Mohon tunggu...
Afsokhi Abdulloh
Afsokhi Abdulloh Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk bersenang-senang

www.afsokhq.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belajar Kendalikan Rasa Bosan

7 Maret 2022   02:52 Diperbarui: 7 Maret 2022   06:07 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Min An dari Pexels

Saat ini kita hidup dengan berbagai pilihan. kita bisa melakukan banyak hal yang kita inginkan dengan mudah. kita tinggal mencarinya di internet dan mempelajarinya. ini juga yang membiaskan apa itu pakar/ahli dengan awam. orang awam dewasa ini bisa dengan mudah mengakses ilmu dari internet dan dengan sekejap seolah bisa setara dengan para pakar.

namun, kali ini kita tidak membahas itu. kita akan fokus pada bagaimana orang awam (seperti saya), dengan mudahnya bosan ketika mengerjakan sesuatu. misalnya saya ingin belajar fotografer, saya bisa dengan mudah belajar melalui internet, namun pada suatu waktu saya bosan melakukannya lalu pindah bidang ke desain grafis, lalu bosan, lalu pindah bidang lain lagi. dan seterusnya.

ternyata setelah saya telusuri, rasa bosan itu bukanlah benar-benar rasa bosan. ia adalah alasan bagi saya untuk mencari jalan keluar ketika menghadapi hal sulit ketika mempelajari bidang tertentu.

bukan berarti saya bisa mengerjakan banyak bidang sekaligus, tapi memang saya yang tidak bisa disiplin dan selalu mencari alasan agar bisa melompat ke ‘tempat lain’ ketika tak mampu memecahkan masalah.

inilah yang membedakan orang awam dan ahli. saya jadi ingat kata guru judo saya ketika SMP, bahwa mau sebosan apapun kalian, mau kalian melihat matras (tempat untuk latihan judo) seperti melihat kotoran, kalian harus tetap berlatih!

orang yang sekarang kita lihat sebagai ahli, adalah mereka yang sudah melewati hari-hari paling membosankan ketika belajar dan berlatih di bidang yang sama setiap harinya.

ini tentu menjadi tamparan buat saya ketika selalu merasa bosan dalam mempelajari satu bidang dan dengan mudahnya melompat ke bidang lain. awalnya saya kira saya mempunyai ketertarikan yang beragam sehingga itu hal bagus.

satu sisi memang bagus, namun jika semua bidang yang saya pelajari hanya setipis kulit bawang, sampai kapan pun saya tidak pernah menjadi ahli. saya harus bisa berteman dengan rasa bosan itu, terus belajar dan berlatih di satu bidang yang saya tekuni meskipun itu membuat saya ingin muntah.

tak terbayang bagaimana Messi berhenti berlatih sepak bola hanya karena dia bosan menendang bola yang ia temui setiap hari, atau Eka Kurniawan berhenti menulis hanya karena dia merasa bosan melihat layar laptopnya. jika mereka menyerah ketika rasa bosan datang, mereka tidak akan menjadi pemain bola dan penulis hebat seperti hari ini.

dengan beranggapan seperti ini, saya jadi belajar bahwa ketika rasa bosan itu hinggap ketika misalnya saya menulis paragraf pertama tulisan ini, saya harus memaksakan diri untuk menulis kalimat-kalimat selanjutnya. hanya itu cara kita untuk melawan rasa bosan: paksaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun