Mohon tunggu...
Afsokhi Abdulloh
Afsokhi Abdulloh Mohon Tunggu... Menulis untuk bersenang-senang

www.afsokhq.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ikigai: Investasi Kesehatan yang Tidak Ada Ruginya

12 Februari 2021   20:20 Diperbarui: 12 Februari 2021   20:33 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

belakangan ramai dengan investasi saham. bersama itu pula semakin banyak orang yang melek betapa pentingnya investasi untuk masa depan, karena hidup bukan hanya pada hari ini, kita perlu mempersiapkan masa depan yang penuh abu-abu. semakin banyak orang yang pamer portofolio, dan tidak sedikit pula yang mengalami kerugian besar.

investasi mempunyai banyak pilihan instrumen, dan yang sering dilupakan banyak orang adalah investasi yang sangat fundamental, yaitu investasi kesehatan. percuma kita mempunyai materi sebanyak apa pun, kalau tubuh sakit-sakitan, kita tidak bisa menikmatinya.

investasi kesehatan bisa dimulai dengan gaya hidup yang baik, menyiasati bagaimana caranya panjang umur dan hidup bahagia. karena ketika semakin berumur kita berpikir bahwa uang tidak lebih alat untuk menukar sesuatu yang kita 'anggap bernilai', tapi di atas semua itu, kesehatan merupakan nomor satu. bedanya investasi yang satu ini dengan yang lain adalah kita sama sekali tidak berisiko rugi di kemudian hari.

Ikigai, merupakan buku yang berbicara tentang itu, investasi kesehatan: bagaimana cara berumur panjang dan bahagia dengan mengambil studi kasus di sebuah daerah di Jepang, Okinawa, dengan harapan hidup paling tinggi di dunia. dijabarkan di buku ini, di sana dua penulis buku ini melakukan penelitian dan wawancara dengan orang-orang yang hidup lebih dari 80-100 tahun dari berbagai negara.

jawaban dari narasumber ketika ditanya apa rahasia mereka bisa panjang umur, sebenarnya sangat sederhana. bagaimana mereka selalu bangun pagi lalu jalan kaki sejenak, datang ke rumah tetangga untuk sekadar mengobrol, tersenyum, merawat kebun. hal-hal sederhana seperti ini lah yang mereka lakukan.

secara garis besar, buku ini mengajak kita untuk mencari Ikigai, atau tujuan hidup. setiap kita mempunyai tujuan hidup berbeda-beda. dijabarkan dalam buku ini langkah-langkah bagaimana mencari Ikigai kita masing-masing. ketika kita menemukan ikigai, kemungkinan hidup akan lebih bahagia dan menyenangkan, karena kita melakukan hal yang disuka sampai mati.

Ikigai tidak melulu tantang pekerjaan berat seperti menggambar yang dilakukan Hayao Miyazaki, atau berpikir serumit Albert Einstein. Ikigai juga bisa saja hal sangat sederhana seperti berkebun.

setiap kita memiliki misi di dunia ini, dan sebelum kita mengetahui itu, hidup ini akan terasa begitu kosong dan membosankan, hal yang membuat kita cepat putus asa dan menimbulkan energi negatif sehingga ujung-ujungnya adalah penyakit, atau bunuh diri.

sepanjang membaca buku ini, saya selalu melihat diri saya dari sudut pandang lain: bagaimana apa yang dikatakan buku ini dapat diterapkan dalam diri saya. dan hal yang masih membekas sampai sekarang adalah pencarian Ikigai itu sendiri. setiap kita tentu saja pernah merasa tenggelam dalam melakukan sesuatu, pekerjaan apa pun. fase itu disebut dengan flow, semakin sering kita merasakan flow, semakin dekat kita dengan Ikigai.

untuk mencapai flow, terkadang kita harus memahami diri kita sendiri, kemampuan kita untuk melakukan hal tersebut. apakah pekerjaan itu di luar batas kemampuan, atau kita merasa tertantang dalam melakukannya.

untuk mencapai flow, kita harus melakukannya tanpa rasa beban, atau dengan kata lain hal yang membuat kita tertantang. ada sebuah istilah 4%, di mana jika kita mempelajari sesuatu yang diluar kemampuan kita setidaknya 4%, dengan begitu kemungkinan kita akan mencapai flow.

di samping itu, ada juga istilah microflow, bagaimana kita menikmati kegiatan hal remeh seperti mencuci piring dan semacam itu.

kemampuan mengubah tugas rutin menjadi micromen microflow (arus mikro) yang kita nikmati merupakan kunci untuk membahagiakan diri karena kita semua tak bisa terlepas dari tugas seperti itu. (hlm 86).

bahkan Bill Gates pun mencuci piring setiap malam. dia mengaku menikmatinya karena mencuci piring membantu dirinya untuk rileks dan menjernihkan pikiran.

pencarian Ikigai memang tidak mudah, namun ketika kita menemukannya, kita akan menjadi manusia yang lebih bahagia.

di dalam buku ini, tidak hanya berbicara teori dan hasil penelitian yang menarik, tapi juga ada beberapa hal yang bisa kita praktikan seperti bagaimana melakukan yoga, taiso, hingga taichi, latihan ini dipercaya mampu membuat tubuh dan pikiran kita menyatu, dan pada saat itulah kita jadi lebih tenang dan melihat dunia ini dengan penuh energi positif.

terlepas dari itu semua, buku ini sangat nyaman dari segi fisiknya untuk dipegang dan dibaca. membuat kita terus membacanya sampai akhir tanpa alasan apa pun.

tentu saja buku ini tidak akan saya baca sekali saja, ada banyak hal di buku ini yang harus saya baca ulang dan kemungkinan besar bisa saya implementasikan dalam kehidupan saya. sepanjang membaca buku ini pun saya selalu merasakan energi positif, saya membayangkan rencana-rencana saya ke dapan untuk investasi di kesehatan saya. dengan harapan, di masa mendatang, saya bisa hidup bahagia dan panjang umur, untung-untung saya menemukan dan mengikuti Ikigai saya: sebuah alasan kenapa saya hidup di dunia ini.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun