Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Efektif Mengembangkan Bisnis

31 Maret 2022   08:23 Diperbarui: 31 Maret 2022   08:34 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#TeladanKami 20

Sumber : https://www.123rf.com/photo_28415765_best-of-the-best-icon.html

​​Cara Efektif Mengembangkan Bisnis

Setelah paham bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang kaya tapi memilih zuhud, dan dalam mencari kekayaan itu ada ilmunya alias sunnatullahnya, maka menjadi penting bagi kita untuk tahu cara mendapatkannya.

Petunjuk pertama terkait bisnis. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa peluang terbesar mendapatkan kekayaan itu dengan bisnis atau perdagangan.

Petunjuk kedua terkait soal kapasitas.
Rezeki itu ibarat air hujan. Masing-masing berupaya menampung air hujan tersebut. Ada yang menampung dengan gelas atau gayung. Ada yang sanggup menampung dengan ember besar. Tapi ada pula yang hanya sanggup menampung dengan telapak tangannya, akibatnya air bocor dan segera habis. Tapi sebaliknya ada yang mampu menangkap air hujan tersebut dengan membuat kolam atau bahkan bendungan. Mereka itulah para milyarder atau konglomerat.

Jadi caranya adalah dengan memperbesar kapasitas pribadi. Bisa dengan belajar, tingkatkan pendidikan, keterampilan, pengalaman, jaringan, skill bahasa asing, dll.
"Masalah tidak akan menjadi masalah kalau kapasitas kita lebih besar dari masalah". Demikian pernyataan Kang Dewa, salah seorang pakar digital marketing. Soal ujian SMA bagi anak SMP terlebih lagi anak SD itu masalah. Masalah besar bahkan, karena kapasitas mereka belum sampai. Sebaliknya bagi mahasiswa S1, S2 atau S3 itu tidak jadi masalah, karena kapasitas mereka jauh lebih besar, mereka pernah menjalaninya dan melewati masalah tersebut.

Lalu bagaimana cara untuk mengembangkan bisnis? Kalau kita mengamati para konglomerat, khususnya generasi awal pembangun bisnis, kita akan menemukan 2 hal penting:
1) Mereka punya alasan yang sangat kuat.
2) Mereka punya banyak jam terbang. Umumnya mereka sudah magang bisnis sedari kecil di toko atau usaha dagang milik orang tua mereka, jadi sudah banyak pengalamannya dan sense bisnisnya sudah terasah.

Alasan yang sangat kuat ini bisa menjelaskan mengapa pada umumnya orang imigran/pendatang dan orang minoritas itu lebih sukses. Mengapa? Karena mereka lebih 'struggle', mereka tidak punya keluarga besar atau sanak saudara yang akan membantu mereka setiap saat. Mereka juga tidak punya warisan tanah dari orang tua mereka yang bisa dijual di saat sulit. Jadi mereka terpacu untuk 'struggle' dan sukses berdiri di atas kaki mereka sendiri.

Tentang jam terbang, sudah banyak diketahui bahwa pengalaman akan membawa kemenangan. Malcolm Gadwell menyebutkan bahwa untuk menjadi ahli diperlukan sekitar 10.000 jam. Ada juga versi lain dari orang IT yang menyebutkan hanya perlu 5.000 jam. Tapi tetap saja 10.000 atau 5.000 jam itu lama banget. Kalau dihitung belajar 8 jam per hari dan dilakukan setiap hari, maka total waktu yang dibutuhkan adalah 3.42 tahun. Lama nian. Adakah cara lebih cepat dan efektif? 

Ya ada! Belajarlah bisnis dari mereka yang sudah berpengalaman dan terbukti sukses. Bahkan lebih baik lagi kalau bisa bekerja sama dengan mereka. Jauh lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan memulai bisnis dari nol dan sendirian. Ini jauh lebih berpeluang untuk sukses karena ada bimbingan dari para mentor.

Kesimpulannya, kalau mau sukses berbisnis, maka merantaulah.
Kalau tidak mungkin merantau, maka perbanyaklah jam terbang berbisnis. Jangan sia-siakan waktu, berbisnislah dari sekarang.
Kalau mau lebih cepat sukses, carilah guru/mentor/master/maestro/ahli-nya yang sudah terbukti sukses untuk belajar bisnis dari mereka.
Dan akan lebih baik lagi kalau bisa ajak kerjasama bisnis dengan mereka.

"Bertanyalah kepada ahli ilmu jika kamu tidak mengerti" (QS 21:7)

"Berkumpul dengan penjual minyak wangi, maka kita akan kebagian berkahnya. Dapat minyak wangi gratis kah, ilmu/peluang bisnis minyak wangi kah... minimal kebagian bau harum minyak wanginya." (Al-Hadits)

Ilmu MBBKM (Tung Desem Waringin)
"Learn from Maestro" (Lendo Novo)

FB20220108

https://teladankami.blogspot.com/2022/02/cara-efektif-belajar-bisnis.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun