Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hamka, Ulama Pejuang Kemerdekaan sekaligus Content Creator yang Viral di Zamannya

25 April 2023   06:44 Diperbarui: 17 Februari 2024   13:20 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hamka, Ulama Pejuang Kemerdekaan sekaligus Content Creator yang Viral di Zamannya

Menyaksikan film Buya Hamka yang sedang tayang di Lebaran tahun ini, mengingatkan diri ini akan sosok seorang yang hebat, seorang ulama sekaligus sastrawan, politikus sekaligus pejuang kemerdekaan, juga suami yang sayang istri dan ayah yang perhatian.

Gambaran visual di film tersebut sangat indah dan cukup realistik menggambarkan keadaan di zaman itu, pakaian, rumah, jalanan, mobil tua, dan lainnya. Perlahan demi perlahan kita diperlihatkan beberapa fragmen kehidupan dari seorang tokoh besar pejuang kemerdekaan. Seorang tokoh yang kelihatannya belum banyak dikenal kalangan anak muda.

Ya. Perbedaan waktu dan keadaan antara zaman itu dan zaman now memiliki jarak yang sangat jauh, khususnya bagi kaum milenial. Namun sepertinya ada bahasa yang pas untuk menjelaskan kepada kaum milenial zaman now, yakni, Buya Hamka adalah seorang content creator yang viral di zamannya, sebagaimana disimpulkan oleh penulis Ahmad Fuadi dalam video “Belajar dari Buya Hamka” di channel youtube Mata Najwa.

Zaman itu belum ada internet, komputer, bahkan televisi. Media komunikasi yang ada adalah lewat koran atau buku, itupun sangat sederhana sekali, koran hanya satu lembar. Lewat media koran Pedoman Masyarakat itulah, beliau menuliskan kisah roman yang viral dan ditunggu-tunggu sebagai hiburan oleh masyarakat.

Dengan kecerdasannya beliau mengambil topik yang sangat disukai oleh bangsa ini, romantis religius. Dengan dibumbui kritikan kepada adat kebiasaan yang membelenggu, seperti kawin paksa dan perjodohan, kemiskinan dan perceraian. Itulah yang muncul dalam cerita “Di Bawah Lindungan Ka’bah”, “Tenggelamnya Kapal Van Der Wick”, “Si Sabariah”, dan sebagainya. Ini adalah topik yang sangat viral bahkan hingga masa kini dan zaman now. Bisa terlihat dengan viralnya novel “Ayat-Ayat Cinta” dan “Ketika Cinta Bertasbih” karangan Habiburrahman El Shirazy di era tahun 2000-an.

Dari segi keIslaman, Buya Hamka memiliki ilmu yang dalam. Beliau berguru kepada para tokoh Islam seperti HOS Cokroaminoto, Ki Bagus Hadikusumo, dan lain-lain termasuk dari ayahnya H. Abdul Karim Amrullah alias Haji Rasul, seorang ulama besar pembaharu Islam di tanah Minang, yang mendirikan Sumatra Thawalib, sekolah Islam modern pertama di Indonesia. Serta hasil merantau dan belajar ke Mekkah. Beliau menulis buku “Tasawuf Modern”, sebagai usahanya menyerukan tasawuf positif, mengingat ada kecenderungan sebagian umat Islam menganggap tasawuf sebagai jalan untuk mengasingkan diri dari kehidupan dunia yang penuh dosa. Tidak heran beliau diangkat menjadi penasehat agama oleh pimpinan militer Jepang di Sumatera Timur.

Seandainya Buya Hamka hidup di zaman now ini, mungkin beliau akan se-viral Atta Halilintar dan Ria Ricis. Dan dari sisi keIslaman, kelihatannya beliau jauh lebih viral daripada ustadz Abdus Somad dan ustadz Adi Hidayat. Menjelang akhir hayatnya Buya Hamka aktif berdakwah di Masjid Agung Al-Azhar, rutin berceramah di radio dan televisi, serta merampungkan Tafsir Al-Azhar. Perjalanan hidup beliau juga penuh dengan cobaan dan tantangan. Sebagaimana digambarkan di awal film, Buya pernah dipenjara di rumah tahanan Tjimatjan oleh rezim Soekarno yang pernah menjadi kawan seperjuangan.

Sungguh banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari perjalanan hidup Buya Hamka. Semoga Allah membalas kebaikan dan jasa beliau kepada bangsa dan umat ini. Aamiiin.

FB20230425

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun