Mohon tunggu...
Aftina Husna
Aftina Husna Mohon Tunggu... -

Lulusan fakultas psikologi... Hobi membaca, menulis, melukis, main gitar, dan jalan-jalan... Kegemaran: buku bagus, kue, permen, teman baru, dan kerja keras. I love life, life loves me!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjadi Api

27 Desember 2011   15:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...mereka yang dicecar hinaan mereka yang digebuk, dijambak, ditembak mereka yang deras darah dan air mata bercucuran mereka yang mengelana dalam kehidupan tanpa naungan mereka yang tenggelam, terkubur, tergusur mereka yang terduduk dan gemetar di bawah hujan mereka yang menengadahkan tangan mereka yang melintasi dunia sebagai barang, dagangan, buangan mereka yang belajar mengatakan kata ampun atau tuan mereka yang berada dalam ketelanjangan mereka yang lelap dengan rasa pahit, sakit, sulit mereka yang kemudian berani memilih kematian... Selalu menjadi api! Selalu menjadi api! Selalu menjadi api! Dan aku terbakar! Aku dibakar sebuah perasaan: Penderitaan manusia adalah kutukan dan manusia asyik bermain-main dengannya.

27.12.11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun