Mohon tunggu...
Muhammad Ilham
Muhammad Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Muhammad Ilham seorang mahasiswa tingkat akhir universitas Haluoleo Kendari Sulawesi tenggara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lika Liku Darurat Sampah Kota Kendari

27 Desember 2024   13:23 Diperbarui: 27 Desember 2024   13:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Permasalahan sampah sepertinya tidak ada habisnya karena sudah banyak kasus tentang permasalahan sampah ini dan dampaknya terhadap lingkungan sangat banyak. Salah satunya yang terjadi di kota Kendari, Sulawesi Tenggara nah, yang sering terjadi adalah banyaknya pengendara singgah di pinggir jalan baik itu roda dua dan roda empat untuk membuang sampah di pinggir jalan dan akhirnya menumpuk.

Kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di satu titik yang ada di kota Kendari tapi ada banyak titik di sepanjang jalan kota Kendari, dan ironisnya sampah yang menumpuk di pinggir jalan bukannya jadi himbauan buat masyarakat agar mengambil sampah tersebut dan membuang pada tempatnya melainkan menjadikan sampah yang di pinggir jalan itu sebagai tempat pembuangan sementara.

Untuk mengatasi masalah sampah yang semakin meresahkan di Kota Kendari, dibutuhkan pendekatan yang lebih sistematis dan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi dan mengelola masalah sampah di Kota Kendari:

1. Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah

Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah menyediakan lebih banyak fasilitas tempat sampah yang tersebar di tempat-tempat strategis, seperti sepanjang jalan utama, pasar, dan kawasan tempat berkumpulnya masyarakat. Tempat sampah yang cukup akan mempermudah masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, pemerintah dapat memasang tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik guna memudahkan proses daur ulang.

2. Edukasi dan Sosialisasi kepada Masyarakat

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah (NGO) dapat meningkatkan kampanye edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampak buruk dari pembuangan sampah sembarangan. Sosialisasi ini dapat dilakukan melalui berbagai media, baik itu media sosial, poster, maupun program-program langsung di lapangan seperti seminar dan pelatihan. Mengedukasi masyarakat tentang cara memilah sampah dan manfaat daur ulang dapat mengurangi volume sampah yang dibuang sembarangan.

3. Penerapan Sistem Sanksi yang Tegas

Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi kepada pelaku pembuangan sampah sembarangan dapat memberikan efek jera. Penerapan denda atau hukuman sosial bagi para pelanggar dapat meminimalisir kejadian serupa di masa depan. Selain itu, pemerintah perlu memastikan bahwa penegakan hukum terkait kebersihan lingkungan berjalan dengan konsisten, sehingga masyarakat merasa ada kepastian hukum dalam menjaga kebersihan.

4. Program Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas

Masyarakat Kendari bisa dilibatkan lebih aktif dalam mengelola sampah melalui program-program berbasis komunitas, seperti program bank sampah yang sudah terbukti efektif di beberapa daerah. Masyarakat dapat mengumpulkan sampah plastik dan sampah lainnya yang dapat didaur ulang untuk ditukar dengan barang-barang yang bermanfaat. Program semacam ini dapat mengurangi sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

5. Pemanfaatan Teknologi untuk Pengelolaan Sampah

Teknologi juga bisa menjadi solusi dalam mengelola sampah secara lebih efisien. Misalnya, penerapan aplikasi untuk pelaporan sampah atau titik-titik sampah yang perlu dibersihkan bisa mempermudah koordinasi antara masyarakat dan pemerintah. Selain itu, teknologi dapat dimanfaatkan dalam hal daur ulang, seperti pengolahan sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis, atau pengelolaan sampah organik menjadi kompos yang bisa digunakan untuk pertanian.

6. Kolaborasi dengan Sektor Swasta

Perusahaan swasta juga bisa dilibatkan dalam pengelolaan sampah melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada kebersihan dan pengelolaan sampah. Misalnya, perusahaan dapat membantu dalam penyediaan tempat sampah, atau bekerja sama dalam program daur ulang. Selain itu, mereka juga bisa berperan dalam mengedukasi karyawan dan pelanggan mereka untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah.

7. Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah yang Ramah Lingkungan

Salah satu solusi jangka panjang adalah membangun fasilitas pengolahan sampah yang ramah lingkungan, seperti tempat pembuangan akhir (TPA) yang dapat mengolah sampah menjadi energi atau produk lainnya. Selain itu, fasilitas pengelolaan sampah ini juga dapat dilengkapi dengan fasilitas daur ulang yang efektif, yang dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang secara sembarangan dan memperpanjang umur TPA.

8. Gerakan Gotong Royong dan Kegiatan Bersih-Bersih

Gerakan gotong royong atau kegiatan bersih-bersih di tingkat kelurahan atau komunitas dapat membantu membersihkan lingkungan secara langsung dan melibatkan masyarakat dalam menjaga kebersihan. Kegiatan ini juga bisa dijadikan ajang untuk sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mempererat hubungan sosial antarwarga.

Dengan solusi-solusi ini, diharapkan Kota Kendari dapat mengurangi masalah sampah yang selama ini menghantui. Tentunya, pencapaian ini membutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta agar tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Hanya dengan kesadaran kolektif dan upaya yang konsisten, kita bisa mewujudkan Kendari yang bebas dari masalah sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun