A. Arab Pra-Islam
Bangsa Arab pada masa pra-Islam disebut Arab jahiliyah, karena pada masa ini bangsanya masih belum berperadaban, bodoh, dan tidak mengenal/mengetahui aksara. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada satupun dari mereka (penduduk masyarakat Arab) tidak mampu membaca dan menulis. Hal ini terbukti dari sebagian sahabat Nabi SAW sudah sanggup membaca dan menulis sebelum mereka masuk Islam. Ibnu Saad berkata, "Bangsa Arab jahiliyah (pra-Islam) menilai bahwa orang yang sempurna yaitu orang yang dapat menulis, melempar panah, dan berenang". Bahkan Ibnu Habib al-Baghdadi sempat menulis nama-nama bangsawan pada masa jahiliyah dan permulaan Islam. Hanya saja, pada zaman ini baca tulis belum menjadi tradisi, dan tidak dinilai penting, tidak pula menjadi tolak ukur kepintaran, dan kecendikiaan seseorang.
 Simenanjung Arabia terletak pada Asia sebelah Barat Daya dengan luas 1.027.000 mil persegi. Tempat ini merupakan salah satu tempat terpanas di dunia karena sebagian besarnya ditutupi oleh padang pasir. Tidak ada sungai melainkan hanya lembah-lembah yang digenangi air di waktu musim hujan. Simenanjung ini mempunyai 2 bagian tempat, yaitu daerah pedalaman dan daerah pantai.Â
Asal-Usul Adanya Bangsa Arab yang salah satunya berawal dari Ras Samiyah, yang merupakan asal dari ras bangsa Arab. Dalam ras ini, bangsa Arab memiliki 2 suku, yaitu suku Arab Al-Baidah (kaum 'Ad dan Tsamud; bangsa Arab yang sudah punah), dan suku Arab Al-Baqiyah (keturunan Qahthan dan Adnan; bangsa Arab yang masih hidup). Di Arab, daerah yang paling subur untuk bertani adalah Yaman & Siria. Dua tempat ini menjadi pusat perjalanan dagang orang Quraisy (Makkah) pada masa jahiliyah. Mereka melakukan perjalanan ke Yaman ketika musim dingin, dan pada musim panas pergi ke Siria. Tanah yang gersang dan tandus di Jazirah Arab berdampak terhadap bentuk fisik, juga karakter penduduknya. Fisik yang kekar dan kuat, dan karakternya terdapat dua watak khusus yaitu watak positif dan negatif. Watak positif seperti kedermawanan dan keberanian (pahlawan). Sedangkan watak negatifnya yaitu suka berperang, sombong, dan penjudi.Â
Mayoritas dari bangsa Arab pada masa jahiliyah menyembah berhala, dan minoritas dari mereka merupakan orang Yahudi (Yastrib), Kristen Najran (Arabia Selatan), dan Hanif (Makkah).Amru bin Luhay merupakan orang yang pertama kali membawa agama berhala dari Siria ke Makkah, kemudian diterima oleh Bani Khuza'ah (keturunan Amru) sebagai agama baru. Ketika masa Bani Khuza'ah, menyembah berhala berkembang pesat yang menjadikan agama tersebut sebagai mayoritas pada kalangan penduduk Makkah.
Orang Israel (Palestina) membawa agama Yahudi ke Semenanjung Arabia dan menentap di Yaman, Khaibar, dan Yastrib. Sedangkan suku-suku sebelah utara Jazirah Arab menganut agama Kristen yang dikembangkan oleh para pendeta kerajaan Bizantium dan sebelah Selatan Jazirah Arab, Najran (Yaman), juga menganut agama Kristen yang datang dari Ethiopia (kerajaan Habsyi).Orang Badwi yang menyembah pohon, bulan dan bintang sebagsi pengatur kehidupan mereka. Namun, adapun perorangan meninggalkan agama menyembah berhala yaitu orang yang sudah percaya akan adanya Tuhan YME juga haru kebangkitan. Perorangan tersebut ialah Waraqah ibn Nanfal (orang tua yang hafal Injil; percaya dan yakin bahwa Nabi Muhammad merupakan nabi yang disebut dalam kitab suci).Â
Terdapat banyaknya pergantian pemerintahan ketika pra-Islam, karena seringnya peperangan dan wafatnya pemimpin pemerintahannya, dan berakhir pada pemerintahan Abdul Muthalib. Pada masa pemerintahan Abdul Muthalib, terjadi dua peristiwa penting yaitu:
1.Digali kembali air zam-zam yang dahulu ditimbun oleh bani Jurhum ketika meninggalkan Makkah. Tempat penggaliannya melalui petunjuk mimpi Abdul Muthalib yang berada di antara 2 berhala (Al-Ilah dan Al-Iraf) yang sangat dihormati orang Makkah pada saat itu.
2.Abrahah (gubernur Habasyah;Kristen) pergidari Yaman ke Makkah, ia hendak menghancurkan atau memindahkan Ka'bah ke Yaman. Dia beserta pasukannya datang mengenderai gajah, sehingga tahun ini disebut tahun Gajah. Namun penyerangan ini gagal karena burung Ababil menghancurkan tentara bergajah itu, dan pada tahun inilah Nabi Muhammad dilahirkan.
Dari segi ekonomi, kegiatan perdagangan orang Arab meliputi laut dan darat pada masa pemerintahan kerajaan Saba' dan Himyar di Yaman (Jazirah Arab selatan).Makkah merupakan jalur persilangan ekonomi internasional, yaitu menghubungkan Makkah ke Abysinia, menuju Afrika Tengah. Dari Makkah ke Damaskus seterusnya ke daratan Eropa. Selain itu juga dari Makkah ke aden melalui laut menuju ke India, Nusantara, hingga Canton (al-Haddad). Hal ini menyebabkan masyarakat Makkah memiliki peran bagus untuk berpartisipasi.
B. Periode Makkah (610 -- 622 M)
Sebelum Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul, ada 2 kegiatan yang dilakukan Nabi Muhammad ketika masih kecil atau sebelum menjadi Rasul:
Pertama, mengembala kambing ketika tinggal bersama ibu susunya di desa, Halimahtus Sa'diyah.
Kedua, ikut berdagang ketika tinggal bersama pamannya (Abu Thalib)ke negeri Siria, sampai bertumbuh dewasa dan dapat mengelolanya sendiri.
Saat remaja, Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-Amin yang berarti orang yang jujur, rendah hati, pemaaf, dan pemberani. Ketika berumur 25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Siti Khadijah (40 tahun) dengan mahar 20 ekor unta. Mereka hidup bahagia sampai di akhir hayat Khadijah. Setelah Siti Khadijah wafat, Nabi Muhammad menikah dengan 10 perempuan yang tentunya tidak bersamaan waktunya. Kesebelas perempuan yang telah dinikahinya disebut Ummul Mu'minin.
Ketika umur 35 tahun, beliau sudah bisa menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin. Terbukti ketika kaum Quraisy bertengkar karena saling merasa lebih berhak untuk meletakkan kembali Hajar Aswad, Nabi Muhammad menjadi pilihan tengahnya agar di antara kaum Quraisy berdamai. Karena hal ini, Beliau semakin dikenal di antara penduduk Makkah.
Mendekati usia 40 tahun, setiap perbulannya, Beliau bersemedi (diam diri) di Gua Hira untuk merenungi alam ciptaan-Nya. Dan di usia 40 tahun, Nabi Muhammad pertama kali didatangi Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah berupa QS. Al-Alaq 1-5 dan sebagai bukti bahwa Nabi SAW telah resmi pengangkatan menjadi rasul. Khadijah (sang istri) yang ada bersama Rasulullah langsung memeluk dan memberikan ucapan selamat kepada-Nya atas kenabiannya.
Malaikat Jibril memberikan Wahyu kedua berupa QS. Al-Mudatsir: 1-7 setelah 2 tahun terputusnya Wahyu pertama. Dengan turunnya Wahyu kedua ini, Rasulullah mulai wajib berdakwah.
Pada periode Makkah ini terbagi 2 tahap dakwah yang dilakukan Rasulullah, yaitu tahap rahasia/sembunyi-sembunyi, dan tahap terang-terangan.
a. Sembunyi-sembunyi
Rasulullah menggunakan tahap ini karena Islam (kaumnya) pada saat itu masih kecil, dan beliau takut jika dakwahnya tidak dilakukan sembunyi-sembunyi maka akan diganggu oleh orang-orang kafir Makkah. Jadi beliau melakukan dakwah hanya kepada keluarga dan sahabat dekatnya, bertempat di rumahnya sendiri. Beliau memulai dakwah terhadap keluarga (istri) dan 7 para sahabat dekatnya yang disebut assabiqunal awwalun (golongan pertama orang masuk Islam). Doktrin Rasulullah krtika dakwahnya tahap sembunyi-sembunyi ialah mengajak umatnya untuk bertauhid yaitu yakin terhadap Allah dengan atas keyakinan penuh.
Selama 3th melakukan dakwah secara rahasia/sembunyi-sembunyi, Rasulullah berhasil memuallafkan (mengajak dan memasukkan) orang ke dalam agama Islam sebanyak 40 orang. Semakin banyak yang masuk Islam sehingga kemudian Rasulullah mendapatkan perintah dari Allah swt. untuk melanjutkan dakwahnya secara terang-terangan, sebagaimana turunnya QS. Al-Hijr: 94.
b. Terang-terangan
Rasulullah melakukan dakwah dengan tahap terang-terangan ini dimulai pada tahun 4 kenabian (setelah mendapatkan wahyu/perintah dari Allah berupa QS. Al-Hijr: 94). Dakwah dengan tahap ini menimbulkan pertentangan dari kaum Quraisy. Tetapi pengikut Rasulullah semakin hari semakin bertambah yang terdiri dari kaum wanita, kaum budak/bekas budak, pekerja, dll. Akan tetapi, pengikut Rasulullah banyak yang disiksa oleh kaum Quraisy, terutama dari kaum miskin/kaum yang lemah.
Kaum Quraisy menentang/sukar dengan dakwah Nabi secara bertahap:
1.Dengan cara membujuk, karena kekuatan Nabi memiliki kekuatan yang terletak pada perlindungan Abu Thalib yang memiliki peran penting dalam kaum mereka. Kaum Quraisy meminta Abu Thalib memberiksn pilihan kepada Rasulullah SAW agar memilih kaumnya atau memerintahkan keponakannya supaya berhenti berdakwah atau jika tidak, Abu Thalib harus menyerahkannya kepada kaum tersebut untuk dibunuh. Abu Thalib berharap Muhammad menghentikan dakwahnya, namun tidak, Muhammad menolaknya.
2.Dengan cara mengintimidasi. Cara ini disebabkan karena ketika memakai cara membujuk tidak berhasil, sehingga para pemimpin Quraisy melakukan tindakan kekerasan. Sebagaimana para budak yang masuk Islam disiksa dengan kejam oleh majikannya. Bahkan pemimpin kaum Quraisy menyuruh tiap keluarga untuk menyiksa anggota keluarganya yang masuk Islam agar kembali murtad. Namun, cara ini ternyata tidak mempengaruhi dakwahnya Rasulullah alias gagal.
3.Dengan cara membloikot seluruh keluarga Bani Hasyim. Cara memboikot ini berlangsung mulai dari tahun ke-7 sampai 10 kenabian (menjelang paman dan Khadijah wafat). Banyak dari Bani Hasyim yang wafat karena kelaparan. Namun berhenti juga karena rasa kasihan dari pemimpin Quraisy.
C. Masa Pertumbuhan Peradaban Islam
Masa pertumbuhan peradaban Islam terjadi ketika Rasulullah dan para Khulafaur Rasyidin menjadi khalifah/pemimpin. Pada masa Rasulullah, masa pertumbuhan ini terbagi menjadi 2 periode, yaitu periode Makkah dan Madinah. Setelah masa Rasulullah selesai, terganti dan tertambahlah masa pertumbuhan peradaban Islam oleh Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali).
A.Masa Rasulullah
Peradaban Islam dimulai dari masa Rasulullah berusia 40th (sekitar 7 Masehi) melalui 2 periode:
1.Periode Makkah
Pada periode Makkah ini terbagi 2 tahap dakwah yang dilakukan Rasulullah, yaitu tahap rahasia/sembunyi-sembunyi, dan tahap terang-terangan.
2.Periode Madinah
Rasulullah melakukan dakwah di Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari (Cholil, 2006: 83). Tentu ada alasan berhijrah dan memiliki rencana yang  sangat matang bagi Rasulullah, diantaranya:
a.Penduduknya sangat dekat dengan agama Samawi
b.Penduduk Yasttrib akan melindungi Rasulullah ketika kaum Yahudi mengusik
c.Suku Aus dan Khazraj sedang mengalami permusuhan yang akut, jadi mereka masuk Islam agar merasa terlindungi karena banyaknya pengikut.
B.Masa Khulafaur Rasyidin
Khalifah merupakan pemerintahan/kepemimpinan manusia yang sesuai dengan kebenaranNya (Abul A'la Maududi). Tidak ada pesan khusus dari Nabi, namun kaum Anshorlah yang paling banyak berjasa terhadap Islam. Jadi, setelah adanya pertemuan kaum Anshar di Saqifah Banii Sya'idah, mereka menyimpulkan bahwa yang akan menggantikan posisi Rasul sebagai Pemimpin Negara bersal dari kaum Anshor.
Sebelum terpilihnya khalifah, terdapat perdebatan yang sengit anatara kaum Anshor dan Muhajirin. Abu Bakar mengemukakan kelebihan kaum Muhajirin, dan mengajukan 2 kandidat dari Quraisy, yaitu Umar bin Khattab dan Ubaidah Al-Jarrah. Namun, Umar langsung menepis pendapat Abu Bakar dan mengajukan Abu Bakar sebagaii  pengganti yang cocok karena ia adalah kepercayaan Rasulullah (As-Shiddiq) semasa hidupnya. Ketika saat itu juga, Umar, Ubaidah, dan para sahabat lainnya membaiat Abu Bakar. Maka  dari sinilah Abu Bakar menjadi Khalifah pertama pada masa 632-634 M.
Setelah Abu Bakar, Umar bin Khattab menggantikan posisi Abu Bakar sebagai Khalifah di masa pemerintahan 634-644 M. Umar merupakan khalifah pengganti Abu Bakar. Hal ini terjadi karena beliau (Abu Bakar) berwasiat di akhir hayatnya, yang menunjuk Umar sebagai pemimpin/penerusnya. Beliau memerintahkan umatnya agar patuh pada sahabatnya; Umar, serta berharap Umar tidak berubah atau tetap menjadi orang baik dan bertanggung jawab seperti yang Abu Bakar kenal sepanjang hidupnya. Kekukuhan dan ketidakegoisan Umar yang membuat kaum muslimin membaiatnya sebagai pemimpin. Pada zaman ini, trlah terjadi perang Yarmuk (Agustus 636M) karena kaum Romawi kalah di perang sebelumnya dan ingin menyerang kembali pada kaum muslimin. Terjadi pula perang Qadisiyah, dan merebut Mada'in (Ibukota Persia), serta menaklukan Iran, Mesir.
Utsman merupakan khalifah ke-3 dalam Islam pada tahun 644-656 M, menggantikan Umar bin Khattab yang terbunuh oleh budak (Abu Lu'luah). Beliau anak dari seorang ibu yang bernama Arwa' ibn Kuraiz dan ayahnya bernama Affan ibn Abi Al-'Ash. Ia merupakan Khulafaur Rasyidin dengan masa kekuasaan terlama. Suara masyarakat pada saat itu cenderung memilih Utsman menjadi khalifah ketiga. Maka diangkatlah Utsman yang berumur 70 tahun menjadi khalifah ketiga dan yang tertua.
Utsman merupakan salah satu kandidat di antara 6 orang yang dipilih oleh Umar sebagai penggantinya. Ia terpilih menjadi khalifah karena hasil dari musyawarah yang dilakukan oleh tim/panitia yang dibentuk Umar (Dewan Syura': Utsman, Ali, Thalhah, Abdurrahman bin `Auf, Zubair, dan Sa`ad bin Abi Waqqash). Utsman dipilih dan dibaiat oleh Abdurrahman ibn Auf, kemudian disusul dengan Ali ibn Abi Thalib yang disaksikan seluruh kaum muslimin yang ada di sana.
Ali menjadi khalifah ke-4 sebagai pengganti Utsman yang telah wafat karena dibunuh oleh pemberontakan. Ia terpilih karena hasil keputusan siding yag dilakukan oleh dewan formatur. Awalnya Ali tidak mau/menolak atas keputusan itu, tetapi Ia jadi mengambil jabatan tersebut karena hasil bujukan (dibaiat secara missal/paksaan oleh Zubair dan Thalhah) dan disaksikan Veteran Perang Badar dan penduduk Madinah.Â
Ali merupakan sahabat Nabi yang sangat pemberani. Ia mengikuti seluruh perang Sabil keciali perang Tabuk karena ia sedang berada di Maadinah. Pada masa pemerintahan Ali, Ali memberhentikan semua gubernur yang diangkat Utsman salah satunya Muawiyah, dan mengangkat beberapa pejabat baru. Pengawasan pada pemerintahan ini sangat ketat agar tidak adanya lagi penyelewengan dari para pejabatnya. Pada masa pemerintahan ini, Ali berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan mendirikan pemukiman militer di perbatasan Syria serta membuat benteng udara di perbatasan Parsia.
Pada tahun 661M, ba'da shalat subuh, Ada seseorang bernama Abdurrahman bin Muljam membunuh Ali. Ia merupakan orang yang diduga kuat membunuh Ali karema ia adalah salah seorang dari kelompok Khawarij yang memang membenci Ali semenjak dari peristiwa tahkim.Â
D. Pembentukan Masyarakat Madinah
Dahulu, masyarakat Madinah terdiri dari 2 suku besar; Suku Aus dan Khazraj, serta suku-suku bangsa Yahudi. Aus & Khazraj sama seperti masyarakat Makkah; menyembah berhala yang bernama berhala manata. Sedangkan bangsa Yahudi menganut agamanya sendiri. Setelah masyarakat Arab (Aus & Khazraj) mengetahui ajaran agama Yahudi tentang kelebihan menganut agamanya itu menjadi factor agama Islam lebih mudah diterima dan dianut para anggota suku tersebut after bertemu Rasulullah.
Selain 2 suku besar tersebut, ada suku/kabilah kecil yang bernama suku Judham dan Udhra menganut agama Masehi/Kristen. Masyarakat Madinah lebih cenderung dengan sifat majemuk. Dengan sifat kemajemukannya, inilah salah satu Rasulullah hijrah ke Madinah, juga tidak lain karena adanya factor atau pemanis, yaitu bai'at-bai'at (janji setia) yang sebenarnya hanya daerah yang tidak ada menariknya bagi penduduk/suku lain.
Di Yastrib, Rasulullah merasa gembira karena suasana di sana sangat kondusif. Hal ini disebabkan suku Aus dan Khazraj telah muallaf dan sanggup menerima Rasulullah serta dakwahnya. Terdapat tiga gelombang dari suku tersebut untuk memeluk agama Islam.
Gelombang I (10 kenabian); ketika beberapa dari 2 suku tersebut ke Makkah untuuk berziarah ke Baitullah. Kemudian mereka disambut oleh Rasulullah dan bertemu di Aqabah untuk bersyahadat (masuk islam).
Gelombang II (12 kenabian atau 621 M), 12 lki-laki dan 1 perempuan. Mereka bertemu dengan Nabi Muhammad dan membuat perjanjian Aqabah pertama.
Gelombang III (13 kenabian atau 622 M). Terdiri dari 73 penduduk Yastrib yang berkunjung ke Makkah dan bertemu Rasululllah agar hijrah ke Yastrib.
a.Faktor Internal Rasulullah Hijrah ke Yastrib (Madinah)
Nabi Muhammad pasti ada alasan untuk berhijrah dan memiliki rencana yang sangat matang, factor diantaranya:
1.Penduduknya sangat dekat dengan agama Samawi
2.Penduduk Yasttrib akan melindungi Rasulullah ketika kaum Yahudi mengusik
3.Suku Aus dan Khazraj sedang mengalami permusuhan yang akut, jadi mereka masuk Islam agar merasa terlindungi karena banyaknya pengikut.
b.Strategi Dakwah Rasulullah
1.Pembangunan Masjid Nabawi, untuk mempersatukan kaumnya juga sebagai tempat bermusyawarah atas masalah-masalah yang dihadapi
2.Membangun Ukhuwah Islamiyah
3.Kesepakatan/kontrak dengan non-muslim Madinah (Piagam Madinah)
4.Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial
a.Politik: meletakkan system permusyawaratan sebagai dasar dalam kehidupan berdemokrasi
b.Ekonomi: menjamin keadilan sosial dan bertumbuh kembang dengan baik
c.Sosial, karena derajat dan martabat manusia harus pantas dihadapan Allah
Rasulullah dakwah di Madinah ini selama 9 tahun 9 bulan 9 hari (Cholil, 2006: 83). Beliau sukses berdakwah dengan strategi di atas yang berasaskan aqidah & tauhid, yang dahulunya menganut primordialisme, menjadi patuh terhadap dakwah Rasulullah sebagai Kepala Negra. Dakwahnya juga menggunakan pendekatan melalui komukasi antarbudaya sehingga mewujudkan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin.
Adapun prinsip yang mendasarjnya dalam menjadi pemimpin, yaitu:
1.Prinsip persaudaraan, dan
2.Prinsip musyawarah
E. Pemilihan Khalifah Pengganti Nabi dan Khalifah Setelahnya
1.Kondisi Sosial setelah Rasulullah Waffat
Wafatnya Rasulullah di umur 63th sudah menjadikan sebagian besar kalangan Arabia telah dikuasai Islam. Beliau tidak menunjuk/membentuk pemimpin sebagai penerusnya Akan tetapi Khalifah, sahabat Nabi yang tidak diragukan lagi pemahamannya tentang Islam tidak mengganti posisi jabatan tertinggi itu akan tetap meneruskan dakwah karena merasa bertanggung jawab atas umat Islam dan menegakkan Negara sesuai Agamanya.
2. Proses Pemilihan Khalifah
Ada 2 proses dalam pemilihan khalifah: menggunakan metode penunjukan/pengangkatan, metode ahl al-halli wa al-`aqdi.
a. Abu Bakar (632-634 M)
Khalifah merupakan pemerintahan/kepemimpinan manusia yang sesuai dengan kebenaranNya (Abul A'la Maududi). Tidak ada pesan khusus dari Nabi, namun kaum Anshorlah yang paling banyak berjasa terhadap Islam. Jadi, setelah adanya pertemuan kaum Anshar di Saqifah Banii Sya'idah, mereka menyimpulkan bahwa yang akan menggantikan posisi Rasul sebagai Pemimpin Negara bersal dari kaum Anshor.
Sebelum terpilihnya khalifah, terdapat perdebatan yang sengit anatara kaum Anshor dan Muhajirin. Abu Bakar mengemukakan kelebihan kaum Muhajirin, dan mengajukan 2 kandidat dari Quraisy, yaitu Umar bin Khattab dan Ubaidah Al-Jarrah. Namun, Umar langsung menepis pendapat Abu Bakar dan mengajukan Abu Bakar sebagaii pengganti yang cocok karena ia adalah kepercayaan Rasulullah (As-Shiddiq) semasa hidupnya. Ketika saat itu juga, Umar, Ubaidah, dan para sahabat lainnya membaiat Abu Bakar. Maka dari sinilah Abu Bakar menjadi Khalifah pertama.
Kontribusi Abu Bakar dalam Mengembangkan Islam:
a.Megutus pasukan Usamah bin Zaid ke Syam
b.Mengajak kaum Muslimin pada ajaran yang benar dan memberantas pengaku Nabi palsu
c.Mengumpulkan potongan-potongan Al-Qur'an untuk 1 mushaf
d.Berperang dg kaum pembangkangg
e.Mengutus pasukan ke Syam dan Irak
Abu Bakar memutuskan serta berkata, "Dengan Khalid akan kubuat Romawi melupakan bisikan setan." Tidak ada dari mereka yang hadir yang menentang pendapat Khalifah ini. Lalu Abu Bakar menulis surat kepada Khalid bin Walid yang ketika itu sedang berada di Irak untuk segera berangkat ke Syam. Dimintanya agar Mutsana bin Haritsah menggantikannya di Irak.
Pada 22 Agustus 634M, Abu Bakr wafat pada usia 63th.
b. Umar bin Khattab (634-644 M)
Di pagi hari, pda tanggal 6 Oktober 634M, Khalid mengumpulkan para pasukannya, dan memberitahukan tentang isi surat dari Khalifah Umar bin Khathab tentang meninggalnya Abu Bakar dan sosok penggantinya, sebagai khalifah yang baru, Umar bin Khathab; dia pun memberitahukan tentang pemberhentian dirinya sebagai panglima pasukan kaum muslimin dan digantikan oleh Abu Ubaidah. Pada waktu yang sama, kaum muslimin di Damaskus berjanji setia kepada khalifah mereka yang baru.
Umar merupakan khalifah pengganti Abu Bakar. Hal ini terjadi karena beliau (Abu Bakar) berwasiat di akhir hayatnya, yang menunjuk Umar sebagai pemimpin/penerusnya. Beliau memerintahkan umatnya agar patuh pada sahabatnya; Umar, serta berharap Umar tidak berubah atau tetap menjadi orang baik dan bertanggung jawab seperti yang Abu Bakar kenal sepanjang hidupnya. Kekukuhan dan ketidakegoisan Umar yang membuat kaum muslimin membaiatnya sebagai pemimpin.
Umar merupakan administrator dan pemimpin yang adil serta alim yang berasal dari suku Quraisy. Ketika menjadi seorang khalifah, ia menerapkan prinsip bertoleransi dan adil. Umar menginginkan kepemerintahannya berkembang dan maju mengikuti zaman, dan iya, ia mengalami puncak kejayaan ketika berpegang prinsip adil dan toleransi.
c. Utsman bin Affan (644-656 M)
Utsman merupakan khalifah ke-3 dalam Islam, menggantikan Umar bin Khattab yang terbunuh oleh budak (Abu Lu'luah). Beliau anak dari seorang ibu yang bernama Arwa' ibn Kuraiz dan ayahnya bernama Affan ibn Abi Al-'Ash. Ia merupakan Khulafaur Rasyidin dengan masa kekuasaan terlama. Suara masyarakat pada saat itu cenderung memilih Utsman menjadi khalifah ketiga. Maka diangkatlah Utsman yang berumur 70 tahun menjadi khalifah ketiga dan yang tertua.
Utsman merupakan salah satu kandidat di antara 6 orang yang dipilih oleh Umar sebagai penggantinya. Ia terpilih menjadi khalifah karena hasil dari musyawarah yang dilakukan oleh tim/panitia yang dibentuk Umar (Dewan Syura': Utsman, Ali, Thalhah, Abdurrahman bin `Auf, Zubair, dan Sa`ad bin Abi Waqqash). Utsman dipilih dan dibaiat oleh Abdurrahman ibn Auf, kemudian disusul dengan Ali ibn Abi Thalib yang disaksikan seluruh kaum muslimin yang ada di sana.
Pada kekhalifahan Utsman terjadi beberapa peristiwa, diantaranya:
i.Menaklukan Kepulauan Cyprus
ii.Ekspedisi dan Ekspansi di Wilayah Persia (Iran)
iii.Ekspedisi dan Ekspansi di Wilayah Afrika Utara
iv.Pemberontakan dan Syahidnya Utsman
d.Ali bin Abi Thalib (656-661 M)
Ali menjadi khalifah ke-4 sebagai pengganti Utsman yang telah wafat karena dibunuh oleh pemberontakan. Ia terpilih karena hasil keputusan siding yag dilakukan oleh dewan formatur. Awalnya Ali tidak mau/menolak atas keputusan itu, tetapi Ia jadi mengambil jabatan tersebut karena hasil bujukan (dibaiat secara missal/paksaan oleh Zubair dan Thalhah) dan disaksikan Veteran Perang Badar dan penduduk Madinah.
Ali merupakan sahabat Nabi yang sangat pemberani. Ia mengikuti seluruh perang Sabil keciali perang Tabuk karena ia sedang berada di Maadinah. Pada masa pemerintahan Ali, Ali memberhentikan semua gubernur yang diangkat Utsman salah satunya Muawiyah, dan mengangkat beberapa pejabat baru. Pengawasan pada pemerintahan ini sangat ketat agar tidak adanya lagi penyelewengan dari para pejabatnya. Pada masa pemerintahan ini, Ali berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan mendirikan pemukiman militer di perbatasan Syria serta membuat benteng udara di perbatasan Parsi.
Khawarij, Thalhah dan Mu'awiyah merupakan golongan yang menjadikan masa pemerintahan Ali tidak berjalan mulus. Mereka memberi banyak tekanan akibat pembunuhan Khalifah Usman bin Affan tidak digalih dan malah memberhentikan jabatan.
F. Peradaban Islam (Warisan yang Ditinggalkan)
Peradaban Islam memiliki banyak warisan/peniggalan dari pejuang kepada umatnya, dan sampai sekarang warisan tersbut masih ada dan dijadikan bukti proses peradaban Islam terdahulu.
A.Warisan yang ditinggalkan oleh Nabi SAW
Ada beberapa peninggalan/warisan darii Rasulullah, diantaranya:
1.Adanya Ka'bah dan menghancurkan berhala
2.Masjid Nabawi
3.Al-Qur'an dan Hadist
4.Piagam Madinah, bukti bahwa Rasulullah suka perdamaian dan bertoleran
B.Warisan yang ditinggalkan oleh Khulafaur Rasyidin
1.Abu Bakar:
a.Perang Yamamah, untuk memberantas nabi palsu
b.Mengajukan untuk mengumpulkan isi Al-Qur'an karena penghafal Al-Qur'an banyak yang terbunuh
2.Umar bin Khattab:
a.Penamaan kalender/tarikh hijriah, dinamakan hijriah karena pada saat itu Umar sedang berhijrah dari Makkah ke Madinah
b.Baitul Mal, dahulu untuk mengelola keuangan negara
c.Mendirikan kota-kota baru di Irak dan Mesir sebagai kota barak militer serta sebagai ibukota Islam.
3.Utsman bin Affan:
a.Pembukuan/modifikasi Al-Qur'an (mushaf usmani)
b.Membentk angkatan laut untuk memperluas wilayah kekuasaan
4.Ali bin abi Thalib:
a.Terbentukna buku nahwu
b.Adanya aliran-aliran Islam: kalam syiah, kalam khwarij, dan kalam murjiah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H