Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ciri Taqwa yang Paling Sederhana

9 April 2024   07:36 Diperbarui: 9 April 2024   07:44 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ciri Taqwa yang Paling Sederhana

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan bulan Ramadhan kepada kita umat Islam, bulan yang penuh ampunan dan keberkahan. Sayang sekali, bulan Ramadhan akan segera meninggalkan kita... Semoga kita bisa mencapai tujuan utama dari perintah puasa di bulan Ramadhan, yakni menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Dalam sebuah kajian ba'da subuh di Ramadhan kali ini, saya mendapatkan penjelasan menarik tentang, apa ciri yang paling sederhana dari taqwa. Apakah itu?

Ciri paling sederhana dari taqwa adalah 'kebaikan'. Orang-orang yang bertaqwa adalah orang yang baik atau 'ihsan', orang-orang yang suka berbuat baik, orang-orang yang bersegera dalam kebaikan. Tidak heran kalau Al-Qur'an menyamakan golongan 'muttaqin' alias orang-orang bertaqwa, dengan golongan 'muhsinin' alias orang-orang yang suka berbuat kebaikan.

Coba perhatikan dan bandingkan ayat Al-Qur'an dalam surat Al-Baqarah 2:1-5 dan Luqman 31:1-5.

QS Al-Baqarah 2: 1-5






Alif Lm Mm.

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa [muttaqin],

 (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,

dan mereka yang beriman pada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.

Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Luqman 31:1-5






Alif Lm Mm.

Itulah ayat-ayat Al-Kitab (Al-Qur'an) yang penuh hikmah,

sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan [muhsinin],

 (yaitu) orang-orang yang menegakkan salat, menunaikan zakat, dan meyakini adanya akhirat.

Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Bagaimana? Sungguh mirip sekali bukan? 

Karena memang demikian, muttaqin itu paralel dengan muhsinin, orang yang taqwa itu sama dengan orang yang baik. Akan lebih lengkap lagi kalau kita mengkaji ciri-ciri orang yang bertaqwa sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imron 3:133-135.




Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,

 (yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang menahan kemarahan, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

 Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya).

Bisa kita lihat, orang yang bertaqwa itu memiliki akhlak yang baik, seperti suka berinfak memberikan sebagian hartanya kepada mereka yang membutuhkan, tidak mudah marah, dan suka memaafkan kesalahan orang lain.

Namun, Baik di sini bukan hanya akhlak yang baik kepada manusia, namun  juga akhlak kepada Allah Sang Pencipta dan Penguasa Alam Semesta. Demikian yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah 2:177.


Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Jadi orang yang taqwa itu orang baik yang sempurna. Baik dari sisi 'hablumminallah' atau hubungan dengan Allah, dan sisi 'hablumminannas' atau hubungan dengan manusia.

 

Maka, seandainya kita rajin berpuasa dan tarawih, namun masih suka mengganggu orang lain dengan membuat halangan atau parkir sembarangan di jalan, marah-marah ketika ditegur atas kesalahan, bahkan sampai meludah, seperti sebuah berita viral baru-baru ini..., sepertinya ini masih belum lulus dari sekolah Ramadhan.

Demikian pula dengan orang-orang yang tidak memaafkan orang lain yang pernah berbuat kesalahan kepadanya, atau tidak akur dengan orang-orang sekelilingnya yang berbeda pendapat dengannya. Bahkan lebih parahnya lagi menghindari diri dari ikut serta dalam kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial bersama dengan orang-orang yang tidak disukainya... Mereka ini juga belum lulus sekolah Ramadhan.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai lulusan sekolah Ramadhan...orang-orang yang bertaqwa...orang-orang yang baik....Baik akhlaknya kepada Allah dengan rajin beribadah kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya...Baik pula akhlaknya kepada sesama manusia. Aamiiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun