikaf.
I'tikaf berarti menetap dan berdiam diri didalam masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT. I'tiqaf sebenarnya dapat dilakukan pada semua waktu, namun sangat diutamakan untuk dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah SWT pada Q.S Al-Baqarah:187 yang artinya :
"Janganlah kamu mencampuri mereka, sedangkan kamu sedang beri'tikaf dalam masjid"
Keutamaan ibadah sunnah i'tikaf juga terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari yang artinya :
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu , "Rasulullah SAW i'tikaf sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan."
Dan hadits yang juga diriwayatkan HR. Bukhari dan Muslim :
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, istri Rasulullah, "Rasulullah SAW beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau meninggal dunia".
Ketika melakukan amalan ibadah i'tiqaf ini terdapat tata cara yang harus kita ikuti dengan benar berdasarkan rukun dan syarat i'tikaf.
Rukun i'tikaf terdiri atas empat poin sebagai berikut :
1. Niat
Tentunya dalam melakukan ibadah harus diawali dengan niat kepada Allah SWT. Niat dalam melakukan i'tikaf adalah dengan membaca :Â
"Nawaitul i'tikaf lillahi ta'ala"
Artinya : "Aku berniat i'tikaf di masjid karena Allah."
2. Berdiam diri di masjid
Berdiam diri disini diartikan bahwa kita hanya melakukan ibadah-ibadah yang dianjurkan dengan khusyu' dan tidak meninggalkan masjid. Ibadah yang dapat dilakukan seperti shalat, berdoa, berdzikir, membaca shalawat, tadarus Al-Qur'an, mendalami Al-Qur'an dan Hadits.
4. Orang yang beri'tikaf