Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kenali Ponsel Pintar Palsu

13 Januari 2014   10:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="580" caption="Satu contoh aplikasi pengukur kinerja ponsel. (Kompas.com/Oik Yusuf)"][/caption]

Saya tergelitik membaca iklan komersil produk ponsel pintar yang bunyinya “ kami nomor dua di Indonesia”. Pertama karena seakan-akan sang “nomor satu” sudah pasti sulit dikalahkan, dan kedua karena berarti ada “nomor tiga”, empat dan seterusnya. Jika mau berfokus pada nomor di bawah satu-dua ini, pasar Indonesia ternyata juga lahan bagus untuk berbagai jenis modus penipuan. Ada banyak ponsel yang berwajah “nomor satu” padahal isi dan jeroannya bahkan lebih buruk dari ponsel “nomor tiga”.

Sekitar sebulan yang lalu, teman saya membeli ponsel pintar kelas atas versi terbaru dari sebuah merek “nomor satu”. Tampilannya fisiknya mentereng sekali sebagaimana dikupas banyak laman tekno. Dari layar, bodi bahkan sajian antarmuka semuanya nampak baik.

Tapi setelah diuji-coba beberapa piranti lunak dan fitur-fitur keamanan khusus sebagaimana standar kelayakan pabrik, ponsel ini ternyata palsu. Kecurigaan bertambah ketika diketahui bobot ponsel tersebut jauh lebih ringan daripada bobot ponsel versi aslinya.

Kemudian saya teringat, ada istilah ponsel-ponsel superkopi, yakni kelompok-kelompok ponsel yang fisiknya menyerupai merek ternama tetapi bagian dalamnya jauh di bawah standar spesifikasi perusahaan. Belakangan teman ini mengaku, ponsel tersebut dibelinya lewat online dan si penjual mengklaimnya sebagai “BM” alias selundupan.

Sebetulnya tidak sulit mengetahui keaslian sebuah ponsel pintar. Setiap merek biasanya menyertai produknya dengan kombinasi tombol sandi yang bisa ditekan untuk mengetahui keaslian fitur perangkat (biasanya berupa kombinasi angka dan tanda *#). Di banyak kasus modus pemalsuan piranti lunak dan “otak” ini terjadi untuk merek-merek ternama di jajaran “nomor satu” atau dua, sejauh ini. Untuk ponsel-ponsel dengan sistem operasi Android, pengecekan keaslian ponsel bisa dilakukan juga dengan aplikasi bantuan. Salah satunya dengan app gratis pengukur kemampuan ponsel, atau yang lazim dikenal dengan istilah benchmark (bisa diunduh gratis lewat penyedia layanan).

Aplikasi jenis ini ketika dijalankan, akan mengeluarkan memaparkan grafik perbandingan nilai kinerja ponsel dengan merek-merek pesaing di kelas pasar  yang sama. Aplikasi ini juga menampilkan spesifikasi asli dari ponsel yang bersangkutan, yang bisa dicek kebenarannya berdasarkan terbitan perusahaan. Kalau tidak sesuai nama dan besaran kemampuannya, berarti ponsel Anda palsu.

Untuk Blackberry bertombol qwerty (yang memang banyak sekali dipalsukan), pengecekan bisa dengan masuk ke Menu > Setting > Options > Status Check. Kemudian ketikkan “BUYR” (tanpa tanda kutip), sampai keluar data penggunaan yang akan membantu Anda menentukan perangkat tersebut baru dari perusahaan ataukah rekondisi.

Sebetulnya, lebih mudah curiga terhadap ponsel pintar-ponsel pintar palsu dengan menilik harganya. Jika ponsel pintar berbasis sistem operasi iOS dan Blackberry, misalnya, dipatok dengan harga jauh di bawah harga asli. Sementara ponsel Android patut dicurigai kalau bobotnya tidak sesuai spesifikasi perusahaan. Untuk selebihnya, adalah bijak jika Anda mencari informasi selengkap mungkin sebelum membeli produknya. Di internet ada banyak forum yang membahas ponsel-ponsel dengan merek dan seri tertentu.

Semoga membantu.

*

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun