Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mungkinkan Kita Unggul atas Nabi Muhammad?

12 Maret 2022   21:16 Diperbarui: 12 Maret 2022   21:27 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#TeladanKami 15

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Taqi_ad-Din_Muhammad_ibn_Ma'ruf

Mungkinkah Kita Unggul atas Nabi Muhammad?

Kita sudah mengetahui bahwa Nabi Muhammad adalah sosok yang amat sangat sempurna. Dari segi iman/aqidah, ibadahnya, akhlaknya, perjuangan dakwahnya.... bahkan dari segi Leadershipnya.
Di semua segi itu beliau sangat unggul...amat sangat jauh di atas kita.

Lalu yang jadi pertanyaan adalah, apa mungkin ada bidang yang kita bisa unggul atas beliau?

Kalau kita kaji lebih mendalam... sepertinya ada. Ya. Yakni bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Baginda nabi tidak bisa komputer atau naik motor bahkan naik sepeda... Tapi...tunggu dulu. Hal ini adalah sangat wajar mengingat di masa itu masih belum ada komputer... jangankan komputer, wong listrik aja belum dikenal.

Namun, kalau dibandingkan dengan pengetahuan umatnya di masa itu, ternyata ada betulnya. Ternyata sangat mungkin umatnya yang orang biasa bisa jadi lebih unggul dari beliau.
Suatu saat beliau pernah ditanya oleh seorang rakyatnya tentang masalah pertanian, yakni soal penyerbukan pohon kurma, maka beliau menjawab, "Kalian lebih tahu urusan dunia kalian".
Nah! Untuk soal ilmu pengetahuan dan teknologi, Nabi Muhammad cukup rendah hati dan mengakui kalau ummatnya mungkin lebih tahu.

Jadi kita ummatnya sangat mungkin bisa unggul dari Nabi, yakni di bidang IPTEK. Namun ironisnya saat ini ummat Islam masih ketinggalan di bidang IPTEK dari bangsa-bangsa lain.

Padahal, faktanya ummat Islam pernah unggul di bidang ini di abad pertengahan dengan munculnya tokoh-tokoh IPTEK seperti:


*Jabir Ibnu Hayyan, ahli kimia yang pertama kali memisahkan alkemi(kimia) dari magic, dan menemukan asam sulfat, klorida, nitrat serta alkali.
*Al-Khowarizmi, ahli matematika yang memperkenalkan angka Hindu-Arab dan konsep aljabar, dan kemudian hari namanya diabadikan menjadi istilah algoritma.
*Ibnu Sina atau Avicena, ahli kedokteran yang bukunya 'Al-Qanun fi al-Tibb' atau 'Canon of Medicine' masih jadi referensi di bidang kedokteran di Barat sampai dengan abad 18.
*Az-Zahrawi, ahli kedokteran bedah yang peralatan bedah temuannya seperti pisau bedah, sendok bedah, dll, masih dipakai di operasi bedah saat ini.
*Ibnu Haitham atau Alhazen, ahli fisika dan matematika yang penelitiannya tentang optik menjadi prinsip dasar mata dan kamera dan jadi rujukan di bidang fisika optik.
*Abu 'Ubaid Al-Qasim, ahli ekonomi yang bukunya 'Al-Amwal' menjadi inspirasi Adam Smith menuliskan buku 'The Wealth of Nations'.
*Al-Jaziri, ahli teknologi rekayasa yang membuat jam gajah sebagai penentu waktu standar yang paling canggih di zamannya.
*Maryam Al-Astrulabi, ilmuwan wanita ahli astronomi yang membuat alat pengukur astrolabe yang sangat berguna di bidang astonomi.
*Fatimah Al-Fihri, wanita pendiri Universitas al-Qarawiyyin di Fez Maroko tahun 859 M, yang dicatat oleh Guiness Book of World Records sebagai kampus tertua di dunia, jauh sebelum lahirnya Universitas al-Azhar Mesir, University of Bologna Italia, University of Paris Prancis dan Oxford University Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun