Mohon tunggu...
Aftita Alvi Pratiwi
Aftita Alvi Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aftita Alvi Pratiwi Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung

Aftita Alvi Pratiwi Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Sastra Indonesia di SMP Muhammadiyah 05 Cepiring

28 Desember 2022   21:30 Diperbarui: 28 Desember 2022   21:48 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Penulis : Ibu Dr. Evi Chamalah S.Pd., M.Pd (Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung) 

Aftita Alvi Pratiwi (Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2021/2022, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung)

Setiap Sekolah pasti mempunyai penerapan pembelajaran yang berbeda-beda meskipun kurikulum sudah ditetapkan oleh pemerintah akan tetapi cara penyampaian atau penerapannya bisa saja berbeda. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor kurikulum seperti KTSP, Kurikulum 2013, dan Kurikulum Merdeka. Yang Saya bahas sekarang adalah Kurikulum 2013 atau biasanya disingkat menjadi Kurtilas/K13. 

Berdasarkan dari kemendikbud Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Adapun Cara Penerapan dan Proses Mengajarkan Pembelajaran Sastra Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Sastra Indonesia di SMP Muhammadiyah 05 Cepiring, yakni : 

(1) kemampuan mengapresiasi sastra yang dapat dilakukan melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra, menonton hasil sastra, dan membaca hasil sastra berupa puisi, cerita pendek, novel, dan drama 

(2) kemampuan berekspresi sastra dilakukan melalui kegiatan melisankan hasil sastra, dan menulis karya cipta sastra berupa puisi, cerita pendek, novel, dan drama 

(3) kemampuan menelaah hasil sastra yang dapat dilakukan melalui kegiatan menilai hasil sastra, meresensi hasil sastra, dan menganalisis hasil sastra. Untuk itu, dapat disimpulkan tiga komponen yang dimaksud, bahwa siswa diharapkan mampu mengapresiasi sastra melalui mendengarkan karya sastra dengan menonton, membacakan, menulis, dan menelaah. 

Sehingga keberhasilan metode yang digunakan oleh guru dapat ditentukan dari kreatifitas seorang guru untuk mampu merancang metode yang bervariasi Guru setidaknya harus memiliki 5 kreativitas : 

(1) kreativitas untuk menyadarkan, menunjukkan, dan meyakinkan siswa bahwa dengan membaca sastra akan diperoleh berbagai manfaat; guru dapat membimbing memahamkan siswa bahwa sastra memiliki aspek pragmatik yang bersifat sweet and useful, nikmat dan sekaligus memberi manfaat 

(2) kreativitas untuk menyadarkan, menunjukkan, dan meyakinkan siswa bahwa sastra itu menarik 

(3) kreativitas untuk memilih strategi pembelajaran sastra yang cocok dengan situasi dan kondisi, apa pun strategi pembelajaran yang dipilih haruslah tetap memperlakukan siswa secara humanistik dan memberi kesempatan untuk secara langsung dan sering membaca teks-teks kesastraan 

(4) kreativitas memilih dan atau mengadakan teks bahan pembelajaran sastra; guru harus dapat mempertimbangkan bahwa tidak semua buku teks sastra sesuai dengan keadaan siswa yang akan dibelajarkan; dan 

(5) kreativitas menilai hasil pembelajaran siswa. Usaha peningkatan daya apresiasi siswa dalam kegiatan pembelajaran harus pula diimbangi oleh penilaian yang mendukung, khususnya tentang hasil belajar apa yang dinilai dan bagaimana cara menilainya. 

Membentuk Diskusi 

(1) memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh siswa, 

(2) memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing,

(3) memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai, 

(4) membantu siswa belajar secara teoritis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah, 

(5) membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya (orang lain), 

(6) membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan masalah dilihat baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah, 

(7) mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun