yang pada intinya adalah bangsa Eldia pada ribuan tahun lalu sangat berjaya dengan kekuatan titan dan melakukan pembunuhan dan pancaplokan banyak wilayah kerajaan di sekitarnya, termasuk Marley, negara yang sangat benci dengan bangsa atau ras Eldia.
Namun, ketika tahta kerajaan berpindah pada raja yang kesekian, ia ingin menghentikan kekejaman ini semua. dan melakukan politisi bahwa Marley lah yang menjadi pahlawan dalam kalahnya Eldia, dan membuat mereka, bangsa Eldia terusir dari Marley. padahal itu adalah rencana raja, dan raja mengajak sebagian pengikutnya untuk pindah ke pulau Paradis. di sana ia membangun dinding dan dengan kekuatan titannya, menghapus ingatan pengikutnya dan mendoktrin dengan sejarah palsu.
orang Eldia yang masih tertinggal di Marley, diperlakukan sebagai masyarakat rendahan dan untuk menunjukan bahwa dia adalah Eldia yang baik, maka mereka harus tunduk pada Marley.
ya, intinya memang sebuah kesalahpahaman dan adu domba antara suku Eldia di Paradis dan Marley. walau ya nggak sesimpel itu sih, ada banyak atribut yang melengkapi alur cerita menjadi lebih rumit.
dan inilah yang membuat saya sakit kepala ketika mencoba memahami alur. hingga akhirnya last season tayang, sekarang sudah masuk episode 11. di season ini sang tokoh utama semakin bersemangat membasmi musuhnya, yang di awal dikiranya musuhnya hanya titan, sekarang ternyata adalah manusia seluruh dunia. Eren ingin melakukan genosida dengan kekuatan titannya, tapi entah berhasil atau tidak, kita lihat saja endingnya bersama-sama.
hal yang sangat kagumi dari anime ini adalah ia dibuat dengan penuh perhitungan. bahkan ketika diteliti lebih lanjut, ternyata dunia di attack on titan adalah kebalikan dari dunia nyata. dunia yang saya maksud adalah mulai dari letak pulau hingga arah mata angin, peta yang ada di anime ini merupakan peta dunia asli hanya saja dibalik.
dari sini kita juga bisa merenungi apa arti kebebasan sebenarnya. dan yang saya kagumi adalah motif dari Armin, sahabat tokoh utama. kebebasan baginya adalah ketika ia dan sahabatnya melihat laut bersama.
itu membuat saya juga berpikir apa artinya kebebasan buat saya? apakah saya saat ini hidup di dalam 'lapisan tembok' yang tebal dan terdoktrin bahwa dunia di luar sana sudah kiamat? sehingga saya merasa cukup dengan kondisi sekarang.
apakah saya harus menjadi survei cops yang selalu keluar dari tombok untuk melakukan ekspedisi dan menemukan hal-hal baru walau untuk mencapai itu semua perlu banyak pengorbanan.
pada akhirnya, attack on titan bukan sekadar tontonan untuk hiburan semata. ia mengajak kita untuk berpikir tentang dunia ini, tentang arti kebebasan, dan mempertanyakan kembali: apakah saat ini saya hidup di dalam 'tembok'?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H